Abstrak Serat optik sebagai salah satu media transmisi yang berkembang saat ini masih memiliki berbagai macam rugi-rugi, diantaranya rugi–rugi yang diakibatkan oleh dispersi. Dispersi merupakan peristiwa melebarnya pulsa optik yang merambat sepanjang serat optik sehingga bertumpang tindih dengan pulsa tetangganya, mengakibatkan sejumlah bit error dalam transmisi bertambah besar sehingga mempengaruhi bit rate sinyal dan ukuran kapasitas informasi yang dikirim. Pada tulisan ini dibahas pengaruh dispersi pada serat optik single mode G.655 dengan membandingkan metode pengukuran dan perhitungan. Adapun hasil yang diperoleh dari analisis dispersi untuk panjang gelombang 1550 nm pada link Medan Centrum – Pulo Brayan sebesar 16,589 ps/km.nm dan link Pulo Brayan – Bandar Baru sebesar 8,214 ps/km.nm, nilai ini tidak jauh berbeda dengan hasil perhitungan yaitu 16,535 ps/km.nm untuk link Medan Centrum – Pulo Brayan dan 8,158 ps/km.nm untuk link Pulo Brayan – Bandar Baru. Nilai dispersi pada sistem harus lebih kecil dari nilai bit rate agar tidak mengganggu kinerja dari sistem. Untuk mengatasi dispersi, perlu dilakukan dispersion power penalty (Pd) yaitu menaikkan daya input yang dibutuhkan receiver untuk mengeliminasi degradasi pada BER (bit error rate) dengan nilai Pd < 2 dB. Kata kunci : Serat Optik, Dispersi, Dispersion Power Penalty
Copyrights © 2014