Jurnal Akuakultur Indonesia
Vol. 15 No. 2 (2016): Jurnal Akuakultur Indonesia

Peningkatan kualitas karagenan rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan metode budidaya keranjang jaring

Ismail Failu (Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor)
Eddy Supriyono (Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor)
Sugeng Hari Suseno (Departemen Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor)



Article Info

Publish Date
22 Dec 2016

Abstract

ABSTRACT This study aimed to analyze the quality of Kappaphycus alvarezii seaweed carrageenan cultured using methods basket nets in waters of Baruta, Sangia, Wambulu, District of Buton, Southeast Sulawesi. The study consisted of three treatments in triplicates. Seaweed culture used different cultivation net-basket forms i.e. net-basket box, net-basket lantern, and longline without net-basket (control). Quality of K. alvarezii seaweed obtained in this study varied from each treatments. Daily growth rate in each treatment were not significantly different. Production of seaweed with a net-basket box (201.61 g/m2) was higher than the net-basket lanterns (183.22 g/m2), but not significantly different from control (196.98 g/m2). Carageenan yield value of control (46.74%) was the highest of all treatments. The water content of carrageenan in each treatment was not significantly different and it ranged from 17.20–17.39%. The viscosity of carrageenan in net-basket lantern (179.40 cPs) was the highest of all treatments. Carrageenan gel strength was the best treatment (702.53 g/cm²). As conclusion, using the net-basket lantern  as cultivation method provided quality improvement of carrageenan in K. alvarezii seaweed. Keywords: Kappaphycus alvarezii, cultivation methods, carrageenan quality  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas karagenan rumput laut Kappaphycus alvarezii yang dibudidaya menggunakan metode keranjang jaring di perairan Baruta, Kecamatan Sangia, Wambulu, Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Penelitian terdiri atas tiga pelakuan dan tiga ulangan. Pemeliharaan rumput laut dilakukan dengan metode keranjang jaring berbeda yaitu metode keranjang jaring kotak, keranjang jaring lampion, dan longline tanpa menggunakan keranjang jaring (kontrol). Hasil pengamatan kualitas rumput laut K. alvarezii dalam penelitian ini bervariasi dari setiap perlakuan yang diberikan. Laju pertumbuhan harian pada setiap perlakuan tidak berbeda nyata. Produksi rumput laut dengan metode keranjang jaring kotak (201,61 g/m2) lebih tinggi dibandingkan jaring lampion (183,22 g/m2), namun tidak berbeda nyata dengan kontrol (196,98 g/m2). Nilai rendemen karagenan kontrol (46,74%) lebih tinggi dari perlakuan lainnya. Kadar air karagenan pada setiap perlakuan tidak berbeda nyata yaitu berkisar 17,20–17,39%. Viskositas karagenan perlakuan metode keranjang jaring lampion (179,40 cPs) lebih tinggi dibandigkan perlakuan lainnya. Kekuatan gel karagenan perlakuan metode keranjang jaring lampion (702,53 g/cm²) lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa metode keranjang jaring lampion memberikan peningkatkan kualitas karagenan rumput laut K. alvarezii yang dibudidayakan. Kata kunci: Kappaphycus alvarezii, metode budidaya,  kualitas karagenan

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

jai

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Akuakultur Indonesia (JAI) merupakan salah satu sarana penyebarluasan informasi hasil-hasil penelitian serta kemajuan iptek dalam bidang akuakultur yang dikelola oleh Departemen Budidaya Perairan, FPIK–IPB. Sejak tahun 2005 penerbitan jurnal dilakukan 2 kali per tahun setiap bulan ...