Pendidikan merupakan penanaman nilai-nilai kebaikan kepada setiap manusia dan pelaksanaan pendidikan sesungguhnya bisa terjadi dimanapun dan kapanpun begitu juga sumber pendidikan tidak hanya didapatkan dari sesama manusia tetapi juga mahkluk-mahkluk ciptaan Allah lainnya. Konsep pendidikan pada hakekatnya memanusiakan manusia yaitu fitrah manusia yang paling sempurna ciptaan Allah dari mahkluk-mahkluk lainnya terlebih-lebih manusia diberikan akal digunakan untuk berpikir agar mampu membangun peradaban yang beradab. Keadaban inilah sesungguhnya fitrah manusia sesuai dengan nilai-nilai keilahian artinya bagaimana pendidikan mampu membangun peradaban yang dibuat oleh manusia agar sesuai dengan nilai-nilai Ilahi. Saat ini pendidikan tidak hanya sebagai solusi pemecahan masalah (problem solving) tetapi juga sebaliknya pendidikan juga menjadi input problem masalah. Keresahan ini dapat dilihat pada anak-anak didik yang memang sedang mengenyam pendidikan di lembaga tertentu tetapi tidak mencerminkan bahwa anak didik tersebut adalah orang yang berpendidikan, sebagai contoh ; tawuran antar pelajar sudah menjadi perilaku yang dianggap biasa-biasa saja, penyalahgunaan narkoba, kebebasan seks di luar nikah. Beberapa perilaku tersebut digandrungi oleh anak-anak didik yang sedang belajar. Pertanyaannya adalah : Apa sesunguhnya yang terjadi ? kenepa itu bisa terjadi ? dan kenapa itu biasa terjadi ? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang sesungguhnya akan dikupas dalam penelitian ini dalam melihat budaya sekolah sebagai institusi pendidikan dalam membangun dan mengembangkan karakter anak-anak didiknya, sehingga penelitian ini pembahasannya lebih kepada manajemen sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter.
Copyrights © 2016