Perairan Parepare merupakan kawasan andalan yang sejauh ini berperan dan berfungsi sebagai pusat pelayanan jasa pelabuhan. Aktivitas pelabuhan dapat menjadi salah satu sumber pencemaran logam berat. Adanya logam berat di perairan sangat berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan organisme, ataupun terhadap kesehatan manusia. Salah satu pencemaran logam berat yang berbahaya bagi kesehatan manusia adalah timbal, karena bersifat toksis yang dapat menimbulkan efek kesehatan seperti gangguan sistem reproduksi, sistem syaraf, jantung dan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran logam berat timbal di perairan wilayah pesisir Parepare. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Peneliti mengidentifikasi melalui observasional dan dengan melakukan uji laboraturium, sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 lokasi . Data dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan dengan standar baku mutu air laut dalam bentuk tabel atau grafik. Hasil penelitian menunjukkan terjadi pencemaran logam berat timbal di perairan wilayah pesisir Parepare pada 5 lokasi pengambilan sampel, dimana pada Lumpue di peroleh nilai (0,66 mg/L), Sumpang minangae (0,34 mg/L), Mattirotasi (0,70 mg/L), pelabuhan Nusantara (0,56 mg/L), dan Lakessi diperoleh nilai (0,58 mg/L). Hal ini telah melebihi standar baku mutu air laut, sehingga pemerintah perlu melakukan pengawasan terhadap kebersihan pesisir secara berkala dan melakukan penanaman vegetasi magrove.
Copyrights © 2018