Di alam ini banyak sekali mikrob patogen yang menimbulkan penyakit pada manusia, contohnya seperti enteropatogenik Escherichia coli (EPEC) (Kaufmann et al. 2006), Staphylococcus aureus (Salle 1961), Candida tropicalis (Minagi et al. 1985), dan Candida albicans (Jang 2006). Untuk menanggulanginya diperlukan senyawa antimikrob yang dapat menghambat pertumbuhan mikrob tersebut. Reundeu (Staurogyne longata) merupakan salah satu tanaman yang daunnya dikonsumsi sebagai lalapan. Permukaan daun digunakan sebagai tempat hidup bagi mikroflora tertentu termasuk bakteri filosfer. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengisolasi bakteri filosfer dari daun reundeu yang berpotensi menghasilkan senyawa antimikrob. Metode yang telah dilakukan antara lain mengisolasi bakteri dari sampel daun utuh dengan metode cawan sebar (spread plate method). Setelah mendapatkan isolat murni, dilakukan uji Gram dan uji antimikrob untuk mengetahui senyawa antibakteri yang dihasilkannya. Penelitian ini juga menguji aktivitas patogen dengan menggunakan media agar darah. Setelah itu konsentrasi penghambatan ditentukan dengan metode MIC (minimum inhibitory concentration). Lalu bakteri diidentifikasi dengan analisis sekuensing dari amplikon gen pengkode 16s rRNA,, analisis bioinformatik dan pembuatan pohon filogenetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 25 isolat bakteri filosfer reundeu yang menghasilkan senyawa antimikrob terhadap keempat bakteri patogen dengan spektrum berbeda-beda. Terdapat lima isolat yang mempunyai spektrum paling baik yaitu FR3, FR5, FR11, FR17 dan FR40. Kelima isolat tersebut mempunyai konsentrasi penghambatan yang berbeda-beda. Identifikasi secara genetik menunjukkan bahwa kelima isolat tersebut berkerabat dekat dengan spesies Klebsiella pneumoniae, Bacillus subtilis, Pseudomonas stutzeri, dan Bacillus sp.
Copyrights © 2016