Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DAN DEPRESI DENGAN KEJADIAN SINDROM PRA MENSTRUASI Putri, Kristy Mellya
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 1, No 1 (2017): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.915 KB) | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i1.55

Abstract

AbstrakFrekuensi sindrom pra menstruasi pada wanita usia subur di Indonesia tahun 2014 sebesar 80-90%. Hasil survey yang dilakukan di SMAN 1 Kota Jambi menunjukkan delapan dari sepuluh siswi mengalami sindrom pra mentruasi dengan gejala yang berbeda. Jika sindrom pra menstruasi dibiarkan akan menimbulkan gangguan yang lebih parah atau Disforia Pramenstruasi.Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengatahui hubungan aktivitas fisik dan depresi dengan kejadian sindrom pra menstruasi. Populasi sebanyak 449 responden dan sampel 82 responden dengan tekhnik stratified random sampling, menggunakan kuesionerdilakukan pada Maret-Agustus 2016. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswi mengalami sindrom pra menstruasi sedang sebanyak 60% (49 responden), sebagian kecil mengalami sindrom pra menstruasi berat sebanyak 40% (33 responden), sebagian kecil memiliki aktivitas fisik yang baik sebanyak 39% (32 responden), sebagian besar responden mengalami depresi sedang sebanyak 30,5% (25 responden) dan sebagian kecil mengalami depresi berat sebanyak 23,2% (19 respponden). Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian sindrom pra menstruasi p-value 0,013. Ada hubungan antara depresi dengan kejadian sindrom pra menstruasi p-value 0,000.Diperlukan pemberian informasi mengenai gejala, penyebab, dampak sindrom pramenstruasi serta penyediaan sarana aktivitas fisik dan konselor.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                Kata kunci: sindrom pra menstruasi, aktifitas fisik, depresi. Abstract Premenstrual syndrom frequence of mature women in 2014 is 80-90%. A survey conducted at Senior High School 1 of Jambi City showed that eight out of ten schoolgirl experience premenstrual syndrom with different symptoms. If the premenstrual syndrom left unchecked will cause premenstrual dysphoric. This study used descriptive quantitative approach to the cross sectional design that aimed to relationship physical activity and depression with premenstrual syndrom. The population is 449 respondents and the samples are 82 respondents with technique stratified random sampling, use questionare on March- August 2016. Data analityc univariat and bivariat.The result show that the partially student experience moderate premenstrual syndrom is 60% (49 respondent), fraction have good physival activity is 39% (32 respondent), partially respondent experience moderate depression is 30,5% (25 respondent), fraction experience weight depression is 23,2% (19 respondent).There is relationship between physical activity with event premenstrual syndrom p-value of 0,013. There is relationships between depression with event premenstrual syndrom p-value of 0,000.Required the provision of symptoms, cause, impact prementrual syndrom and provision means of physical activity and conselor. Keywords: premenstrual syndrom, physical activity, depression
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK DMPA DI PUSKESMAS KONI TAHUN 2017 -, Kristy MellyaPutri
Menara Ilmu Vol 12, No 3 (2018): Jurnal Menara Ilmu Januari 2018 Jilid 3
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i3.542

Abstract

Kontrasepsi suntik merupakan alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormonal.Berdasarkan survey pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Koni Kota Jambididapatkan jumlah akseptor KB pada tahun 2015 sebanyak 993 akseptor, dengan rincianakseptor KB suntik DMPA 702 akseptor (57,21%), Cyclofem 345 akseptor (28,12%), pil 164akseptor (13,37%), kondom 8 akseptor (0,65%), AKDR 7 akseptor (0,57%) dan implant 1(0,08%).Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifkuantitaif, yang bertujuan untukmengetahui faktor-faktor yang berhubungandenganpenggunaan KB suntik DMPA, populasidalam penelitian ini 1227 responden, sampel 50 responden, dengan teknik accidentalsampling, menggunakan kuesioner, penelitian dilakukan Mei-Juni,analisis data secaraunivariatdanbivariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritasmenggunakan KB suntikDMPA sebanyak 90% (45 responden), sebagian besarberusia 20-35 tahun sebanyak 60% (30responden), sebagiankecilberpendidikanperguruantinggi sebanyak 2% (1 responden),sebagian besar tidakbekerjasebanyak 52% (26 responden) dan sebagian besarmemilikianak 2-3 sebanyak 62% (31 respponden). Ada hubungan antara usia, pendidikan,pekerjaandanparitas dengan penggunaan KB Suntik DMPA p-value (0.04, 0.02, 0.014,0.045).Diharapkan bagi Puskesmas Koni agar memberikan konseling akseptor KB untukmenggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (Implant, IUD), memberikan penyuluhandan menganjurkan ibu untuk mengikuti kelompok dasawisma.Kata kunci :Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Suntik DMPA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BAYI 0-1 TAHUN DI PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI TAHUN 2016 MellyaPutri, Kristy
Menara Ilmu Vol 12, No 80 (2018): Vol. XII Jilid 1 No.80 Febaruari 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i80.645

Abstract

Pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada anak berguna untuk mendeteksi secara dini gangguan tumbuh kembang dan status gizi. Semakin banyak dan sering anak di timbang, maka semakin mudah mendeteksi gangguan pertumbuhan dan status gizi kurang atau gizi buruk dan semakin cepat pula penanggulangannya. Hasil cakupan pemantauan pertumbuhan DDTK Kontak 1 di Puskesmas Tanjung Pinang tahun 2014 adalah sebesar 41,6% untuk anak laki-laki dan 41,9% untuk anak perempuan (Dinkes Kota Jambi, 2014).Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubunganantara pengetahuan dengan sikap ibu tentang pemantauanpertumbuhanbayi 0-1 tahun di PuskesmasTanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatifdengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 1.804 dan sampel 30 respondendengan teknik accidentalsampling, pengumpulan data di lakukan dengan cara penyebaran kuesioner dananalisispenelitian secara univariatdanbivariat.Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 8 responden (26,7%) memiliki pengetahuan baik dan 13 responden (43,3%)  memiliki sikap positif.Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p_value 0,000 (p<0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu tentang Pemantauan Pertumbuhan Bayi 0-1 Tahun di PuskesmasTanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2016. Hal tersebut dikarenakan responden pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan/konseling dari petugas kesehatan tentang manfaat dari memantau pertumbuhan bayi 0-1 tahun setiap bulannya.Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan keaktifan dalam pemberian konseling ataupun penyuluhan khususnya tentang pentingnyapemantauanpertumbuhanbayi 0-1 tahun dan petugas kesehatan ikut berperan aktif dalam penanganan sikap responden terhadap masalah pertumbuhanbayi 0-1 tahun agar tidak membuat prilaku responden menjadi kurang baik dan mengajak para kader untuk memberikan informasi. Kata kunci           :Pengetahuan, Sikap, Pemantauan, Pertumbuhan, Bayi
HUBUNGAN TERAPI BERMAIN DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK AUTIS MellyaPutri, Kristy
Menara Ilmu Vol 11, No 78 (2017): Vol. XI Jilid 2 No.78 November 2017
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v11i78.579

Abstract

Pertumbuhan anak merupakan tanda karakteristik pada usia kanak-kanak, pertumbuhan yang normal pada masa kanak-kanak tergantung pada panduan antara kesehatan yang baik, nutrisi yang cukup dan faktor genetik yang baik. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dengan pola teratur. Terapi bermain Edukatif adalah bertuk permainan yang dirancang untuk memberikan pendidikan dan pengalaman belahar kepada anak yang bermanfaat untuk menguatkan menerampilkan anggota tubuh anakPenelitian ini bersifat deskriptif kuantitatiftujuannya untuk mengetahui hubungan terapi bermain dengan pertumbuhan dan perkembangan pada anak autis di SLB Prof.DR.Sri Soedewi Maschjun Sofwan, SH Kota Jambi Tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang berada di kelas terapi autis sebanyak 37 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 37 responden. Pengumpulan data telah dilakukan pada bulan maret 2017. Penelitian ini dilakukan pada Oktober-Desember2017 dengan cara pengisian checklist dan analisis data secaraunivariatdanbivariat.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka didapat dari Pertumbuhan sebagian besar responden yang mencapai Pertumbuhan kurang sebanyak 3 responden (8,1%) pertumbuhan normal mencapai 30 Responden (81,1%) dan Pertumbuhan Lebih mencapai 4 responden (10,8%). Perkembangan Sebagian besar responden yang perkembangan baik sebesar 15 responden (40,5%) dan tidak baik sebanyak 22  responden (59,5%).  Pada Terapi Bermain Sebagian besar responden mampu mengikuti permaianan sebesar 16 responden (43,2%) dan tidak mampu mengikuti sebesar 21 responden (51,8%).Ada hubunganantaraterapibermaindenganpertumbuhanpadaanakautis p-value 0,012.Ada hubunganantaraterapibermaindenganperkembanganpadaanakautis p-value 0,000.Upaya yang dilakukan adalah dengan mengikuti kelas secara rutin agar Anak yang mengalami keterlambatan ataupun gangguan dapat menjadi terarah dan terstruktur baik dengan pemberian terapi bermain yang bermacam-macam permainan dan diharapkan anak mampu mengikuti terapi yang telah diberikan. Kata kunci  : Pertumbuhan, Perkembangan, TerapiBermain
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BAYI 0-1 TAHUN DI PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI TAHUN 2016 MellyaPutri, Kristy
Menara Ilmu Vol 12, No 80 (2018): Vol. XII Jilid 1 No.80 Febaruari 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i80.645

Abstract

Pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada anak berguna untuk mendeteksi secara dini gangguan tumbuh kembang dan status gizi. Semakin banyak dan sering anak di timbang, maka semakin mudah mendeteksi gangguan pertumbuhan dan status gizi kurang atau gizi buruk dan semakin cepat pula penanggulangannya. Hasil cakupan pemantauan pertumbuhan DDTK Kontak 1 di Puskesmas Tanjung Pinang tahun 2014 adalah sebesar 41,6% untuk anak laki-laki dan 41,9% untuk anak perempuan (Dinkes Kota Jambi, 2014).Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubunganantara pengetahuan dengan sikap ibu tentang pemantauanpertumbuhanbayi 0-1 tahun di PuskesmasTanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatifdengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 1.804 dan sampel 30 respondendengan teknik accidentalsampling, pengumpulan data di lakukan dengan cara penyebaran kuesioner dananalisispenelitian secara univariatdanbivariat.Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 8 responden (26,7%) memiliki pengetahuan baik dan 13 responden (43,3%)  memiliki sikap positif.Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p_value 0,000 (p<0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu tentang Pemantauan Pertumbuhan Bayi 0-1 Tahun di PuskesmasTanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2016. Hal tersebut dikarenakan responden pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan/konseling dari petugas kesehatan tentang manfaat dari memantau pertumbuhan bayi 0-1 tahun setiap bulannya.Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan keaktifan dalam pemberian konseling ataupun penyuluhan khususnya tentang pentingnyapemantauanpertumbuhanbayi 0-1 tahun dan petugas kesehatan ikut berperan aktif dalam penanganan sikap responden terhadap masalah pertumbuhanbayi 0-1 tahun agar tidak membuat prilaku responden menjadi kurang baik dan mengajak para kader untuk memberikan informasi. Kata kunci           :Pengetahuan, Sikap, Pemantauan, Pertumbuhan, Bayi
Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Kontrasepsi Mow pada Ibu Nifas di Rsia Annisa Putri, Kristy Mellya
Jurnal Bidan Komunitas Vol 3, No 2 (2020): Edisi Mei
Publisher : Departemen Kebidanan, vFakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.386 KB) | DOI: 10.33085/jbk.v3i2.4612

Abstract

Latar Belakang: Metode Kontrasepsi Jangka Panjang merupakan metode kontrasepsi yang paling efektif untuk menurunkan angka kelahiran atau mengakhiri kehamilan pada pasangan yang sudah tidak ingin menginginkan anak lagi. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui Faktor Yang  pemilihan kontrasepsi MOW pada Ibu Nifas di RSIA Annisa. Metode: Penelitian ini dengan sampel seluruh ibu nifas berjumlah 2163 menggunakan teknik pengambilan sampel accidental  sampling berjumlah 92 merupakan survei analitik, dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, analisis data secara univariat dan bivariate menggunakan Chi-Square. Hasil : Hasil uji statistik lebih lanjut diperoleh masing- masing diperoleh nilai p value adalah pengetahuan (0,000 0,05), jenis persalinan (0,330 0,05), paritas (0,000 0,05), pendidikan (0,000 0,05), usia (0,000 0,05), pekerjaan (0,000 0,05). Kesimpulan : ada hubungan ada hubungan pengetahuan, paritas, pendidikan, usia, dan pekerjaan. Disarankan kepada ibu nifas  untuk banyak lagi mencari informasi tentang metode kontrasepsi khususnya metode KB MOW
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SULIT MAKAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBUN KOPI Mellya Putri, Kristy
SCIENTIA JOURNAL Vol 9 No 2 (2020): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah makan pada umumnya terjadi pada umur 2-5 tahun, karena kesalahan cara pemberian makan atau kurang nafsu makan. Di pihak lain balita memiliki lingkungan dan ruang gerak yang semakin luas, sehingga mudah terpajan terhadap kuman atau penyebab penyakit lainnya. Perbedaan perilaku dalam mengkonsumsi makanan mungkin dapat terlihat sejak dini. Penelitian ini dilakukan pada Oktober-Desember dengan jumlah populasi sebanyak 1052 sampel 90 orang secara accidental sampling. Didapatkan penelitian sebagian besar pendidikan ibu menengah, sebahagian pola asuh baik, umur anak sebahagian 5 tahun, umur ibu mayoritas 20-35 tahun, pekerjaan ibu mayoritas IRT, dan sebahagian mengalami perilaku sulit makan. Ada hubungan pola asuh, umur dan jenis kelamin dengan perilaku sulit makan di Wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi Kota Jambi.
Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Putting Susu Lecet dengan Teknik Menyusui di RSIA Annisa Mellya Putri, Kristy
SCIENTIA JOURNAL Vol 10 No 1 (2021): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya angka kelahiran yang disertai kurangnya pengetahuan ibu tentang teknik menyusui dan puting susu lecet dapat menyebabkan meningkatnya kemungkinan terjadinya infeksi masa nifas berupa puting susu lecet, bendungan ASI, dan mastitis yang jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan abses payudara yang dapat mengganggu proses pemberian ASI dan Nutrisi pada bayi sehingga menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi kurang optimal. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Putting Susu Lecet dengan Teknik menyusui di RSIA Annisa bulan Januari – April 2021. Penetapan sample penelitian ini sebanyak 42 orang. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang melakukan persalinan dan kunjungan di ruang perawatan masa nifas dan poli kebidanan di RSIA Annisa Jambi tahun 2020 - januari 2021 yaitu 3.106 orang. Desain penelitian adalah accidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi, dianalisa dengan menggunakan analisa univariat dan bivariate. Hasil penelitian didapatkan dari 42 responden, bahwa 1 reponden (2.38%) melakukan teknik menyusui yang benar, dan 1 responden (2.4%) memiliki pengetahuan baik tentang puting susu lecet, hasil ananlisis bivariat menggunakan chi-square diperoleh p_value 0,000 (< 0,5) artinya ada hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Putting Susu Lecet dengan Teknik menyusui di RSIA Annisa
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PAAL MERAH I KOTA JAMBI TAHUN 2017 Kristy Mellya Putri
JURNAL KEBIDANAN Vol 7, No 15 (2018): APRIL 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v7i15.3243

Abstract

According to Susenas in 2005, the prevalence rate of under nutrition is 28%, and among those 8.8% suffer from malnutrition. It is estimated that there are still unreported (under reported) (Riskesdas, 2011). This research is quantitative descriptive conducted at Puskesmas Paal Merah I of Jambi City and has been implemented in June 2017. The population of this research is mother who have toddler who visited Puskesmas Paal Merah I Jambi from January to March 2017 as many as 768 people and the number of samples of 41 people with accidental sampling technique. Data collection with questionnaires, univariate and bivariate analyzes. The results showed that as many as 9 respondents (22.0%) had good knowledge, 22 respondents (53.7%) had enough knowledge, and 10 respondents (24,4%) had bad knowledge. A total of 27 respondents (65.9%) had positive perceptions, and as many as 14 respondents (34.1%) had a negative perception. A total of 31 respondents (75,6%) have good nutrition status of toddler, and as many as 10 respondents (24,4%) have less nutrition status. There is no correlation between knowledge with nutritional status of children under five at Puskesmas Paal Merah I. There is relationship between perception with nutritional status of children under five years old, with OR 43,200 (4,386 - 425,491). The results of this study is expected to provide health information and counseling about the nutritional status of toddlers by using language that is easy to understand and distribute brochures or leaflets and conduct discussions with respondents.
HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN MOBILISASI DINI POST SECTION CAESAREA DI RSIA ANNISA KOTA JAMBI Kristy Mellya Putri
Menara Ilmu Vol 12, No 5 (2018): Vol. XII No. 5 April 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i5.792

Abstract

Early mobilization not performed by the post section caesarea mother resulted in longerhospitalization, which is more than 4 days and the wound healing process is slow. Anotherimpact caused by late mobilization is the occurrence of infection. This research is descriptivewith cross sectional approach, the population of this research are all postpartum caesareaRSIA Annisa of Jambi City that is 627, 40 samples of accidental sampling technique andunivariat and bivariate analyzed. The results of this study showed early mobilization of72.5%, good perception of 62.5% and a positive attitude of 55%. There is relation ofperception of postpartum mother with early mobilization of post section of caesarea at RSIAAnnisa Jambi City 2017 with p-value 0,008. There is no relationship of postpartum attitudewith early mobilization of post section of caesarea at RSIA Annisa Jambi City 2017 with pvalue0,270. For that it is expected that health workers pay attention in terms of providinggood food consumed during post-surgery, especially protein and vitamin intake, but alsomobilization guidelines need to be implemented according to the procedure for normalwound healing process.Keywords: Perception, attitude, early mobilization