Korosi erosi merupakan salah satu kerusakan yang sering terjadi pada sistem perpipaan akibatadanya pergerakan relatif fluida korosif dengan permukaan logam. Konsentrasi NaCl sangatmempengaruhi laju korosi pada suatu material. Kecepatan fluida yang relatif tinggi danmengandung partikel akan menyebabkan erosi, dan kecepatan fluida yang relatif lambat akanmenimbulkan korosi saja. Hanya pada kecepatan tertentu (kecepatan kritis) korosi erosi dapatterjadi. Laju kerusakan yang diakibatkan oleh sinergi antar a korosi dan erosi lebih besardibandingkan dengan kerusakan oleh korosi saja atau erosi saja. Kerusakan permukaan hasilpengujian diamati dengan kamera makro dan mikroskop stereo. Cross section diamati denganmikroskop optik Kontur permukaan diukur dengan dial gauge. Distribusi tegangan geser padapermukaan spesimen disimulasikan dengan Computational Fluid Dynamics (CFD). Hasilpengujian mengindikasikan konsentrasi NaCl 3.5% memiliki kelarutan oksigen yang optimaldibandingkan dengan konsentrasi NaCl 5%, kelarutan oksigen yang optimal ini mengakibatkanproses terjadinya autokatalitik oleh ion Cl- menjadi optimal. Kondisi kerusakan permukaan bendakerja pada pengujian dengan konsentrasi NaCl 3.5 % lebih dominan dibandingkan dengankonsentrasi NaCl 5%. Pengujian menggunakan partikel lebih besar akan mengakibatkanpeningkatan weight loss. Hal ini disebabkan partikel yang lebih besar memiliki inersia yang lebihbesar sehingga mengalami hambatan yang lebih kecil pada saat sebelum terjadi impak.Peristiwa inimenyebabkan efesiensi benturan (collision effeciency) tetap tinggi. Efisiensi benturan yang yangbesar akan menghasilkan energi kinetik yang besar.
Copyrights © 2014