Penyelesaian pengambilan keputusan dalam penggunaan metode Analytic Hierarchy Proses (AHP) menuai berbagai perbedaan pemikiran, sehingga lahir banyak pendekatan-pendekatan. Pendekatan yang timbul mulai dari pengolahan dan pemahaman data yang dimasukan kedalam matriks berpasangan (pairwise matrix). Pemahaman dasar tentang perbandingan yang ada pada interdisipliner keilmuan inilah yang menciptakan timbul banyak pemikiran-pemikiran baru. Diantaranya ada yang menciptakan proses logis secara matematis melahirkan sebuah pendekatan baru yang dinamakan Multycriteria Analysis (MCA) dimana lebih menekankan pada proses nilai numerical yang dihasilkan dan hubungannya secara transitive. Dengan semakin banyak pemikiran pendekatan MCA yang mana hanya menekankan pada proses perolehan nilai numeric kemudian berkembang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam setiap permasalahan atas seleksi setiap fenomena, sehingga lahirlah pendekatan baru yang dikenal dengan nama Multycriteria Decision Analysis (MCDA). Dari berbagai persoalan yang timbul dengan konsep MCDA ternyata, terlihat perbedaan yang sangat mendasar yaitu bagaimana perolehan pemikiran yang dipakai dalam pendekatan MCDA terhadap perolehan data yang diolah, melihat proses pengolahan data ternyata ada olahan data yang bersifat tunggal dan ada pengolahan data yang bersifat jamak. Dari sisi ini ternyata terdapat perbedaan yang jelas atas pendekatan yang jauh berbeda dengan pendekatan Multy Criteria Decision Making (MCDM). Pendekatan MCDM ternyata dapat mewakili atas olahan data baik yang bersifat data tunggal ataupun data majemuk. Metode AHP dengan pendekatan MCDM diselaraskan dan dikhususkan dengan aplikasi yang dinamakan Expert Choice. Dengan metode yang berbeda memberikan keputusn yang sama, tetapi value yang dihasilkan memiliki perbedaan besaran bobot nilai keputusan.
Copyrights © 2015