Abu berat (bottom ash) hasil pembakaran incinerator limbah rumah sakit digunakan sebagai material semen, bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dalam pembuatan semen. Abu hasil insinerasi diuji dengan XRF (X-Ray Fluorescence) dan XRD (X-Ray Diffraction) untuk mengetahui kandungan unsur logam dan fasa-fasa yang terbentuk di dalamnya. Hasil XRD menunjukkan fasa utama yang terbentuk antara lain Calcite (CaCO3), Quartz (SiO2), Halite (NaCl), Calcium Titanate (CaTiO3), Gehlenite (Ca2Al2SiO7) dan Aluminate (Al2O3). Adapun besar kandungan logam yang menunjang dalam pembuatan semen berdasarkan hasil XRF adalah Ca 46%, Si 8,21%, Al 1,8%, dan S 1,5% sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai material semen. Hasil uji AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) menunjukkan nilai pelepasan unsur Pb dari abu sebesar 2,89 ppm sehingga termasuk aman untuk lingkungan dimana nilai maksimal dari Kementerian Lingkungan Hidup adalah 5 ppm. Pengujian hidrotermal dengan larutan NaOH dan KOH dengan konsentrasi 2M dilakukan untuk mempromosikan terbentuknya fasa semen di dalam abu untuk menambah nilai kekuatan semen. Abu dan semen dicampur air dengan perbandingan air/pengikat 0,5. Didapat bahwa komposisi semen-abu 90%-10%, 70%-30%, maupun 50%-50% memiliki nilai kekuatan yang cukup baik. Kata kunci: limbah rumah sakit, abu berat, hidrotermal, bahan semen
Copyrights © 2013