Jurnal Riset Akuakultur
Vol 11, No 4 (2016): (Desember 2016)

EVALUASI KERAGAMAN GENTIK IKAN KALUI (Osphronemus goramy) DARI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA, SUMATERA BARAT BERDASARKAN MARKA RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHISM DNA (RAPD)

Estu Nugroho (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan)
Azrita Azrita (Fakultas Perikanan, Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat)
Hafrizal Syandri (Fakultas Perikanan, Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat)
Refilza Refilza (Dinas Perikanan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat)



Article Info

Publish Date
17 Jan 2017

Abstract

Ikan kalui merupakan nama lokal dari ikan gurami di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat termasuk jenis ikan ekonomis tinggi. Terdapat lima strain ikan kalui yang tersebar di pembudidaya, yaitu Tambago, Palapah, Krista, Jepun, dan Merah. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati keragaman genetik strain ikan kalui atau gurami dengan menggunakan penanda RAPD. Sebanyak 50 sampel DNA ikan kalui diekstraksi dari sirip dan diamplifikasi secara random dengan menggunakan empat primer terbaik dari 20 primer OPA yaitu OPA-02, OPA-04, OPA-06, dan OPA-07. Hasil menunjukkan bahwa perbedaan yang nyata secara genetik hanya terdapat antara strain ikan kalui Merah dengan Tambago dan Krista. Variasi genetik tertinggi diamati pada ikan kalui strain Krista dengan nilai heterogenitas 0,1756 kemudian diikuti berturut-turut oleh strain Merah (0,1735); Palapah (0,1480); Jepun (0,0594); dan Tambago (0,0203). Jarak rata-rata Nei genetik adalah 0,407, dengan nilai terendah yang teramati antara strain Tambago dan Palapah.Kalui is a local name of giant gouramy fish in West Sumatera Province that categorized as an high economically fish. Five strains of kalui are distributed to farmers i.e. Tambago, Palapah, Krista, Jepun and Merah. This research was conducted to observe the genetic variation of Kalui strains using RAPD marker. A total of 50 samples of whole DNA was extracted from kalui-giant gouramy finclip and randomly amplified using four of the best 20 primers (OPA i.e. OPA-02, OPA-04, OPA-06 and OPA-07). The results showed that Significant genetic differences were only observed between strain Merah-Tambago and Merah-Krista. The highest variability was observed in Krista with heterogeneity value of 0.1735 followed by Merah (0,1735), Palapah (0,1480), Jepun (0,0594) and Tambago (0,0203). The average Nei genetic distance was 0.407, with the lowest was observed between Tambago and Palapah.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

jra

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Environmental Science

Description

Jurnal Riset Akuakultur as source of information in the form of the results of research and scientific review (review) in the field of various aquaculture disciplines include genetics and reproduction, biotechnology, nutrition and feed, fish health and the environment, and land resources in ...