Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan)
Vol 5 No 1 (2018): April

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI PADA SISWI KELAS VII SMPN 2 DESA TAMBAK BAYA KECAMATAN CIBADAK KABUPATEN LEBAK TAHUN 2017

Suhartini Suhartini (Poltekkes Kemenkes Banten)
Ahmad Ahmad (Poltekkes Kemenkes Banten)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2018

Abstract

Pada undang-undang Kesehatan No 36 tahun 2009 dikatakan bahwa pemeliharaan kesehatan remaja diarahkan untuk mempersiapkan kaum remaja menjadi orang dewasa sehat serta produktif baik dari sisi sosial maupun ekonomi. Data Riskesdas 2013 menggambarkan provinsi Banten adalah salah satu provinsi dengan prevalensi remaja usia 13-15 tahun sangat kurus (IMT/U) diatas prevalensi nasional. Hasil penelitian Indah dkk diketahui bahwa; hasil pengukuran IMT/U 11,3% anak sekolah dasar tergolong sangat kurus dan kurus sebesar 6,5%. Hasil penelitian oleh Suhartini di SMPN2 Tambak Baya, diketahui bahwa 63% siswi status gizinya kurang dari normal. Penjajakan awal siswi kelas VII di SMPN 2 Tambak Baya ada 111 orang, namun kondisi status gizi remaja belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran status gizi bagi remaja putri serta faktor-faktor yang berpengaruh. Metodelogi penelitian ini menggunakan desain “crossectional” Populasi penelitian adalah siswi kelas VII SMPN Cibadak Kabupaten lebak . Dari 111 orang yang berhasil di data 92 orang, sampel penelitian sama dengan populasi. Tehnik pengambilan sampel secara purporsiv..Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai November 2017. Hasil penelitian menunjukkan masih ditemukan status gizi remaja putri < normal 29,3%, pendidikan ibu < SLTP 82,6%, Pekerjaan Ayah sebagian besar non PNS 98,9%. Pendapatan < UMR sebanyak 88%, Pola makan siswi < 3 kali dalam sehari 55,4%. Pengetahuan siswi kurang tentang gizi remaja sebanyak (90,2%). Ada hubungan bermakna antara pendapatan dengan status gizi 0,694 artinya pendapatan orang tua dapat mencegah status gizi < normal. Ada hubungan antara pengetahuan dengan keadaan gizi remaja putri OR 1,5 artinya siswi dengan pengetahuan kurang tentang gizi remaja berisiko 1,5 kali lipat mengalami gizi kurang Kepada pihak sekolah disarankan dapat menyampaikan informasi formal melalui mata pelajaran terkait disekolah, mendatangkan nara sumber, serta menyebarluaskan informasi gizi bagi remaja putri melalui buku saku, brosur, leaflet , poster. Kepada puskesmas diharapkan dapat memberikan penyuluhan gizi remaja, menyebarluaskan informasi tentang status gizi remaja putri melalui poster, brosur, leaflet, dan melakukan kegiatan rutin penjaringan kesehatan terhadap remaja putri, melalui pengukuran BB,TB berkala, dan bila memungkinkan memberikan Makanan Tambahan dan TabletTambah Darah bekerjasama dengan komite sekolah, Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat

Copyrights © 2018