Kontrasepsi suntik merupakan alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormonal.Berdasarkan survey pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Koni Kota Jambididapatkan jumlah akseptor KB pada tahun 2015 sebanyak 993 akseptor, dengan rincianakseptor KB suntik DMPA 702 akseptor (57,21%), Cyclofem 345 akseptor (28,12%), pil 164akseptor (13,37%), kondom 8 akseptor (0,65%), AKDR 7 akseptor (0,57%) dan implant 1(0,08%).Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifkuantitaif, yang bertujuan untukmengetahui faktor-faktor yang berhubungandenganpenggunaan KB suntik DMPA, populasidalam penelitian ini 1227 responden, sampel 50 responden, dengan teknik accidentalsampling, menggunakan kuesioner, penelitian dilakukan Mei-Juni,analisis data secaraunivariatdanbivariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritasmenggunakan KB suntikDMPA sebanyak 90% (45 responden), sebagian besarberusia 20-35 tahun sebanyak 60% (30responden), sebagiankecilberpendidikanperguruantinggi sebanyak 2% (1 responden),sebagian besar tidakbekerjasebanyak 52% (26 responden) dan sebagian besarmemilikianak 2-3 sebanyak 62% (31 respponden). Ada hubungan antara usia, pendidikan,pekerjaandanparitas dengan penggunaan KB Suntik DMPA p-value (0.04, 0.02, 0.014,0.045).Diharapkan bagi Puskesmas Koni agar memberikan konseling akseptor KB untukmenggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (Implant, IUD), memberikan penyuluhandan menganjurkan ibu untuk mengikuti kelompok dasawisma.Kata kunci :Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Suntik DMPA
Copyrights © 2018