Laju pertumbuhan penduduk di Jawa Barat lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk Indonesia. Laju pertumbuhan penduduk tersebut dapat dikendalikan dengan program Keluarga Berencana (KB). Metode KB yang terbukti efektif dan sedikit efek samping adalah metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Cakupan MKJP di Kecamatan Purwadadi rendah (17,83%), padahal cakupan pengguna MKJP di Kabupaten Subang sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah (25%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasinya adalah seluruh PUS di Kecamatan Purwadadi yang menjadi akseptor KB. Sedangkan sampel dihitung dengan rumus Lemeshow berjumlah 213 orang. Pengumpulan data dilakukan secara langsung melalui wawancara terstruktur . Pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Regresi Logistik Ganda. Hasil penelitian mengemukakan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan MKJP adalah usia, paritas, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan akses pelayanan KB (p<0,05). Sedangkan faktor dominan yang berhubungan dengan pemilihan MKJP adalah paritas (OR=6.758), faktor lain yang berhubungan secara signifikan adalah usia (OR=3,607), pendidikan (OR=3.476), pengetahuan (OR=3.173), pekerjaan (OR=2.973) dan akses pelayanan KB (OR=2.846). Faktor dominan dalam pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang adalah paritas, sedangkan pengetahuan merupakan variabel yang berpengaruh setelah dikontrol oleh variabel usia, pendidikan, akses pelayanan KB dan pekerjaan. Sehingga paritas yang berisiko dapat dikendalikan dengan pengetahuan yang baik tentang KB, maka akan sangat bijaksana jika tenaga kesehatan difasilitasi dengan pelatihan dan program berkelanjutan khususnya tentang KB.