Claim Missing Document
Check
Articles

Simulation of Excavator Bucket Pressuring Through Finite Element Method Suryo, Sumar Hadi; Bayuseno, Athanasius Priharyoto; Jamari, J.; Ramadhan, Gilang
Civil Engineering Journal Vol 4, No 3 (2018): March
Publisher : Salehan Institute of Higher Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.518 KB) | DOI: 10.28991/cej-0309107

Abstract

Excavator bucket tool is one of the most important parts of an excavator. It is made of steel mixture. It is commonly equipped with protruding teeth on its cutting side to breakdown hard materials and also to prevent dryness and damage of the bucket. Excavator bucket tooth must have supporting geometrical shape to penetrate and to endure the digging process on the ground, gravels, stones, or any other abrasive field. It is because of the field’s natural characteristic when the bucket tool grinds the material. Mixed iron is common to be used as excavator bucket tool’s material because it is easy to get and economic. High hardness value is also needed on the surface that transports hard material such as mining equipment. Therefore, an accurate analysis should be done to determine the suitable material on this field. Design and analysis were done by using Computer-Aided Engineering (CAE) Abaqus 6.10 application to get the maximum tension as the result of loading. Analysis process to get the tension was done by adding 8285.06 N weight forces in static condition with the angle of 32o to the horizon. From the analysis it could be known that maximum tension experienced by excavator bucket tooth is 209.3 MPa, and it is still below the Maximum Equivalent von Mises stress so the design could be categorized as safe.
SINTESIS SEMEN GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR ABU VULKANIK DARI ERUPSI GUNUNG MERAPI Bayuseno, Athanasius Priharyoto; Widyanto, Susilo Adi; Juwantono, Juwantono
ROTASI Volume 12, Nomor 4, Oktober 2010
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.449 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.12.4.10-16

Abstract

Recently, it has been paid more attention to reduce the carbon dioxide emision from cement industry by introducing the new technology of producing green cement. In the same time, the Merapi eruption has produced the million ton of volcanic ash which is potentially attractive for used as raw material of geopolimer. In this research, geopolymer material was sinthesized from volcanic ash and then mixed by alkaline solution of sodium hydroxide and sodium silicate at variation of heating temperature, heating time, and hardening time. The objective of this research was to study about feasibility of volcanic ash as raw material for making geopolymer materials and to determine the optimum process for getting high compressive strength as well as to determine the composition of geopolymer precursor. In this research, chemical composition of the volcanic ash was previously determined by XRF, while the phase composition of the geopolymer obtained by XRD analysis. Results show that volcanic ash contains alumina and silica as dominant compounds, while the mineral phase is dominated by Albite. The highest compressive strength of mortar is obtained at16,81 MPa, produced from specimens which were heated for 12 hours and at temperature of 80 OC, and aged for 30 days
Analisis Displacement dan Tegangan von Mises Terhadap Chassis Mobil Listrik Gentayu Ismail, Rifky; Munadi, Munadi; Ahmad, Zakki Kurniawan; Bayuseno, Athanasius Priharyoto
ROTASI Vol 20, No 4 (2018): VOLUME 20, NOMOR 4, OKTOBER 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.216 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.20.4.231-236

Abstract

Penggunaan mobil listrik semakin dinilai positif karena tidak menimbulkan polusi udara secara langung dan memiliki kontruksi mesin yang lebih sederhana. Universitas Diponegoro saat ini memiliki mobil listrik platform 2 penumpang Gentayu yang telah dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir. Pada pengembangan mobil listrik Gentayu ini dibutuhkan sebuah rangka chassis yang berfungsi sebagai penopang semua beban kendaraan. Chassis ini harus memiliki kekuatan untuk menahan beban dan dapat mendistribusikan beban dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pilihan chassis mobil listrik Gentayu menggunakan metode elemen hingga dan memberikan rekomendasi material untuk chassis mobil listrik Gentayu. Penelitian ini mempunyai 2 tahapan inti yaitu, melakukan perancangan/desain model mobil listik Gentayu menggunakan aplikasi Solidwork 2017 dan simulasi finite element method (FEM) menggunakan software ABAQUS. Pada tahap simulasi FEM dilakukan proses import model chassis dari aplikasi Solidwork. Material yang digunakan dalam simulasi ini adalah alloy steel, alumunium AISI 6061, dan carbon fiber. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah tegangan von Mises dan displacement. Tegangan von Mises tertinggi berada pada material carbon fiber  yaitu 200,82 MPa dan displacement tertinggi berada pada material alumunium AISI 6061 yaitu 5,83 mm. Secara umum ketiga jenis material yang dipilih pada simulasi memberikan nilai yang masih aman secara teknis. Material alloy steel memiliki keunggulan dari aspek biaya dan kemudahan dalam proses pengelasan dengan body mobil listrik
MEKANISME PERPINDAHAN BATANG PADA VARIASI PARAMETER DESAIN FEEDER CELAH BERPUTAR Widyanto, Susilo Adi; Bayuseno, Atanasius Priharyoto
ROTASI Vol 16, No 2 (2014): VOLUME 16, NOMOR 2, APRIL 2014
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.239 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.16.2.18-26

Abstract

Permintaan ekspor produk poru yang relatif besar yaitu sekitar 500 ribu per tahun mutlak membutuhkan sistem produksi terotomasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun mekanisme feeder mesin pengecat otomatis produk poru. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menguji model mekanisme feeder sehingga diperoleh kinerja terbaik yang dinyatakan dalam kekontinyuan pengumpanan dan minimalnya gangguan pengoperasian akibat dis-orientasi benda kerja saat pengumpanan. Penelitian diawali dengan studi literatur untuk memperoleh informasi-informasi desain feeder yang telah diaplikasikan. Pemilihan mekanisme dilakukan yang dilanjutkan dengan proses desain dan fabrikasi model. Pengujian pengoperasian mekanisme feeder dilakukan untuk memperoleh kondisi yang optimal. Parameter pengoperasian divariasikan, yang meliputi: sudut bidang pemuatan (20, 30 dan 40o), kecepatan mekanisme pemuatan (11, 22 dan 33 rpm), massa dan kekasaran permukaan batang serta kondisi susunan batang pada bidang pemuatan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan sudut bidang pemuatan dan putaran mekanisme pengumpan menunjukkan dampak yang serupa yaitu mendorong batang bergerak menjauhi bidang pemuatan searah putaran mekanisme pemuatan. Massa batang berkonstribusi positif terhadap derajat keberhasilan pemuatan, sedangkan kehalusan permukaan batang berkontribusi negatif pada derajat keberhasilan pemuatan. Susunan batang bertumpuk menyebabkan ketidakstabilan posisi batang yang berdampak negatif pada derajat keberhasilan pemuatan.
ADC 12 SEBAGAI MATERIAL SEPATU REM MENGGUNAKAN PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING DENGAN VARIASI TEMPERATUR PENUANGAN Bayuseno, Athanasius Priharyoto; Chamdani, Nasrudin Arif
ROTASI VOLUME 13, NOMOR 1, JANUARI 2011
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.999 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.13.1.17-23

Abstract

Kebutuhan penggunaan sepatu rem semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah sepeda motor. Produksi sepatu rem tidak hanya dilakukan oleh produsen skala besar tetapi juga dilakukan oleh industri kecil menengah. Tantangan yang dialami oleh industri kecil menengah adalah bagaimana agar dapat bersaing dengan industri besar dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan teknologi dibidang pengecoran logam. Metode yang sering digunakan oleh industri kecil dan menengah adalah metode pengecoran gravitasi, tetapi hasilnya masih belum memenuhi standar kualitas yang diinginkan, sehingga salah satu solusinya adalah dengan menggunakan metode lain yaitu HPDC ( High Pressure Die Casting). Bahan yang digunakan adalah ADC12 yang merupakan paduan Aluminium dengan komposisi Silikon < 12%. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah temperature tuang (700oC, 750oC, dan 800oC). Kualitas pengecoran dapat dilihat dari sifat fisis dan sifat mekanisnya dengan cara melakukan karakterisasi material, yaitu : uji kekerasan , uji densitas , uji porositas , dan pengamatan struktur mikro. Setelah dilakukan pengujian densitas, porositas, dan kekerasan pada sepatu rem ADC12 hasil pengecoran HPDC didapatkan data Densitas rata-rata pada temperatur penuangan 700oC, 750oC, dan 800oC berturut-turut sebesar 1.566 gr/cm3, 1.573 gr/cm3, dan 1.575 gr/cm3. Porositas rata-rata pada temperatur penuangan 700oC, 750oC, dan 800oC berturut-turut sebesar 11.8%,11.4%, dan 11.3%. Nilai kekerasan rata-rata pada temperature penuangan 700oC, 750oC, dan 800oC berturut-turut sebesar 43.33 HRB, 45.44 HRB, dan 46.36 HRB. Hasil analisis struktur mikro menunjukkan bahwa persebaran Si semakin merata seiring dengan kenaikan temperature penuangan.
PENAMBAHAN MAGNESIUM-FERROSILIKON PADA PROSES PEMBUATAN BESI COR GRAFIT BULAT: EVALUASI TERHADAP PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN IMPAK Bayuseno, Athanasius Priharyoto
ROTASI Volume 12, Nomor 1, Januari 2010
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.13 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.12.1.43-46

Abstract

Pembuatan besi cor agar memiliki struktur dengan grafit bulat merupakan salah satu cara memperbaiki sifat mekanik dan keuletan logam tersebut. Logam magnesium (Mg), kalsium (Ca) dan cerium (Ce) merupakan elemen yang banyak digunakan didalam industri pengecoran untuk pembentuk grafit bulat. Pada prinsipnya proses pembuatan besi cor bergrafit bulat, memerlukan bahan dasar besi dengan kandungan belerang yang rendah agar meningkatkan efisiensi proses perlakuan pada pembulatan grafit. Disamping itu proses peleburan besi cor dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain peleburan dengan tanur busur listrik, kopula basa dan kopula asam, dan tanur induksi, serta proses pembentukan besi cor ber-grafit bulat dengan sistim ladel terbuka, sistim penambahan permukaan, sistim penambahan dengan tekanan dan sistim pencemplungan (plugging). Didalam tulisan ini disajikan hasil penelitian tentang proses pembentukan besi cor bergrafit bulat dengan sistim ladel terbuka. Paduan magnesium-ferosilikon (MgFeSi) dipilih sebagai bahan pembentuk grafit bulat yang diletakan di dasar ladel sebelum besi cair dituangkan kedalam ladel. Hasil penelitian yang dicapai menunjukkan bahwa dengan penambahan MgFeSi didalam leburan besi cor dengan kapasitas 15 kg terjadi peningkatan kekuatan tarik, kekerasan dan impak.
ANALISIS STRESS CORROSION CRACKING AISI 430 DENGAN VARIASI PEMBEBANAN PADA MEDIA KOROSI HCL 0,8 M Bayuseno, Athanasius Priharyoto; Toi’in, Toi’in
ROTASI VOLUME 14, NOMOR 3, JULI 2012
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1651.546 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.14.3.13-23

Abstract

Stress corrosion cracking [SCC] adalah istilah yang diberikan untuk peretakan intergranular atau transgranular pada logam akibat kegiatan gabungan antara tegangan dan lingkungan khusus. Bentuk korosi ini lazim sekali dijumpai di lingkungan industri seperti : industri perkapalan, perminyakan, dan industri – industri kontruksi logam. dalam tugas akhir ini dimaksudkan untuk memahami fenomena Stress Corrosion Cracking secara teoritis dalam material dan mengkaji pengaruh variasi pembebanan terhadap Stress Corrosion Cracking Stainless Steel AISI 430 sehingga dapat mengetahui pengaruh media korosi terhadap pertambahan panjang, lamanya waktu patah dan jenis retak yang terjadi pada benda uji. Pada tugas akhir ini pengujian yang dilakukan adalah pengujian dengan alat uji Stress Corrosion Cracking, prinsip kerja alat uji ini adalah untuk menciptakan suatu kondisi spesimen agar mendapatkan tegangan pada lingkungan yang korosif.Tegangan yang diberikan berupa tegangan tarik yang berasal dari pembebanan statik pada sistem pengungkit.Kondisi korosif dapat dihasilkan dari bak yang diisi dengan larutan sesuai dengan rencana pengujian yang dilakukan. Analisa metalografi dimaksudkan untuk mengamati struktur mikro spesimen uji dan bentuk retak yang terjadi pada spesimen uji setelah dilakukan proses pengujian
EVALUASI PROSES DAUR ULANG SEL ACCU BEKAS SERTA KUALITAS PRODUK TIMBAL Bayuseno, Athanasius Priharyoto
ROTASI Volume 11, Nomor 1, Januari 2009
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5626.651 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.11.1.15-24

Abstract

Baterai/Accu merupakan komponen penting di dalam kendaraan bermotor. Sampai saat ini komponen utamanya masih terbuat dari logam timbal (Pb). Accu yang sudah mati umumnya didaur ulang atau dilebur kembali. Tujuan utama dari daur ulang baterai adalah untuk mengambil timbal dan box plastik sebagai ingot. Teknologi yang digunakan saat ini masih bervariasi dari yang sangat sederhana hingga teknologi tinggi, tetapi pada dasarnya logam timbal dipisahkan dengan cara proses peleburan, sehingga disamping menghasilkan logam timbal juga menghasilkan sisa dari peleburan yang berupa artikel yang sangat berbahaya terhadap manusia dan lingkungan karena sisa peleburan ini termasuk kedalam limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Didalam penelitian ini peleburan sel accu bekas dilakukan dengan incinerator dengan menambahkan sistem penangkap partikel yang berupa siklon dan scrubber. Kegiatan penelitian ini menggunakan limbah baterai sepeda motor, sementara peleburan sel baterai dilakukan pada suhu 500 derajat celcius serta variasi penahanan waktu peleburan selama 15, 30 dan 45 menit. Pengujian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kadar timbal yang terkandung di dalam air dan debu dari sisa peleburan, pengujian debu terdiri dari bottom ash, fly ash di siklon dan fly ash di scrubber. Adapun karakteristik logam timbal daur ulang dilakukan pengujian antara lain; komposisi, kekerasan, porositas dan tahanan listrik. Dari hasil pengujian untuk ketiga variasi penahanan ternyata di dalam air tidak terdapat kadar timbal, sedangkan bottom ash mendekati persamaan y = -522,5t + 2155,3 dan fly ash di siklon mendekati persamaan y = 34,802t + 630,86 dan fly ash di scrubber mendekati persamaan y = 186,98t + 468,04. Dari beberapa pengujian didapat komposisi timbal 93,332% sampai dengan 97,800%, angka kekerasan HB 5,201 sampai dengan 6,006 dan tahanan listrik 20,0 mikrohm.
ANALISA LAJU KOROSI PADA BAJA UNTUK MATERIAL KAPAL DENGAN DAN TANPA PERLINDUNGAN CAT Bayuseno, Athanasius Priharyoto
ROTASI Volume 11, Nomor 3, Juli 2009
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.746 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.11.3.32-37

Abstract

Korosi merupakan gejala alamiah yang biasa terjadi didalam plat kapal sebagai akibat interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam tulisan ini disajikan hasil penelitian tentang analisa ketahanan korosi pada plat baja yang biasa dipakai sebagai material kapal dengan mengamati perubahan massa yang hilang. Pengendalian korosi plat baja dilakukan dengan melapiskan cat kedalam permukaan baja selanjuntnya di tempatkan didalam lingkungan korosif. Penentuan produk cat yang tepat dan tahan terhadap pengaruh lingkungan korosif merupakan fokus penelitan ini, karena produk cat yang ada dipasaran saat ini memiliki komposisi dan karakteristiknya yang berbeda-beda. Kemudian analisa ketahanan korosif plat baja dengan dan tanpa perlindungan cat meliputi beberapa pengujian didalam laboratorium antara lain ketahanan bentur, kemampuan tekuk, dan kekuatan adhesi cat. Produk yang diteliti, terdiri dari 3(tiga) merk cat kapal yang masing-masing merk diambil bagian bottom dan top side, yang selanjutnya disimulasikan pada plat baja ST-45. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju korosi pada plat baja yang telah mengalami perlindungan cat memiliki nilai yang rendah untuk berbagai lingkungan asam.
PENERAPAN DAN PENGUJIAN MODEL TEKNOLOGI ANAEROB DIGESTER UNTUK PENGOLAHAN SAMPAH BUAH-BUAHAN DARI PASAR TRADISIONAL Bayuseno, Athanasius Priharyoto
ROTASI Volume 11, Nomor 2, April 2009
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.64 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.11.2.5-12

Abstract

Dengan adanya isu lingkungan tentang efek rumah kaca akibat sistem pembuangan sampah yang buruk, maka perlu adanya usaha-usaha dan perhatian dicurahkan oleh pemerintah maupun masyarakat dalam mengembangkan sistem managemen sampah terpadu, dimana konsep anaerobic digestion sampah rumah tangga terkontrol diharapkan merupakan salah satu solusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan memberikan metode terbaik dalam pembuangan sampah organik. Namun demikian penerapan teknologi anaerobic digester di Indonesia untuk penanganan sampah organik rumah tangga masih sangat terbatas. Dengan demikian pendayagunaan teknologi anaerobic digester dalam managemen sampah di masyarakat baik perkotaan dan pedesaan merupakan inti keutamaan dalam penelitian ini. Keutamaan penerapan teknologi ini karena: (i) pertama sebagai cara yang lebih effectif dan ramah lingkungan dalam pengolahan sampah organik dibandingkan dengan pembuangan sampah secara langsung ke TPA atau landfill; (ii) kedua berkaitan dengan potensi teknologi untuk memproduksi energi terbarukan (renewable) dan pupuk organik (fertiliser). Kegiatan penelitian dilakukan dengan diawali rancang bangun bioreaktor berbahan plastik dengan kapasitas 225 l. Selanjutnya sampah buah mangga yang dikumpulkan dari pasar Johar Semarang dipilih sebagai benda uji. Sampah buah mangga yang dikumpulkan kemudian diblender untuk pembuatan slurry dengan sedikit mencampur air. Kemudian dilakukan pengukuran pH (derajat keasaman) terhadap bubur dan sebagian bubur diambil sample untuk memperoleh rasio C/N. Karena rasio C/N dapat mengetahui kandungan C dan N yang berfungsi pada proses anaerob. Selama proses pencernaan (digestion) berlangsung, temperatur dalam tabung reaktor dijaga pada temperatur 40o C. Pada termokontrol ini disetting dengan suhu 40o C ±1, dimana pada suhu 39o C, heater akan hidup. Sedangkan pengaduk akan dihidupkan sehari 3 jam selama 15 hari. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa produksi gas metana pada 15 hari 707 ppm vol, pada 30 hari 496.8 ppm vol, pada 45 hari 643.4 ppm vol, pada 60 hari 459.5 ppm vol, pada 75 hari 66 ppm vol. Sementara nilai kuantitas metan pada pengujian ini adalah 0.95 kg per kg sampah, sedang potensi energi kalor per 1 kg metan adalah 50312.5 kJ dan potensi energi per kg sampah adalah 47796.8 kJ, bila dikonversikan dalam kWh adalah 13.28 k Wh. Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh Sd terhadap Co, Coe, dan nilai energi kalor, diketahui bahwa sampah organik buah mangga memiliki tingkat kuantitas metan serta potensi energi kalor yang cukup baik yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif untuk kebutuhan energi bila diterapkan dalam skala yang lebih optimal