Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Alelopati Ekstrak Daun Krinyu (Chromolaena odorata) terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung (Zea mays L.) M Yani Kamsurya
Jurnal Agrohut Vol 1 No 1 (2010): Jurnal Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.131 KB)

Abstract

Alelopati merupakan senyawa kimia yang dilepas oleh suatu jenis tumbuhan pengganggu (gulma). Senyawa tersebut dapat menghambat atau memacu pertumbuhan tanaman yang tumbuh bersama pada suatu lahan. Penelitian ini membuat ekstrak daun krinyu dan di aplikasikan pada tanaman jagung (Zea mays L.). Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan digunakan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak pada berbagai konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun krinyu cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan benih tanaman jagung. Konsentrasi esktrak daun krinyu yang semakin tinggi bersifat menghambat terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Pengaruh yang bersifat menghambat ini merupakan petunjuk yang menjelaskan adanya kandungan zat beracun (alelopati) yang terkandung dalam daun gulma krinyu. Sebaliknya pada konsentrasi yang rendah bersifat memacu terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Hal ini mengandung makna bahwa senyawa kimia yang terkandung dalam daun gulma tidak selalu bersifat meracun tetapi juga dapat bersifat positif terhadap pertumbuhan tanaman.
Pengaruh pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula (Glomus fasciculantum) terhadap pertumbuhan bibit Samama (Anthocephalus macrophyllus Roxb) Nasrat Hasimin; Sedek Karepesina; M Yani Kamsurya
Jurnal Agrohut Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.619 KB)

Abstract

Samama (A. macrophyllus Roxb) merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal Indonesia yang berpotensi baikuntuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti penghijauan, reklamasi lahan bekas tambang dan pohon peneduh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fungi mikoriza arbuskula (Glomus fasciculantum) terhadap pertumbuhan bibit samama (Anthocephalus macrophyllus Roxb). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan dan informasi dalam upaya pemanfaatan fungi mikoriza arbuskula (Glomus fasciculantum) terhadap pertumbuhan bibit samama (Anthocephalus macrophyllus Roxb). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam faktor tunggal, yaitu : Pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula (Glomus fasciculantum) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan, yaitu : M0 = Kontrol, M1 = 5 gr/tanaman, M2= 10 gr/tanaman. Percobaan ini diulang sebanyak 3 kali dengan demikian jumlah seluruh satuan percobaan adalah 3 x 3 = 9 satuan percobaan. Dimana setiap perlakuan terdiri dari 10 tanaman sehingga total tanaman yang diamati sebanyak 90 tanaman. Hasil analisa keragaman terlihat bahwa pada bibit samama dengan pemberian Mikoriza (Glomus fasciculantum) berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman pada masing-masing umur pengamatan (2, 4, 6, 8 dan 10 MST), jumlah daun (2, 4, 6, 8 dan 10 MST), Diameter batang (2 dan 10 MST) berat kering total tanaman dan persen infeksi akar. Pemberian fungi mikoriza arbuskula (Glomus fasciculantum) dengan dosis 10 gram/tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan bibit samama baik untuk tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat kering total tanaman dan nisbah pucuk akar. Pemberian fungi mikoriza arbuskula (Glomus fasciculantum) dengan dosis 10 gram/tanaman dapat meningkatkan persen infeksi akar dengan nilai sebesar 82,67 persen.
Pengaruh pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula (Glomus fasciculantum) terhadap pertumbuhan bibit Samama (Anthocephalus macrophyllus Roxb) Nasrat Hasimin; Sedek Karepesina; M Yani Kamsurya
Jurnal Agrohut Vol 9 No 2 (2018): Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/agh.v9i2.9

Abstract

Samama (A. macrophyllus Roxb) merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal Indonesia yang berpotensi baik untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti penghijauan, reklamasi lahan bekas tambang dan pohon peneduh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fungi mikoriza arbuskula (Glomus fasciculantum) terhadap pertumbuhan bibit samama (Anthocephalus macrophyllus Roxb). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam faktor tunggal, yaitu : Pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula (Glomus fasciculantum) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan, yaitu : M0 = Kontrol, M1 = 5 gr/tanaman, M2= 10 gr/tanaman. Percobaan ini diulang sebanyak 3 kali dengan demikian jumlah seluruh satuan percobaan adalah 3 x 3 = 9 satuan percobaan. Setiap perlakuan terdiri dari 10 tanaman sehingga total tanaman yang diamati sebanyak 90 tanaman. Hasil analisa keragaman terlihat bahwa pada bibit samama dengan pemberian Mikoriza (Glomus fasciculantum) berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman pada masing-masing umur pengamatan (2, 4, 6, 8 dan 10 MST), jumlah daun (2, 4, 6, 8 dan 10 MST), Diameter batang (2 dan 10 MST) berat kering total tanaman dan persen infeksi akar. Pemberian fungi mikoriza arbuskula (Glomus fasciculantum) dengan dosis 10 gram/tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan bibit samama baik untuk tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat kering total tanaman dan nisbah pucuk akar. Terjadi peningkatan persen infeksi akar sebesar 82,67% pada saat menggunakan dosis 10 gram/tanaman.
Pengaruh Alelopati Ekstrak Daun Krinyu (Chromolaena odorata) terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung (Zea mays L.) M Yani Kamsurya
Jurnal Agrohut Vol 1 No 1 (2010): Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/agh.v1i1.27

Abstract

Alelopati merupakan senyawa kimia yang dilepas oleh suatu jenis tumbuhan pengganggu (gulma). Senyawa tersebut dapat menghambat atau memacu pertumbuhan tanaman yang tumbuh bersama pada suatu lahan. Penelitian ini membuat ekstrak daun krinyu dan di aplikasikan pada tanaman jagung (Zea mays L.). Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan digunakan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak pada berbagai konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun krinyu cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan benih tanaman jagung. Konsentrasi esktrak daun krinyu yang semakin tinggi bersifat menghambat terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Pengaruh yang bersifat menghambat ini merupakan petunjuk yang menjelaskan adanya kandungan zat beracun (alelopati) yang terkandung dalam daun gulma krinyu. Sebaliknya pada konsentrasi yang rendah bersifat memacu terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Hal ini mengandung makna bahwa senyawa kimia yang terkandung dalam daun gulma tidak selalu bersifat meracun tetapi juga dapat bersifat positif terhadap pertumbuhan tanaman.
Analisis Vegetasi Pada Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Besar di Desa Selagur Kota Kecamatan Siritaun Wida Timur Kabupaten Seram Bagian Timur Samin Botanri; Rismawati Buaklofin; Sedek Karepesina; M Yani Kamsurya
Jurnal Agrohut Vol 13 No 1 (2022): Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/agh.v13i1.35

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui indeks nilai penting vegetasi di Daerah Aliran Sungai (DAS), khususnya tingkat Pohon dan Tiang. Pengamatan di lakukan di DAS Air Besar di Desa Selagur Kota Kecamatan Siritaun wida Timur Kabupaten Seram Bagian Timur. Metode yang digunakan dalam pengukuran dan pengamatan vegetasi adalah menggunakan metode transek/jalur garis berpetak tunggal. Pengambilan sampel diambil pada masing–masing jenis vegetasi yang ditemukan dalam petak/areal dengan ukuran 20 x 20 m dan 10 x 10 m, masing-masing untuk kelas Pohon dan Tiang. Indeks nilai penting (INP) tanaman tingkat Pohon tertinggi adalah Sengon (Paraserianthes falcataria) (57,62) diikuti dengan Samama (Anthocephallus macrophyllus) (53,55). Sementara itu untuk tingkat tiang, INP tertinggi adalah Ebony (Dyospiros celebia) dan diikuti oleh Gofasa (Vitex sp.).
Peran Bahan Organik dalam Mempertahankan dan Perbaikan Kesuburan Tanah Pertanian; Review Marwan Yani Kamsurya; Samin Botanri
Jurnal Agrohut Vol 13 No 1 (2022): Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/agh.v13i1.121

Abstract

Tanah dengan kandungan bahan organik yang tinggi dapat menjamin tingkat produktifitas pertanian. Keberadaan kandungan bahan organik tanah yang memadai merupakan salah satu kunci keberlanjutan pertanian. Praktek pertanian yang mengabaikan penambahan kandungan bahan organik tanah atau kegiatan pertanian yang tidak mampu mempertahankan kandungan bahan organik tanah maka praktek pertanian tersebut akan mengarah pada kemunduran produktifitas dan menjadi pertanian yang rapuh untuk jangka panjang. Tanah pertanian dengan kandungan bahan organik tinggi patut dipertahankan dan tanah dengan kandungan bahan organik yang rendah harus ditingkatkan. Praktek pertanian seperti inilah yang dapat menjamin keberlanjutan produktifitas pertanian untuk kepentingan masa depan masyarakat lokal, nasional, maupun global. Mempertahankan kandungan bahan organik tanah ataupun meningkatkan kandungan bahan organik dalam praktek pertanian tidak banyak ditemukan, namun dalam jangka panjang diperlukan pemahaman dan kesadaran para pihak, terutama petani, ilmuwan di bidang pertanian, dan pemerhati pertanian dan lingkungannya untuk melakukan suatu upaya menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran para pihak yang peduli dengan kelangsungan pertanian kita dimasa dating, bahwa peran bahan organik merupakan salah satu kunci keberlanjutan pertanian ramah lingkungan di masa depan.
Interaksi Faktor Tanah dalam Habitat Sagu (Metroxylon spp) dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Rumpun dan Produksi Pati Sagu Samin Botanri; M Riadh Uluputty; M Yani Kamsurya
Jurnal Agrohut Vol 12 No 2 (2021): Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/agh.v12i2.139

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan interaksi antara sifat-sifat tanah dalam habitat tanaman sagu dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan rumpun dan produksi pati sagu. Penelitian berlangsung pada bulan Maret-November 2009, merupakan penelitian survey yang dilakukan pada 3 wilayah sampel, yaitu Luhu, Sawai, dan Werinama. Petak sampel ditetapkan dengan menggunakan metode non-random sampling secara beraturan (systematic sampling). Data dianalisis menggunakan regresi komponen utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sifat-sifat tanah yang berinterkasi atau berkorelasi secara positif dan negatif. C-organik berkorelasi positif dengan pH (KCl), Kalsium, KTK, Magnesium, dan Kalium. Korelasi positif terjadi pula antara partikel liat dengan bulk density. Sedangkan variabel pH dan Fe korelasinya bersifat negative. Sifat tanah dalam habitat sagu sangat ditentukan oleh variabel kapasitas tukar kation (KTK). Kontribusi pengaruh faktor tanah terhadap jumlah populasi rumpun sagu sebesar 4,3 %. Persamaan regresi komponen utamanya sebagai berikut : Y1 = 9,363 - 0,016 X1 - 0,0389 X2 + 0,0526 X3 - 0,128 X4 + 2,284 X5. Sementara pengaruh faktor tanah terhadap produksi pati sagu, kontribusinya sebesar 60,9 %. Persamaan regresi komponen utamanya sebagai berikut : Y2 = 745,19 + 63,731 X1 + 21,909 X2 + 2,087 X3 + 1,935 X4 + 31,129 X5 + 48,988 X6 - 32,131 X7 - 0,030 X8 + 1,647 X9. Terdapat variabel tanah yang memberikan pengaruh yang bersifat positif atau menguntungkan, baik terhadap jumlah populasi rumpun maupun produksi. Demikian pula sebaliknya terdapat variabel yang berpengaruh negatif atau bersifat tidak menunjang terhadap populasi rumpun dan juga produksi pati sagu. Pengaruh yang bersifat menguntungkan bagi pertumbuhan tidak selalu diikuti dengan pengaruh yang serupa terhadap produksi pati sagu.
Perbaikan Produktivitas Lahan Salin yang Berkelanjutan : Review M Yani Kamsurya
Jurnal Agrohut Vol 11 No 1 (2020): Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/agh.v11i1.209

Abstract

Tanah salin terdapat pada daerah non irigasi sebagai akibat dari evaporasi dan transpirasi dari air bumi yang berkadar gararn tinggi atau akibat dari input garam dari curah hujan dengan kandungan garam tinggi. Tanah dengan salinitas tinggi menunjukkan kadar garam yang terlarut dalam tanah cukup tinggi. Tanah salin merupakan tamah dengan produktivitas pertanian yang rendah. Tanah salin mengandung garam terlarut yang secara umum tersusun oleh sodium (Na+), kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), klor (Cl-) dan sulfat (SO42-). Magnesium sulfat (MgSO4) dan sodium kloride (NaCl) merupakan garam terlarut yang sering dijumpai pada tanah salin. Perbaikan tanah salin dapat dilakukan dengan cara : 1) mandrain (drainase) atau mencuci (leaching) dengan menggunakan air irigasi yang tidak mengandung garam, 2) penggunaan mulsa untuk menekan evaporasi, 3) penggunaan bahan amelioran, seperti penggunaan gypsum,4) pembuatan guludan atau bedengan, 5) pengelolaan air, dan 6) pemilihan jenis atau varietas tanaman yang adaptif dengan kondisi tanah salin.
Penentuan Waktu Panen yang Tepat untuk Mendapatkan Benih Bermutu : Review Marwan Yani Kamsurya
Jurnal Agrohut Vol 9 No 1 (2018): Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/agh.v9i1.210

Abstract

Benih merupakan tanaman muda yang masih terbungkus dengan kulit yang khusus diperuntukkan untuk tujuan penanaman. Kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan penentuan waktu panen yang tepat untuk mendapatkan benih yang bermutu. Benih dikatakan bermutu apabila memenuhi kriteria seperti viabilitas, vigor dan kemurnian benih berkisar antara 80-85 %. Untuk mendapatkan benih yang bermutu, maka diperlukan penentuan waktu panen yang tepat yaitu Ketika buah telah mencapai masak fisiologis. Pada stadia pemasakan ini kondisi buah telah mencapai ukuran dan berat maksimum dimana kadar air buah dan biji telah turun cukup rendah sekitar 11-13 %. Mempercepat panen dan atau menunda waktu panen akan menghasilkan benih yang memiliki kualitas rendah.
Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa antara LKS Kharisma dengan LKS PAIKEM pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Wa Diati Buton; Cornelia Pary; M Yani Kamsurya; Rizal Kamsurya; Lastri Lastri
PEDAGOGIC: Indonesian Journal of Science Education and Technology Vol. 1 No. 2 (2022): PEDAGOGIC: Indonesian Journal of Science Education and Technology
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/ijset.v1i2.57

Abstract

Student learning outcomes should be the main focal point in learning. Good learning outcomes show the level of students' understanding of the teaching material, as well as the success of teachers in carrying out learning in the classroom. The study aims to determine the differences in student learning outcomes taught using LKS Kharisma and LKS PAIKEM on the material of the human circulatory system. The type of research used is quantitative, namely a comparative study or comparative study with a total sample of 38 people. The sample was selected using the cluster random sampling technique. The instruments used are tests and observations. Tests are carried out to determine student learning outcomes and observation is used to objectively determine learning conditions. The data analysis technique used is to use the t-test. The results of the analysis showed that there were differences in student learning outcomes taught using LKS Kharisma and LKS PAIKEM on the material of the human circulatory system. The average score of students who studied using LKS PAIKEM was 73.84 and students who studied with LKS Kharisma obtained an average score of 64.74