Proses seleksi penerimaan taruna baru di Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (AKPELNI) terdapat beberapa ketidakpastian, antara lain nilai ujian seleksi potensi akademik, nilai kesamaptaan, kesehatan, tinggi badan serta wawancara setiap periode tidak pasti, tergantung dari jumlah pendaftar dan daya tampung. Logika fuzzy merupakan salah satu metode penyelesaian masalah yang mulai berkembang pada tahun 1965. Logika fuzzy menggunakan dasar teori himpunan fuzzy dimana keberadaan suatu elemen dalam himpunan ditentukan oleh derajat keanggotaan elemen tersebut. Dengan sifat keanggotaan himpunan fuzzy tersebut maka logika fuzzy menjadi lebih fleksibel (mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan dan ketidakpastian yang menyertai permasalahan) serta memiliki toleransi terhadap data yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan membangun sebuah sistem pendukung keputusan untuk menentukan calon taruna yang diterima dan tidak diterima menggunakan basis data fuzzy menyesuaikan dengan jumlah pendaftar dan kapasitas/kuota. Dengan memberikan input berapa kapasitas/kuota yang akan diterima serta standar nilai maka panitia penerimaan taruna baru dapat memutuskan siapa yang diterima dan yang tidak diterima. Kata Kunci :Logika Fuzzy, penerimaan taruna baru, system pendukung keputusan
Copyrights © 2013