<![CDATA[Industri parawisata di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera menjadi salah satu sektor yang dapat diandalkan untuk meningkatkan PDRB tanpa migas (ADHK) di Pulau Sumatera. Pulau yang memiliki luas sekitar 473.606 km persegi ini sudah seharusnya menjadi daerah tujuan wisata (DTW) unggulan bagi wisatawan mancanegara. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan sektor parawisata itu mempunyai peran positif dan signifikan dalam mempengaruhi PDRB tanpa migas (ADHK) di Pulau Sumatera dan juga untuk mendapatkan model terbaik dari regresi data panel menggunakan data PDRB tanpa migas (ADHK) di Pulau Sumatera dari tahun 2013-2017. Penelitian ini menggunakan data panel berupa data time series (tahun 2013-2017) dan cross section (10 provinsi di Pulau Sumatera) yang diperoleh dari BPS Provinsi Riau serta dalam menganalisis data digunakan alat bantu software Eviews 6. Regresi data panel dapat diestimasi menggunakan tiga model yaitu CEM, FEM dan REM. Untuk mendapatkan model terbaik digunakan uji Chow dan uji Hausmann. Pada penelitian ini didapat model terbaiknya adalah REM dengan nilai koefisien determinasi sebesar 33,55%. Hal ini berarti sebesar 33,55% variabel PDRB tanpa migas (ADHK) dapat dijelaskan oleh variabel bebas jumlah wisatawan mancanegara dan tingkat penghunian kamar. Berdasarkan uji signifikan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel jumlah wisatawan mancanegara dan tingkat penghunian kamar dengan variabel PDRB tanpa migas (ADHK).]]>
Copyrights © 2019
