Beban ganda merupakan salah satu bentuk diskriminasi gender yang artinya suatu beban kerja yang dilakukan oleh jenis kelamin tertentu lebih banyak. Dampak yang ditimbulkan adalah minimalnya waktu untuk privasi, dampak tersebut akan berakibat buruk jika dialami ibu hamil risiko tinggi. Kunjungan ANC sangat diperlukan untuk mencegah dan mendeteksi dini adanya bahaya dan komplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban ganda dengan kunjungan antenatal ibu hamil risiko tinggi. Metode yang digunakan adalah analitik korelasional dengan jenis cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 39 ibu nifas riwayat kehamilan risiko tinggi dengan beban ganda di Wilayah Kerja Puskesmas Wagir, Kabupaten Malang pada bulan Juli tahun 2017. Instrumen yang digunakan adalah lembar profil kegiatan keluarga dengan kuesioner Skala Harvard, buku KIA dan kartu ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden (69,2%) termasuk dalam kategori beban ganda sedang (579-856 menit/hari) dan hampir setengah responden (48,7%) memiliki kunjungan ANC dalam kategori kurang. Data dianalisis menggunakan korelasi spearman rank, hasil diperoleh nilai rho -0,400 dan signifikansi 0,012 artinya ada hubungan yang signifikan antara beban ganda dengan kunjungan ANC. Untuk mengatasi dampak dari beban ganda terhadap kunjungan ANC diharapkan suami dan keluarga dapat bekerjasama dengan baik dalam mengatur waktu antara bekerja dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan.
Copyrights © 2018