EJIP BIOL
Vol 4, No 2 (2016): e-jipbiol Jurnal online Pendidikan Biologi

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak kulit jeruk nipis berpengaruh terhadap mortalitas kumbang beras, serta untuk mengetahui pada tingkat konsentrasi berapa ekstrak kulit jeruk nipis efektif terhadap mortalitas kumbang beras. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pembuatan ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan pengujian terhadap mortalitas kumb

Syaifuloh, Syaifullah (Unknown)
Nurdin, Musdalifah (Unknown)
Dhafir, Fatmah (Unknown)



Article Info

Publish Date
28 Dec 2016

Abstract

ABSTRAKIkan merupakan bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan biologis oleh enzim atau mikroba pembusuk, sehingga mudah mengalami proses oksidasi karena banyak mengandung asam lemak tak jenuh. Pengolahan ikan bandeng dengan pengasapan akan memberikan antioksidan alami yaitu fenol yang terdapat pada komponen asap. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan dari berbagai konsentrasi asap cair sebagai bahan alternatif pengawet makanan yang dapat mempertahankan lama penyimpanan Ikan Bandeng. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi FKIP Universitas Tadulako pada November 2014. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 perlakuan dengan konsentrasi berbeda T1 (1%), T2 (2%), T3 (4%), T4 (8%) dan T0 (0%) tanpa asap cair, dengan pengulangan sebanyak 4 kali. Parameter yang diamati yaitu lama penyimpanan dan uji organoleptik meliputi uji skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan asap cair dapat meningkatkan umur simpan pada konsentrasi 8% dengan lama penyimpanan rata-rata 19,5 jam, dan hasil uji statistik menunjukkan bahwa Fh (89,32) > Ft (3,06) pada taraf 5%. Penggunaan asap cair pada uji organoleptik berpengaruh positif terhadap kenampakan, bau, tekstur dan lendir.PENDAHULUANIkan bandeng (Chanos chanos Forsk.) adalah ikan pangan yang populer di Asia Tenggara dan satu-satunya spesies yang masih ada dalam suku Chanidae. Ikan bandeng ini disukai dan dikonsumsi oleh banyak orang karena rasa dagingnya yang gurih dan kandungan proteinnya yang tinggi serta harganya pun terjangkau. Kelebihan di atas membuat ikan bandeng banyak dipilih sebagai sumber protein alternatif.Selain kelebihan tersebut, ikan bandeng juga memiliki kekurangan seperti ikan-ikan lainnya yaitu cepat mengalami kerusakan bahkan kebusukan setelah dipanen. Kerusakan ini disebabkan antara lain karena tubuh ikan memiliki kadar air yang tinggi yaitu 80%, pH tubuh mendekati netral, kandungan gizi yang tinggi sehingga ikan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lainnya. Kata Kunci: Asap Cair, Chanos chanos Forsk., Lama penyimpanan, Organoleptik

Copyrights © 2016