Kekuatan dari suatu perkerasan sangat bergantung pada kualitas dari tanah dasar dan lapis pondasinya. Bila nilai CBR tanahdasar tidak memenuhi ketentuan minimum, maka tebal lapisan Perkerasan akan bertambah. Lapisan penopang biasanyaditambahkan untuk mengurangi pengaruh dari tanah dasar buruk pada perkerasan jalan. Pada umummnya material yangdigunakan untuk timbunan pilihan adalah sirtu seperti sirtu kali yang berasal dari kali nanga - nanga. Dewasa ini semakinbanyak disiplin ilmu yang menggunakan model matematika maupun penalaran matematika sebagai alat bantu dalammenyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik material timbunan darikali nanga – nanga mengacu pada system klasifikasi USCS dan AASHTO, dan menentukan tebal minimum timbunan pilihansebagai lapisan penopang untuk perkerasan pada kondisi tanah dasar buruk dengan menggunakan metode AASHTO 93, serta membuat model matematika untuk penentuan tebal timbunan pilihan sebagai lapisan penopang.Kata Kunci : Perekerasan, Tanah Dasar Buruk, Tebal Lapisan Penopang.Model Matematika.
Copyrights © 2017