Jurnal KOMUNIKA
Vol 9 No 1 (2015)

REINTERPRETASI ISLAM INTEGRATIF (OBJEKTIFIKASI DELIBERATIF ISLAM DI RUANG PUBLIK)

Munfarida, Elya (Unknown)



Article Info

Publish Date
23 Jan 2017

Abstract

Reinterpretation of the integration between faith and its practice, as mentioned in Qur’an and hadis, is very significant to apply in plural society differentiated in many identities and various primordial affiliations. Its significance lies not only on reformulating teoritically the concept of integrative Islam, but also in practical how it is realized in context of plural society. The fact that the texts of al-Qur’an and hadis always put together faith and good deed in one semantic area, shows a strong connection between faith and good deed that each concept serves as a means of definition of others. This means that the integration between faith and social practice is a must both in theological and sociological perspectives. In addition, plural ethics can serve as ethical basis in perceiving plural social reality and actively, well, and wisely participating in public sphere. Meanwhile, in respect with the mechanism in public sphere, Kuntowijoyo’s concept of objectivity of religion and that of Jurgen Habermas’s public deliberation can be taken as theoretical frame in reinterpreting religious values and teachings as well as their realization in public sphere. Through these two concepts, religious values and teachings can be implemented in public space and partake an active participation in constructing nation identity without causing social disintegration resulted from domination and subordination of certain religious symbols or values. Since social consensus resulted from deliberation is a communal ratio, it is no longer an individual or personal one, but it is a collective ratio that represents collective interest. By this mechanism, religious values and teachings can be performed in contestation of public discoursewithout being trapped in exclusivism policy and domination-subordination logics. Reinterpretasi integrasi antara iman dan praksis sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an dan hadis, sangat signifikan dilakukan dalam konteks pluralitas masyarakat yang terdiferensiasi dalam berbagai identitas dan beragam afiliasi primordial. Signifikansi ini tidak hanya terletak pada perlunya reformulasi konsepsi Islam integratif saja, tapi juga bagaimana integrasi tersebut direalisasikan dalam konteks masyarakat yang plural. Merujuk pada teks al-Qur’an dan hadis yang selalu menempatkan iman dan amal salih dalam satu medan semantik, ini menunjukkan bahwa relasi antara iman dan amal salih sangat kuat, sehingga masing-masing konsep menjadi alat definisi bagi eksistensi konsep lainnya. Hal ini bermakna bahwa integrasi iman dan praksis sosial merupakan sebuah keniscayaan tidak hanya secara teologis tapi juga secara sosiologis. Selain itu, afirmasi Islam terhadap pluralitas etik dapat menjadi landasan etis dalam memandang realitas sosial yang plural dan berpartisipasi aktif di ruang publik secara baik dan bijak. Sementara terkait dengan mekanisme partisipasi di ruang publik, konsep objektifikasi agama-nya Kuntowijoyo dan deliberasi publik-nya Jurgen Habermas dapat dijadikan sebagaikerangka teoritis dalam melakukan reinterpretasi nilai dan ajaran agama dan realisasinya di ruang publik. Dengan model objektifikasi deliberatif ini, nilai-nilai dan ajaran agama dapat diimplementasikan dalam kehidupan publik dan berperan aktif dalam konstruksi identitas bangsa, tanpa harus menciptakan disintegrasi sosial karena adanya dominasi atau subordinasi simbol atau nilai agama tententu. Oleh karena konsensus sosial yang dihasilkan dalam deliberasi tersebut bersifat rasio bersama, maka ia tidak lagi menjadi rasio individual personal tapi rasio kolektif yang sekaligus mewakili dan menjadi kepentingan bersama. Dengan mekanisme ini, nilai dan ajaran Islam (agama) dapat dipentaskan dalam kontestasi diskursus publik secara ramah, tanpa harus terjebak dalam politik ekslusivisme dan logika dominasi-subordinasi.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

komunika

Publisher

Subject

Religion Library & Information Science

Description

KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi is a scientific journal in collaboration with APJIKI (Asosiasi Penerbit Jurnal Ilmu Komunikasi Indonesia) with a focus on the study of communication theory, mass communication, Islamic communication, da'wah management, da'wah messages, da'wah media, da'wah ...