Sendratari Langendriyan Abimanyu Gugur merupakan komposisi tari garapan ÃÂ baru. Tokoh Abimanyu dalam pewayangan Jawa merupakan tokoh Senopati ÃÂ Pandawa yang gugur di tengah perang Bharatayuda karena dikeroyok oleh ÃÂ prajurit Kurawa yang dipimpin Jayadrata. Dalam Sendratari Langendriyan pada ÃÂ malam Seminar Internasional Indiginasi llmu dan Seni di STSI Surakarta ÃÂ merupakan kolaborasi antara Padneswara Jakarta pimpinan Retno Maruti danÃÂ sen/man STSI Surakarta. dengan garap Bedayan. Corak garapan baru terdapatÃÂ da/am bentuk sajian tari, seniman penyaji, ide gagasan yang ingin dituangkan dan ÃÂ karawitan iringan tannya. Sendratari yang lebih banyak dikenal da/am bentuk ÃÂ Sendratari Ramayana digarap mengambil lakon versi Mahabharata. Sajian tari ÃÂ yang berupa gerak digarap dengan dialog yang menggunakan tetembangan. ÃÂ Bentuk sajian Bedaya yang biasanya untuk kepentingan keraton yang lebih bersifat ÃÂ magis dan simbolis digunakan untuk menggarap lakon dalam wayang.Sendratari Langendriyan Abimanyu Gugur digarap dengan garap Bedayan, ini ÃÂ berarti jumlah penari setiap kelompok sembilan orang dan ditarikan pada saat ÃÂ tertentu, tata rias dan tata busana semua penari relatif seragam, tata has wajah ÃÂ tidak mencerminkan ekspresi karakter tokoh tertentu, gerak tarinya relatif sama, ÃÂ perbedaan gerak pada perubahan simbol karakter yang dibawakan, dialog dengan ÃÂ menggunakan tetembangan/vokal, karawitan iringan tari disusun sesuai dengan ÃÂ suasana lakon. Kesan yang diperoleh adalah mistis dan simbolis.Kata kunci: Bedaya, Sendratari Langendriyan, garap baru.
Copyrights © 2003