Medika Tadulako
Vol 6, No 2 (2019)

HUBUNGAN DYSMENORRHOE DENGAN IMT (INDEKS MASSA TUBUH) PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

Tuweno, Erdiansyah Taher (Unknown)
Syamsi, Nur (Unknown)



Article Info

Publish Date
23 Jul 2019

Abstract

ABSTRACTBackgrounds. In Indonesia it is estimated that productive women who were tortured by dysmenorrhoe were 55%. The incidence (prevalence) of dysmenorrhoe ranges from 45-95% among women of childbearing age. According to data from the Palu City Health Office (Health Care Care for Youth) report recorded the number of teenagers who came to visit since April 2011 to March 2012 as many as 1016 people with cases of menstrual disorders as many as 29 people, including 24 people who had dysmenorrhoea and 5 others experienced amenorrhoe. This is the background to the conduct of this study where this study aims to determine whether there is a relationship between BMI (Body Mass Index) and the incidence of dysmenorrhoe..Method. The study design used cross-sectional with a study population of 126 people with a sample of 110 people. Sampling was done by purposive sampling based on inclusion and exclusion criteria. Then primary data collection was carried out using a questionnaire and measurement of body weight and height in the sample.Results. The results showed that of the 110 respondents, who had dysmenorrhoe as many as 96 respondents (87.3%), those who did not experience dysmenorrhoe were 14 respondents (12.7%), normal BMI were 26 respondents (23.6%), and those who had Abnormal BMI as many as 84 respondents (76.4%). Based on the Chi Square test, the relationship between BMI and the incidence of dysmenorrhea obtained p = 0.001 (p <0.05).Conclusion. Statistically there is a relationship between BMI and the incidence of dysmenorrhea. Keywords: dysmenorrhoe, BMI (Body Mass Index, teenager, menstruation           ABSTRAKLatar Belakang. Di Indonesia diperkirakan perempuan produktif yang tersiksa oleh dysmenorrhoe angkanya 55%. Angka kejadian (prevalensi) dysmenorrhoe berkisar 45-95% di kalangan wanita usia produktif. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Palu laporan PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) tercatat jumlah remaja yang datang berkunjung sejak bulan April 2011 sampai Maret 2012 sebanyak 1016 orang dengan kasus gangguan haid sebanyak 29 orang, diantaranya 24 orang yang mengalami dysmenorrhoe dan 5 orang lainnya mengalami amenorrhoe. Hal inilah yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan kejadian dysmenorrhoe.Metode. Desain penelitian menggunakan cross-sectional dengan populasi penelitian sebanyak 126 orang dengan sampel penelitian sebanyak 110 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kemudian dilakukan pengambilan data primer menggunakan kuesioner serta pengukuran berat  badan dan tinggi badan pada sampel.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 110 responden, yang mengalami dysmenorrhoe sebanyak 96 responden (87,3%), yang tidak mengalami dysmenorrhoe sebanyak 14 responden (12,7%), IMT normal sebanyak 26 responden (23,6%), dan yang  memiliki IMT tidak normal sebanyak 84 responden (76,4%). Berdasarkan uji Chi Square, hubungan antara IMT dengan kejadian dysmenorrhea didapatkan nilai p = 0,001 (p < 0,05).Kesimpulan. Secara statistik terdapat hubungan antara IMT dengan kejadian dysmenorrhea.Kata kunci : IMT, dysmenorrhoe, remaja, menstruasi

Copyrights © 2019