Penelitian ini membahas komunikasi politik pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Serang: Vera dan Nurhasan yang berasal dari dinasti politik di Provinsi Banten. Pasangan tersebut percaya diri maju dalam kontestasi pemilihan umum walikota Serang tahun 2018 karena mendapat dukungan dari sejumlah partai besar dan beberapa pihak. Namun hasil akhir pemilihan, Vera-Nurhasan kalah. Hal tersebut disebabkan sebagai komunikator politik mereka belum matang dalam berpolitik. Pesan politik mereka dianggap tidak tepat dengan jargon “Menuju Kota Serang Cantik” di tengah kesemrawutan infrastruktur kota. Masyarakat kota yang rasional tidak memilih calon walikota dari keluarga dinasti. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan teori realitas sosial. Paradigma penelitian yang digunakan adalah interpretatif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi.
Copyrights © 2019