Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN FUNGSI MOTORIK KASAR TERHADAP KUALITAS HIDUP ANAK CEREBRAL PALSY DI INSTALASI REHABILITASI MEDIK RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 Zam Zanariah Ibrahim; Putri Rizki Amalia; Octa Reni Setiawati
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 2 (2016): Volume 3 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.86 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i2.2014

Abstract

Cerebral Palsy adalah spektrum defisit neurologis motorik yang predominan yang terjadi akibat gangguan pranatalatau perinatal, kadang disertai dengan kesulitan belajar, masalah perilaku, dan epilepsi, tetapi sering mampu bertahanhidup hingga dewasa. Perkembangan motorik merupakan aspek perkembangan yang penting karena berkaitan danmendorong aspek perkembangan lain. Kualitas hidup sebagai persepsi individu mengenai posisi mereka dalam kehidupandilihat dengan konteks budaya dan dimana mereka tinggal serta hubungannya dengan tujuan, harapan, standar yangmenjadi perhatian individu tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara fungsi motorik kasar terhadapkualitas hidup anak cerebral palsy di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2014.Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan studi cross sectional. Populasi diambil dari pasienusia 0-12 tahun di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung sebanyak 32 orang. Ujistatistik yang digunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan dari 32 responden, terdapat 18 responden(56.2%) untuk level fungsi motorik kasar berat (level 4 dan 5), 11 responden (34.4%) untuk level fungsi motorik kasarsedang (level 3), 3 responden (9.4%) untuk level fungsi motorik kasar ringan (level 1 dan 2) dan yang memiliki kualitashidup baik sebanyak 19 responden (59.4%), kualitas hidup buruk sebanyak 13 responden (40.6%). Dari hasil uji korelasiSpearman terdapat hubungan yang bermakna antara fungsi motorik kasar dengan kualitas hidup anak cerebral palsy(p=0.000, r=0.668).
PERBEDAAN TINGKAT KONSENTRASI SERTA PRESTASI BELAJAR ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DENGAN YANG TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DI SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG 2015 Octa Reni Setiawati
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.676 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i1.1953

Abstract

Latar belakang : Belajar merupakan factor yang penting sebagai upaya mencapai tujuan pendidikan. Prosespembelajaran membutuhkan konsentrasi, sebab tanpa konsentrasi belajar maka pristiwa belajar itu sesungguhnya tidakada atau tidak berlangsung. Untuk mencapai keberhasilan dalam belajar ada dua faktor yang mempengaruhi, yaitufaktor intern dan faktor ekstern, adapun dari faktor-faktor tersebut yang akan dibahas pada penelitian ini adalah faktor internyaitu tingkat konsentrasi dan faktor ekstern yaitu sekolah dan bimbingan belajar.Tujuan Penelitian : Mencari perbedaan tingkat konsentrasi serta prestasi belajar antara siswa yang mengikutibimbingan belajar dengan yang tidak mengikuti bimbingan belajar.Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini bersifat analitik denganpendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan mulai Februari 2015 sampai April 2015 di SMPN 2 Bandar Lampung.Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII, sampel berjumlah 82 siswa. Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian iniadalah Independent T-Test dengan batas kemaknaan 0,05.Hasil Penelitian : Hasil rata-rata tingkat konsentrasi siswa yang mengikuti bimbingan belajar adalah 8,12 dan siswayang tidak mengikuti bimbingan belajar adalah 7,39. Hasil rata-rata prestasi belajar siswa yang mengikuti bimbingan belajaradalah 170,91 dan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar adalah 167,33. Hasil uji statistik tingkat konsentrasi pvalue= 0,041 (≤ 0,05) dan hasil uji statistik prestasi belajar p-value =0,001(≤0,05) yang berarti bahwa ada perbedaantingkat konsentrasi serta prestasi belajar antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan yang tidakmengikuti bimbingan belajar.Kesimpulan : Terdapat perbedaan tingkat konsentrasi serta prestasi belajar antara siswa yang mengikutibimbingan belajar dengan yang tidak mengikuti bimbingan belajar di SMPN 2 Bandar Lampung. Siswa yang mengikutibimbingan belajar memiliki tingkat konsentrasi serta prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang tidak mengikutibimbingan belajar.
HUBUNGAN ANTARA STRES, HIPERGLIKEMIA DAN LAMA MENDERITA DIABETES DENGAN NYERI NEUROPATI DIABETIK DI RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2013 Nurfurqoni Nurfurqoni; Egy Fairuz Pratiwi; Neilan Amroisa; Octa Reni Setiawati
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 1 (2014): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.952 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i1.1068

Abstract

Neuropati ditemukan pada hampir 30% penderita diabetes mellitus. Angka kejadian neuropati diabetik yangdisertai dengan nyeri ditemukan pada 10% sampai dengan 20 % penderita neuropati diabetik, sehingga akan menimbulkandiabetic neuropathic pain (DNP) dan diabetic peripheral neuropathic pain (DPNP). Lama menderita diabetes diduga sangatberkaitan dengan perkembangan dan progresivitas neuropati diabetic dan hal ini berpengaruh terhadap timbulnya nyerineuropati diabetic pada penderita DM tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres,hiperglikemia, dan lama menderita diabetes dengan nyeri neuropati diabetik di RSUD dr. H. Abdul Moeloek tahun 2013MetodePenelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik kuantitatif dengan pendekatan crosssectional.Populasi adalah seluruh Lansia yang terdiagnosa neuropati diabetik di RSUD dr. H Abdul Moeloek sebanyak 80orang dan sampel sebanyak 67 orang. Uji statistik yang digunakan dalahchi-square (x2) dan RegresiHasil Penelitian: Hasil analisa bivariat ada hubunganantara stress (p-value = 0,000), hiperglikemia (p-value = 0,000)dan lama menderita diabetes (p-value = 0,024) dengan nyeri neuropati diabetik di RSUD dr. H Abdul Moeloek tahun2013.Analisa multivariat, stres dengan hasil bermaknasecara statistic dengan nilai (OR; 129,967 : p=0,000) yang berartibahwa stres merupakan faktor terjadinya neuropati diabetik. Terdapat hubungan yang bermakna antara stres dengan nyerineuropati diabetik.Kesimpulan:Ada hubungan antara stress, hiperglikemia dan lama menderita diabetes dengan nyeri neuropatidiabetik di RSUD dr. H Abdul Moeloek tahun 2013dan terdapat hubungan yang bermakna antara stres dengan nyerineuropati diabetik.
HUBUNGAN ANTARA STRES, HIPERGLIKEMIA DAN LAMA MENDERITA DIABETES DENGAN NYERI NEUROPATI DIABETIK DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2013 R A Neilan Amroisa1; Octa Reni Setiawati
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.758 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i1.1954

Abstract

Latar Belakang : Neuropati ditemukan pada hampir 30% penderita diabetes mellitus. Angka kejadian neuropatidiabetik yang disertai dengan nyeri ditemukan pada 10% sampai dengan 20 % penderita neuropati diabetik, sehingga akanmenimbulkan diabetic neuropathic pain (DNP) dan diabetic peripheral neuropathic pain (DPNP). Lama menderita diabetesdiduga sangat berkaitan dengan perkembangan dan progresivitas neuropati diabetic dan hal ini berpengaruh terhadaptimbulnya nyeri neuropati diabetic pada penderita DM tipe 2.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara stres, hiperglikemia, dan lama menderita diabetes dengannyeri neuropati diabetik di RSUD dr. H. Abdul Moeloek tahun 2013Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik kuantitatif dengan pendekatan crosssectional.Populasi adalah seluruh Lansia yang terdiagnosa neuropati diabetik di RSUD dr. H Abdul Moeloek sebanyak 80orang dan sampel sebanyak 67 orang. Uji statistik yang digunakan dalahchi-square (x2) dan RegresiHasil Penelitian: Hasil analisa bivariat ada hubunganantara stress (p-value = 0,000), hiperglikemia (p-value =0,000) dan lama menderita diabetes (p-value = 0,024) dengan nyeri neuropati diabetik di RSUD dr. H Abdul Moeloek tahun2013.Analisa multivariat, stres dengan hasil bermaknasecara statistic dengan nilai (OR; 129,967 : p=0,000) yang berartibahwa stres merupakan faktor terjadinya neuropati diabetik. Terdapat hubungan yang bermakna antara stres dengan nyerineuropati diabetik.Kesimpulan : Ada hubungan antara stress, hiperglikemia dan lama menderita diabetes dengan nyeri neuropatidiabetik di RSUD dr. H Abdul Moeloek tahun 2013dan terdapat hubungan yang bermakna antara stres dengan nyerineuropati diabetik.
KECEMASAN BIDAN DI PROPINSI LAMPUNG DALAM MENJALANI TUGAS PENEMPATAN KERJA DI DESA Octa Reni Setiawati
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 2 (2014): Volume 1 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.573 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i2.1916

Abstract

Bidan desa merupakan salah satu profesi sentral dan penting dalam kehidupan masyarakat, terutama bidangkesehatan. Mereka harus menjalani penempatan kerja di desa sesuai dengan kebijakan pemerintah sebagai upayapemerataan pelayanan kesehatan. Upaya pemerintah ini diwujudkan melalui program kerja Pegawai Tidak Tetap (PTT).Bidan desa merupakan tenaga kerja profesional yang dihadapkan dengan tugas-tugas pelayanan secara mandiri. Kondisiini memunculkan berbagai tekanan dan frustasi tertentu yang membuat bidan desa merasa berhadapan dengan situasiyang mengancam. Kondisi ini memberikan implikasi psikologis yaitu munculnya kecemasan tertentu. Kecemasanmerupakan luapan emosi yang tidak terkontrol.Penelitian ini berguna untuk mengetahui gambaran kecemasan yang muncul pada bidan di Propinsi Lampungdalam menjalankan tugas penempatan kerja di desa. Kecemasan ini termanifestasi dalam tiga dimensi yaitu dimensifisiologis, kognitif, dan perilaku. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metodepengumpulan data wawancara dan observasi. Peneliti menggunakan analisis data dengan menggunakan metode analisisisi (content analysis).Hasil penelitian ini adalah responden mengalami kecemasan ketika berhadapan dengan permasalahanpermasalahanyang melibatkan interaksi dengan masyarakat. Oleh sebab itu mereka membutuhkan kehadiran orang laindalam beberapa aktivitasnya. Bidan desa merasa tidak mampu dalam menjalankan penempatan kerja di desa karena masihbaru. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa dimensi kecemasan yang dominan adalah dimensi kognitif.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR PUTRI TENTANG MENARCHE DI SMP BUDAYA BANDAR LAMPUNG Octa Reni Setiawati
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 2 (2015): Volume 2 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.702 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i2.1971

Abstract

Menarche adalah menstruasi awal yang biasa terjadi dalam rentang usia sepuluh tahun sampai enam belas tahun,atau pada masa awal remaja dan sebelum memasuki masa reproduksi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa remajamemiliki pengetahuan yang sedikit sehingga tidak memiliki penge tahuan yang baik tentang menstruasi pertama (menarche).Masalah fisik yang timbul dari kurangnya pengetahuan itu adalah kurangnya kebersihan diri atau personal hygiene sehinggadapat beresiko untuk terjadinya infeksi pada saluran kemih (ISK). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaranpengetahuan dan sikap pelajar putrid tentang menarche di SMP Budaya Bandar Lampung.Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitik yaitu untuk melihat gambaran pengetahuan dan sikap pelajarputri tentang menarche pada di SMP Budaya Bandar Lampung. Hasil penelitin dari 31 responden didapatkan 58,1% siswidengan pengetahuan yang baik, 93,5% siswi dengan sikap yang positif, dan pengetahuan berdasarkan sikap tentangmenarche sebanyak 55,2%. Kesimpulan penelitian ini dilihat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dansikap remaja putri tentang menarche di SMP Budaya Bandar Lampung sudah sangat baik dilihat dari 31 respondendidapatkan hasil tertinggi yaitu pengetahuan yang baik dan juga sikap yang positif
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRE MENSTRUAL SYNDROME PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Rully Ramadhani; Octa Reni setiawati; yulistiana Evayanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v5i2.459

Abstract

Pre menstrual syndrome adalah sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari pertama hingga keempat belas sebelum menstruasi dimulai. Sebanyak 60% remaja putri merasa tidak nyaman secara fisik maupun psikis saat mengalami pre menstrual syndrome (PMS). Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor PMS. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi remaja putri yang sudah menstruasi kelas VIII dan IX SMPN 5 Bandar Lampung 2015, berjumlah 398. Sampel 200 remaja putri. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Chi square, dengan tingkat kepercayaan 95% dan regresi logistik.Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan stres (p = 0,000), status gizi (p =0,007), kebiasaan makan tinggi garam dan glukosa (p = 0,022), kebiasaan minum yang mengandung kafein dan soda (p = 0,000), dan tidak ada hubungan merokok (p value = 0,135), dan olah raga (p = 0,001) dengan kejadian PMS. Faktor yang paling dominan adalah kebiasaan minum yang mengandung kafein dan soda (OR = 7,770).Kata Kunci: stres, status gizi, garam, glukosa, kafein dan soda, merokok, olah raga, dan pre menstrual syndrome.
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN TINGKAT SELF DIRECTED LEARNING READINESS (SDLR) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN ANGKATAN 2013 DI UNIVERSITAS MALAHAYATI Ahmad Farhan Sadiqin; Sri Maria Puji Lestari; Octa Reni Setiawati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016): Volume 3 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.582 KB) | DOI: 10.33024/.v3i1.725

Abstract

Self Directed Learning(SDL) adalah sebuah proses dimana individumengambil inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain, SDL ini dilakukan dengan menyadarikebutuhan sendiri dalam belajar, mengatur tujuan pribadi, membuat keputusan pada sumber danstrategi belajar dan menilai hasil. Motivasi belajar adalah salah satu yang mempengaruhi SDLR.Tujuan :Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan tingkat SDLR padamahasiswa Pendidikan Sarjana Kedokteran Angkatan 2013 di Universitas Malahayati(UNMAL).Metode :Peneliti menggunakan rancangan cross sectional. Cara pengambilan sampelmenggunakan metode SimpleRandom Samplingdengan mengambil data primer dari sampelyangdilakukan pada bulan Januari 2016-Februari 2016.Hasil :Didapatkan dari 212 sampel terdapat 17 responden (8.0%) termasuk kedalam kategorimotivasi rendah, 195 responden (92.0%) termasuk kedalam kategori motivasi tinggi. Terdapatsebanyak 21 responden (9.9%) termasuk kedalam kategori SDLR rendah, sebanyak 191responden (90.1%) termasuk kedalam kategori SDLR tinggi. Hasil Uji Fisher menunjukanbahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan tingkat SDLR pada MahasiswaPendidikan Sarjana Kedokteran Angkatan 2013 di UNMAL (P value< α(0.016<0.05),OR=4,661(95% CI1.459-14.898)).Kesimpulan :Terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan tingkat SDLR padaMahasiswa Pendidikan Sarjana Kedokteran Angkatan 2013 di UNMAL
HUBUNGAN ANTARA TIPE LOCUS OF CONTROL DENGAN PREVALENSI STRES PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG Hariansyah Hariansyah; Octa Reni Setiawati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 3 (2017): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.087 KB) | DOI: 10.33024/.v4i3.1312

Abstract

Latar Belakang : Stres adalah kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan social dari seseorang. Kejadian stress dapat berhubungan dengan kemampuan untuk mengontrol diri pada tiap individu. Kemampuan ini juga menimbulkan suatu persepsi yang dialami oleh individu saat menghadapi situasi tertentu dalam hidup. Perseps iinilah yang disebut sebagai Locus of Control (LOC). LOC terbagi menjadi dua tipe yaitu, tipe LOC internal dan LOC eksternal yang dapat memicu terjadinya stres. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan tipe Locus of Control dan prevalensi  stres Pada mahasiswa kedoktrean Universitas Malahayati Bandar Lampung. Metode Penelitian : Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati angaktan 2014 – 2017. Pengambilan sampel  menggunakan metode statified random sampling dengan responden berjumlah 298 responden. Analisa data  menggunakan Chi Squere Hasil Penelitian : Diketahui sebanyak 152 orang (51,0%) responden tipe internal sebesar. Sedangkan pada kategori eksternal sebesar 146 orang (49,0%). Prevalensi stres sebanyak 135 (45.3%)responden.p< 0,05 yaitu 0,000 dan OR 41,605 Kesimpulan: Dari analisa data menggunakan Chi Square terdapat hubungan antara tipe Locus of Control dengan stres
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN STRES PAD A MAHASISWA FAKULTAS KEDONTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Octa Reni Setiawati; Mardheni Wulandari; Deti Mayestika
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 3 (2016): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.539 KB) | DOI: 10.33024/.v3i3.752

Abstract

Latar Belakang : Tidur merupakan suatu proses yang sangat penting bagi manusia, karena padasaat tidur terjadi proses pemulihan tubuh. Tidur yang tidak berkualitas dalam jangkapanjang akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur biologis, serta menurunkanprestasi kerja.Kualitas tidur yang buruk dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti: perubahangaya hidup, dan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubunganKualitas tidur buruk dengan stress pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas MalahayatiTahun Akademik 2015/2016. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan desainpenelitian cross sectional. Sebanyak 162 responden penelitian dimintauntuk mengisi 2 kuesioner yaitu Kuesioner DASS Kuesioner untuk mengetahui tingkat stres dankuesioner pittsburg sleep quality index (PSQI) untuk mengetahui kualitas tidur.Hasil penelitian : Data yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis univariat danbivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji spearman rank. Berdasarkananalisis univariat didapatkan hasil yaitu sebagian besar mahasiswa Fakultas KedokteranUniversitas Malahayati Tahun Akamdemik 2015/2016 memiliki tingkat stress berat, danmemiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji spearmanrank didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan bermakna antara kualitas tidur buruk denganstress dengan nilai p-value= 0.000 (α<0.05).Kesimpulan : Sebagian besar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas MalahayatiTahun Akademik 2015/2016 memiliki kualitas tidur yang buruk, dan Memiliki tingkat stressberat dan hasil analisis bivariate menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antarakualitas tidur buruk dan stress Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati TahunA kademik 2015/2016.Scales(DASS), pittsburg sleep quality index, stres, tidur,tingkat stress.