Research Report - Engineering Science
Vol. 2 (2011)

EKSTRAKSI ANTIOKSIDAN DARI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

YIP Arry Miryanti (Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan)
Lanny Sapei (Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan)
Kurniawan Budiono (Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan)
Stephen Indra (Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan)



Article Info

Publish Date
11 Jul 2014

Abstract

Pemanfaatan limbah kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L) hingga saat ini masih terbataspada penyamakan kulit, pewarnaan tekstil dan obat tradisional. Namun, kulit buah manggis jugasebenarnya kaya sekali akan senyawa antioksidan yang sangat bermanfaat bagi kesehatanmanusia dan potensi ini belum dimanfaatkan secara luas. Oleh karena itu proses ekstraksiantioksidan dari kulit buah manggis perlu dikaji lebih lanjut. Tujuan penelitian adalah mengetahuipengaruh jenis pelarut, temperatur dan rasio umpan terhadap pelarut (F:S) dalam proses ekstraksiantioksidan yang terdapat pada kulit buah manggis terhadap aktivitas antioksidan. Jenis pelarutyang digunakan antara lain metanol, methanol-air (9:1) dan air. Sedangkan temperaturdivariasikan dari temperatur kamar, 35oC, dan 45oC serta variasi rasio F:S yang dipilih adalah1:7, 1:10, 1:15. Kulit buah manggis dikecilkan ukurannya dan kadar airnya dikurangi hingga ± 8-10%. Setelah itu dilakukan penelitian pendahuluan untuk penentuan waktu proses ekstraksi yangdianggap dapat mewakili lamanya waktu ekstraksi pada penelitian utama. Proses ekstraksipenelitian pendahuluan dilakukan pada temperatur kamar dengan pelarut air dan rasio F:S = 1:7.Karakteristik senyawa antioksidan yang terdapat pada ekstrak diuji lebih lanjut menggunakan ujifitokimia, FTIR, dan GC-MS. Di samping itu aktivitas antioksidan dianalisis menggunakan metoderadikal bebas stabil DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) yang ditunjukkan oleh nilai EC50(konsentrasi antioksidan yang mampu memberikan peredaman radikal bebas sampai 50%).Variabel proses hasil penelitian yang terbaik adalah ekstraksi antioksidan dengan pelarut metanol,temperatur 35oC dan rasio F:S=1:15, dengan nilai rendemen dan EC50 berturut-turut sebesar17,91% dan 8,667. Rancangan faktorial 3 faktor menunjukkan hanya jenis pelarut dan temperaturekstraksi yang berpengaruh terhadap nilai EC50. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak kulitbuah manggis positif terhadap uji flavonoid dan polifenol, sedangkan hasil uji FTIR menunjukkanadanya gugus C=C, O-H, C-O dan cincin aromatik. Hasil uji GC-MS menunjukkan adanyasenyawa asam heksadekanoat, asam oleat dan katekin pada ekstrak kulit buah manggis. Senyawaxanthone yang merupakan antioksidan terbesar yang terdapat di kulit buah manggis tidakterdeteksi yang kemungkinan besar disebabkan karena bentuknya yang masih berupa senyawakompleks glikosida dan belum terhidrolisis.Kata kunci : kulit buah manggis, ekstraksi, antioksidan, DPPH, FTIR, GC-MS, fitokimia

Copyrights © 2011






Journal Info

Abbrev

rekayasa

Publisher

Subject

Engineering

Description

Research Report - Engineering Science merupakan kumpulan laporan penelitian yang dilakukan oleh para dosen Universitas Katolik Parahyangan, Bandung dalam bidang rekayasa. Penelitian tersebut didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahyangan. Bidang ...