Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika
Vol 2, No 2 (2017)

Kemampuan Calon Guru Dalam Mengajukan Soal Cerita Kontekstual Tentang Penjumlahan Pecahan

La Hadi, Amanda (Unknown)
Cahyono, Edi (Unknown)
Kadir, Kadir (Unknown)



Article Info

Publish Date
17 Aug 2017

Abstract

Abstrak: Kelemahan siswa dalam memahami soal cerita khususnya pada materi pecahan, telah menjadi salah satu penghambat terbesar dalam perkembangan pembelajaran matematika di Indonesia. Berdasarkan hal ini, diperlukan adanya investigasi mendalam terhadap bagaimana guru dan calon guru dalam mengajarkan konsep pecahan dengan menggunakan soal cerita. Tigapuluh empat calon guru matematika diminta mengajukan soal cerita kontekstual yang solusinya dapat diperoleh dari menghitung  dtambah dengan . Data terdiri dari protokol verbal bersama dengan catatan tertulis yang dibuat oleh subjek.  Analisis kualitatif dari data yg diperoleh fokus pada mengidentifikasi struktur dari soal yang dihasilkan dan jenis konteks yang umumnya digunakan oleh subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks yang paling banyak digunakan dalam soal cerita yang diajukan adalah pembagian kue, berat benda, dan pengukuran panjang. Struktur soal cerita kontekstual yang dihasilkan oleh calon guru matematika memiliki kelemahan dalam dua komponen yaitu: 1) dalam mengajukan konteks yang sesuai; dan 2) dalam memberikan informasi yang cukup sehingga solusi dari masalah yang diajukan dapat diperoleh dengan menerapkan konsep aritmatika  dtambah dengan . Hasil ini menunjukkan temuan baru tentang kesulitan calon guru dalam konseptualasasi pecahan.Kata kunci: Calon Guru Matematika, Pengajuan Masalah, Kontekstual, Soal Cerita, Penjumlahan Pecahan Abstract: Students’ weakness in understanding story problem especially abaout fraction, has become one of the greatest obstacle on development of mathematics education in Indonesia. Based on this information, be required a deep investigations towards how a teacher or prospective teacher in teaching concepts of fractions used story problems. Thirty-four mathematics prospective teachers were asked to posing a contextual word problem whose solution could be found by computing  added by . The data consisted of verbal protocols along with the written notes made by the subjects. The qualitative analysis of the data was focused on identifying the structures of the problems produced and the type context commonly used by the subjects. The results suggest that the most frequent context used in soal cerita kontekstual proposed were cake division, weight of object, area measurement, and length measurement. The structure of soal cerita kontekstual produced by candidate teachers of mathematics were found to be weak in two components, namely: in proposing appropriate contexts; and 2) in give sufficient information so that solution of the problems could be obtained using arithmetic concepts of   added by . The study sheds new light on the teachers’ difficulties with conceptualization of fractions. Keywords: Prospective Teacher, Probem Posing, Contextual, Story Problem, Addition of Fractions.

Copyrights © 2017