Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JABE (Journal of Applied Business and Economic)

ANALISIS PENERAPAN HOSPITALITY, HYGINE DAN SANITASI PADA USAHAKULINER DIKAWASAN WISATA SETU BABAKAN DI JAGAKARSA JAKARTA SELATAN Wiriadi Sutrisno; Siswi Wulandari; Nur Sodik
JABE (Journal of Applied Business and Economic) Vol 2, No 3 (2016): JABE
Publisher : UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.127 KB) | DOI: 10.30998/jabe.v2i3.1488

Abstract

The success    key   to    culinary business  is not  only depend    on quality products, but also on  other significat  factors  such as    hospitality, hygiene and sanitation  are said as   HHS in running the culinary business   getting succes. However, those    three factors, don’t put on    serious attention, especially for the  Business  Actor Micro (PUM), who worked in the food    as well as culinary business, even for the beginers as well as the experieinced one,    especially in tourist areas Setu Babakan, South Jakarta. Therefore,suppose HHS practices in operations will   not be  optimalize, in the long term, these conditions would have a negative impact  to  culinary business as well as the tourism business overall  in Setu Babakan. PUM in Setu Babakan,’s  donethe  businessjust  on conventionally based. They run  all processing  steps,  start from  raw materials handler    to the serving     to the customer,   just   ignoring    the HHS  factors. Processed foods that will be served directly to customers, is still done by gloveless.  Similarly, where  all  kitchen workers are not using an apron, which limits to groceries vulnerable infestation microbiology and  mor that those,  there is no hospitality in serving as well ingreating to the customers. This study aims to find out how to PUM be aware that HHS is very important in business they are doing and how  toform  suitable  training    for the PUM (Training Need Assesment/TNA), so they can run  the culinary business by applying HHS firmly as well.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS Siswi Wulandari
JABE (Journal of Applied Business and Economic) Vol 1, No 3 (2015): JABE
Publisher : UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.5 KB) | DOI: 10.30998/jabe.v1i3.1401

Abstract

Kode Etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan  merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate Governance. Kode etik tersebut menuntut karyawan dan pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek-praktek etika bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama perusahaan. Apabila prinsip tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan, maka seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha mematuhi ?mana yang boleh? dan ?mana yang tidak boleh? dilakukan dalam aktivitas bisnis perusahaan. Pelanggaran atas Kode Etik merupakan hal yang serius, bahkan dapat termasuk kategori pelanggaran hukum. Kode Etik yang efektif seharusnya bukan sekedar buku atau dokumen yang tersimpan saja. Namun Kode Etik tersebut hendaknya dapat dimengerti oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan dan akhirnya dapat dilaksanakan dalam bentuk tindakan (action). Good Corporate Governance dan Etika Bisnis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Good Corporate Governance    lebih memfokuskan pada penciptaan nilai dan penambahan nilai bagi para pemegang saham, sedangkan etika bisnis lebih menekankan pada pengaturan hubungan dengan para stakeholders. Saat ini, ternyata masih banyak perusahaan yang belum menyadari arti pentingnya implementasi Good Corporate Governance dan praktik etika bisnis yang baik bagi peningkatan kinerja perusahaan, sehingga berakibat pada kualitas Sumber Daya Manusia di perusahaan yang buruk. Diharapkan paper ini dapat memberikan kontribusi dalam implementasi etika bisnis dan  Good Corporate Governance dalam kegiatan bisnis di Indonesia.