Kemampuan berpikir kritis matematika siswa masih rendah yang disebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran, kurang mandiri, lemah dalam memecahkan soal keterampilan berpikir, dan butuh banyak bimbingan, Model inkuiri terbimbing dipandang dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian Quasi Experiment ini menggunakan pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Raha. Sampel penelitian diambil dua kelas dengan teknik purposive sampling dan random sampling. Siswa kelas eksperimen diajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Siswa kelas kontrol diajar dengan model pembelajaran langsung. Instrumen penelitian ini adalah pretest dan posttest kemampuan berpikir kritis matematika, skala kemandirian belajar, dan lembar observasi. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial melalui uji t dan ANAVA RAK pada á¾³ = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematik siswa kelas inkuiri terbimbing lebih tinggi daripada kemampuan berpikir krtis matematika siswa kelas pembelajaran langsung ditinjau dari kemandirian belajar.
Copyrights © 2018