Bidan desa merupakan salah satu profesi sentral dan penting dalam kehidupan masyarakat, terutama bidangkesehatan. Mereka harus menjalani penempatan kerja di desa sesuai dengan kebijakan pemerintah sebagai upayapemerataan pelayanan kesehatan. Upaya pemerintah ini diwujudkan melalui program kerja Pegawai Tidak Tetap (PTT).Bidan desa merupakan tenaga kerja profesional yang dihadapkan dengan tugas-tugas pelayanan secara mandiri. Kondisiini memunculkan berbagai tekanan dan frustasi tertentu yang membuat bidan desa merasa berhadapan dengan situasiyang mengancam. Kondisi ini memberikan implikasi psikologis yaitu munculnya kecemasan tertentu. Kecemasanmerupakan luapan emosi yang tidak terkontrol.Penelitian ini berguna untuk mengetahui gambaran kecemasan yang muncul pada bidan di Propinsi Lampungdalam menjalankan tugas penempatan kerja di desa. Kecemasan ini termanifestasi dalam tiga dimensi yaitu dimensifisiologis, kognitif, dan perilaku. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metodepengumpulan data wawancara dan observasi. Peneliti menggunakan analisis data dengan menggunakan metode analisisisi (content analysis).Hasil penelitian ini adalah responden mengalami kecemasan ketika berhadapan dengan permasalahanpermasalahanyang melibatkan interaksi dengan masyarakat. Oleh sebab itu mereka membutuhkan kehadiran orang laindalam beberapa aktivitasnya. Bidan desa merasa tidak mampu dalam menjalankan penempatan kerja di desa karena masihbaru. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa dimensi kecemasan yang dominan adalah dimensi kognitif.
Copyrights © 2014