Prevalensi kecacingan oleh cacing yang ditularkan melalui tanah pada anak sekolah dasar adalah 60% - 80%. Prevalensi infeksi kecacingan pada anak sekolah dasar di Indonesia mengalami fluktuasi yaitu pada tahun. Penyakit ini dapat menyerang seluruh kelompok umur tetapi lebih banyak menginfeksi anak-anak sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan soil transmitted helminth dan anemia dengan prestasi belajar pada anak sekolah dasar di Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Kecamatan Banguntapan Bantul Yogyakarta pada tahun 2017, dengan desain penelitian cross sectional analitik. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling di tiga sekolah dasar di Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul, DIY dengan jumlah 115 siswa. Pemeriksaan telur cacing menggunakan metode Apung (Flotation Method). Tahapan analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square dengan ?=0,05). Hasil penelitian adalah terdapat 0,9% anak sekolah dasar di SD Kecamatan Banguntapan terinfeksi kecacingan yaitu Trichuristrichiura. Prevalensi anemia pada anak sekolah dasar di Kecamatan Banguntapan adalah 16,5%. Asupan makanan dengan kategori kurang sebanyak 60,9%. Prevalensi gizi kurang pada anak sekolah dasar di Kecamatan Banguntapan adalah 6,1% dan gizi lebih 35,7%. Prestasi belajar siswa dengan kategori kurang sebanyak 47,8% Terdapat hubungan yang sigifikan antara status gizi dan asupan makanan dengan prestasi belajar siswa di Kecamatan Banguntapan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecacingan dan anemia dengan prestasi belajar siswa di Kecamatan Banguntapan.
Copyrights © 2019