Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat
Vol 8, No 3 (2019): September 2019

PENINGKATAN KAPASITAS KADER POSYANDU DALAM MENDETEKSI DAN MENCEGAH STUNTING

Ginna Megawati (Divisi Gizi Medik Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran)
Siska Wiramihardja (Divisi Gizi Medik Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
06 Sep 2019

Abstract

Stunting bayi dan balita merupakan permasalahan gizi kronis yang membutuhkan penanganan komprehensif dan melibatkan berbagai sektor. Pada tahun 2018 ditetapkan penanganan stunting merupakan prioritas pembangunan nasional melalui Rencana Aksi Nasional Gizi dan Ketahanan Pangan. Kabupaten Sumedang termasuk 160 kabupaten/kota prioritas penanganan stunting. Upaya penanganan stunting dengan mengoptimalkan kondisi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dapat dilaksanakan di Posyandu. Posyandu sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan memiliki peran strategis, namun karena kader posyandu memiliki latar belakang pendidikan serta sosial budaya yang beragam pengetahuan dan keterampilannya perlu terus menerus mendapatkan pembaruan. Pada kasus stunting, berbagai penelitian menunjukkan pengetahuan dan keterampilan kader terkait stunting dan  upaya pencegahannya sebagian besar belum baik, karena itu upaya peningkatan kapasitas kader posyandu penting dilakukan. Pada bulan Juli 2018 dilakukan pelatihan peningkatan kapasitas kader posyandu mendeteksi dan mencegah stunting di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Pelatihan ini merupakan rangkaian pengabdian masyarakat yang terintegrasi Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Universitas Padjadjaran yang dilaksanakan pada periode  April - Juli 2018. Kegiatan pelatihan pada 42 orang kader posyandu dari 18 RW tersebut dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu sosialisasi program, persiapan dan  pelaksanaan pelatihan, menggunakan pendekatan model deduktif, materi pelatihan disusun berdasar data pengamatan lapangan yang kemudian didiskusikan dengan narasumber ahli. Setelah pelatihan kader posyandu dapat memahami mengenai gizi seimbang, deteksi dini stunting dan peran penting kader posyandu menginformasikan gizi optimal pada 1000 HPK sebagai upaya pencegahan stunting serta mengidentifikasi faktor risiko penyebab stunting di wilayah kerja posyandu. Diharapkan peningkatan kapasitas ini dibuat sebagai pelatihan berkesinambungan bersifat periodik dan terprogram dengan baik.  

Copyrights © 2019