Jurnal Sain Veteriner
Vol 33, No 2 (2015): Desember

Deteksi dan Identifikasi Cemaran Virus Avian Influenza pada Pasar Tradisional di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh

Teuku Zahrial Helmi (Laboratorium Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewam, Universitas Syiah Kuala, Aceh)
Rika Yulisma (Laboratorium Veteriner, Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan, Provinsi Aceh)
Budianto Panjaitan (Laboratorium Klinik, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala, Aceh)
Charles Rangga Tabbu (Laboratorium Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, UGM)
Aris Haryanto (Laboratorium Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewan, UGM)



Article Info

Publish Date
19 Jan 2017

Abstract

Penelitian ini dirancang untuk mendeteksi keberadaan virus AI pada beberapa titik kritis, yaitu unggas, kandang penampungan sementara, tempat pemotongan dan penjualan karkas, dan mengidentifikasi subtipe virus AI pada beberapa pasar tradisional di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, Propinsi Aceh. Sampel swab diambil secara acak (random) dari empat pasar di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, Propinsi Aceh, yaitu pasar Lambaro, Ketapang, Ulekareng dan Peunayong, dan dipoolkan. Satu pool sampel berisi 1 sampai 5 swab yang dikelompokkan berdasarkan pedagang, jenis unggas, dan titik kritis cemaran AI. Jumlahtotal sampel yang diambil adalah 314 swab, yang terdiri dari swab trakea unggas hidup, kandang penampungan, meja tempat pemotongan, dan karkas, kemudian dikelompokkan dalam 121 pool. Isolasi virus AI kedalam telur ayam bertunas (TAB), pemeriksaan secara serologis (uji HA/HI), dan identifikasi molekuler (metode RT-PCR) di lakukan di bagian Virologi Laboratorium Veteriner, dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Provinsi Aceh, dan Laboratorium Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Analisis hasil pemeriksaan serologis dan identifikasi molekuler virus AI dilakukan dengan metode deskriptif. Hasilisolasi virus pada TAB menunjukkan bahwa embrio mengalami kematian pada 1 hari setelah di infeksikan dengan material virus dari sampel swab yang berasal dari pasar Lambaro Kabupaten Aceh Besar, dan titer antibodi terhadap virus AI hanya terdeteksi pada itik dan ayam pedaging yang berkisar antara 24 sampai dengan 27. Dari hasil serologis tersebut dilanjutkan dengan pemeriksaan RT-PCR. Berdasarkan hasil uji RT-PCR menggunakan primer spesifik terhadap gen M, H5, dan N1 diperoleh virus AI yang bersirkulasi pada unggas di pasar Lambaro tergolong subtipe H5N1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa diantara beberapa titik kritiscemaran virus AI di pasar tradisional, unggas hidup (itik dan ayam pedaging) yang berada dalam kandang penampungan sementara merupakan potensial penyebaran virus AI ke lingkungannya.

Copyrights © 2015