Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro) Muhammad Syukur Harahap; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.259 KB)

Abstract

Abstrak Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data. Pembahasan berikut ini ditekankan pada penggunaan telepon sebagai komunikasi suara. Pada dasarnya pesawat telepon terdiri dari alat pengirim suara (mikrofon) dan alat penerima suara (speaker). Pesawat ini dihubungkan dengan sentral telepon menggunakan sepasang kabel tembaga yang dikenal sebagai saluran 2 kawat. Perangkat utama pada sentral yang berfungsi untuk menyambungkan pelanggan adalah switching. Pada makalah  ini dilakukan studi tentang perangkat Sistem Switching Telepon, kemudian dari perangkat tersebut dipaparkan cara kerja beserta data-data yang berguna untuk praktik mahasiswa yaitu Call Processing pada perangkat system switching telepon trainer B4620 seperti proses pemanggilan dari Station – Operator, Operator - Station, Operator – Trunk, Trunk – Operator, Call waiting, Call Transfer dan Conference Call dan didapatkan bentuk sinyal seperti dial tone, ringing tone dan busy tone. Sehingga Alat ini  layak dipergunakan pada Praktikum Telematika di Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK KE PELANGGAN Astrid Harera Royani; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.031 KB)

Abstract

Abstrak Untuk mengirimkan layanan ke pelanggan diperlukan jaringan akses. Jika menggunakan kabel tembaga kecepatan akses yang didapat hanya mampu menyalurkan maksimal hingga 4 Mbps, sementara kebutuhan pelanggan terhadap layanan mengalami peningkatan dan bandwidth kabel tembaga tidak mampu menyalurkannya. Dengan serat optik mampu menyalurkan bandwidth hingga 100 Mbps dengan teknologi berbasis multi-service access node (MSAN) dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu dilakukan modernisasi jaringan akses tembaga dengan fiber optik. Setelah modernisasi jaringan akses tembaga menjadi fiber optik, fiber optik dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan kualitas layanan meningkat. Setelah dimodernisasi bandwidth nya lebih besar dan kecepatannya tinggi dari 4 Mbps menjadi 100 Mbps. Aplikasi yang diperoleh pelanggan juga bervariasi. Instalasi fiber optik lebih mudah, pada serat optik kebutuhan alat ukur menggunakan 2 jenis alat ukur saja. Dengan serat optik biaya lebih murah daripada kabel tembaga dan kapasitas serat optik juga besar. Kemudian sistem menjadi lebih sederhana, penempatan kabel optik lebih kecil akan kelihatan lebih mudah dan lebih rapi, tidak membutuhkan dimensi dan lahan yang luas.
ANALISIS PENGARUH JUMLAH PANGGILAN TERHADAP KEGAGALAN PAGING PADA BTS AREA MEDAN KOTA TAHUN 2011 Jhon Henri Zalukhu; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.818 KB)

Abstract

Pada sistem komunikasi bergerak, para pelanggan bisa berada di berbagai tempat. Untuk mengetahui lokasi dari para pelanggan diperlukan fasilitas paging. Paging digunakan untuk mengetahui keberadaan mobile system (MS) di suatu location area (LA), paging biasanya di-trigger ketika ada panggilan atau sms yang akan masuk ke sisi penerima. Agar network dapat memanggil atau mengirim pesan ke sisi penerima, maka network akan melakukan paging terlebih dahulu untuk mengetahui keberadaan MS yang akan dituju. Jumlah panggilan atau call_attempt dapat mempengaruhi kegagalan proses paging itu sendiri.Untuk mengetahui hal itu, akan digunakan sistem hipotesis regresi dan korelasi linier sederhana. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa tingkat hubungan antara call_attempt dan kegagalan paging juga berpengaruh sangat besar yaitu 79,7 % dari total paging yang tidak berhasil dan 20.3%  merupakan kegagalan-kegagalan oleh faktor lain.
Pengembangan Jaringan Switching Clos Menjadi Jaringan Benes Untuk Memperbaiki Probabilitas Blocking Mesakh Marpaung; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.762 KB)

Abstract

Jaringan Clos adalah jaringan switching banyak tingkat yang dibangun untuk mengatasi masalah cost yang mahal untuk sistem switching telepon. Namun seiring perkembangan interkoneksi prosesor-memori dan pengolahan data, ternyata cost dan blocking pada jaringan Clos masih harus dikurangi sehingga jaringan Benes dirancang. Dasar kerja jaringan switching Benes berasal dari penataan kembali susunan dan jumlah switch pada jaringan switching Clos. Jaringan switching Benes adalah jaringan switching banyak tingkat dimana jumlah input dan output pada setiap switch-nya sama (a=b=2). Setelah dilakukan analisis probabilitas blocking pada jaringan Benes, ditemukan bahwa perbaikan kualitas jaringan dapat terjadi dengan merekonstruksi jaringan Clos menjadi jaringan Benes. Jaringan Clos yang sudah diubah menjadi jaringan Benes memiliki probabilitas blocking yang lebih kecil dibanding dengan jaringan Clos yang belum diubah. Untuk jumlah input 16, probabilitas blocking jaringan Benes adalah 0,327107 sedangkan probabilitas blocking jaringan Clos adalah 0,470765. Untuk jumlah input 128, probabilitas blocking jaringan Benes adalah 0, 214282 dan probabilitas blocking jaringan Clos adalah 0,459570.
ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER Roland Oktavianus Lukas Sihombing; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.08 KB)

Abstract

Teknologi pada zaman modern seperti sekarang telah banyak menghadirkan banyak fitur mulai dari internet, game online, media social network, dan lain-lain. Salah satunya adalah Web Browser yang berarti suatu program yang digunakan untuk menjelajahi dunia internet atau untuk mencari informasi tentang suatu halaman web yang tersimpan di komputer. Pada paper ini membahas tentang analisis kinerja trafik web browser melalui software wireshark, dengan tujuan untuk mengetahui kinerja trafik di dalam jaringan internet melalui web browser. Web browser atau disebut penjelajah web, adalah perangkat lunak yang berfungsi menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web. Adapun parameter dalam menganalisis kinerja trafik web browser ini adalah delay, packet loss, dan troughput. Seiring dengan perkembangan teknologi telah dikembangkan alat untuk telekomunikasi secara digital, diantaranya adalah memonitoring trafik network melalui PC atau laptop melalui software pendukung yaitu Wireshark Network Protocol Analyzer yang bekerja melalui media interface melalui PC. Network Packet Analyzer berguna untuk menangkap paket-paket jaringan dan berusaha untuk menampilkan semua informasi di paket tersebut secara detail. Dari hasil pengujian, untuk delay terbesar adalah waktu mengakses web youtube.com, dan delay terkecil pada web cisco.com, paket loss 0%, dan troughput terbesar saat mengakses web google.com, dan troughput terkecil  saat mengakses web youtube.com
ANALISIS PERHITUNGAN PROBABILITAS BLOCKING JARINGAN SWITCHING CLOS Elzas Chaerani Pasaribu; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan jaringan telekomunikasi  dunia sangatlah pesat sehingga peralatan yang dipergunakan pun semakin canggih. Untuk berkomunikasi perlu adanya peralatan yang dapat saling berhubungan. Salah satu yang digunakan adalah switching. Dalam dunia telekomunikasi, jaringan circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit ( kanal ) yang dedicated di antara  noda dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Salah satu jenis switching yang dikenal adalah switching Clos.Paper ini membahas tentang perhitungan probabilitas blocking jaringan switching Clos.  Dengan menggunakan elemen switching ( b ) : 3 x 3; 4 x 4; 5 x 5; 6 x 6; 7 x 8 x 8, maka dari hasil analisis diperoleh bahwa dengan penambahan ukuran elemen switching maka probabilitas blocking semakin kecil. Bila jumlah tingkat ditambah tampak bahwa probabilitas blocking juga semakin kecil sehingga menunjukkan bahwa paket yang tidak memperoleh link keluaran pada sebuah tingkat masih berpeluang merute untuk memperoleh keluaran yang dituju.
ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK Rayhan Yuvandra; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 3, No 3 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.946 KB)

Abstract

Teknologi Video chat adalah salah satu media komunikasi yang memberikan kemudahan pengguna untuk dapat melihat wajah lawan bicara dalam chatting dengan menggunakan kamera yang terdapat di notebook atau perangkat komputer. Video chat juga membutuhkan jaringan internet sebagai media transmisinya. Salah satu aplikasi untuk video chat adalah skype. Skype adalah software aplikasi komunikasi suara berbasis IP  dengan teknologi P2P ( peer to peer ) melalui internet antara sesama pengguna Skype. Paper ini membahas tentang  pengaruh lamanya waktu chatting antara client A dengan client B berdasarkan pengujian yang dilakukan. Pengujian  dilakukan dengan pengcapturan data menggunakan software wireshark. Parameter QoS yang dianalisis berupa delay, packet loss dan throughput. Hasil analisa data dari percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa pada saat melakukan video chat diperoleh delay rata-rata sebesar 0,72 sec, packet loss yang bernilai 0 %, sedangkan nilai throughputnya akan semakin turun seiring dengan lamanya waktu chatting.
ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGEL MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA Yovi Hamdani; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pelengkungan yang terjadi pada sebuah kabel serat optik sangat berpotensi menimbulkan rugi daya yang cukup serius dan lebih jauh lagi menyebabkan pecahnya serat optik. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran pengaruh pelengkungan serat optik terhadap rugi daya yang dihasilkan ketika serat optik dilengkungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan intensitas cahaya keluaran yang melalui serat optik plastik.  Tugas akhir ini hanya membahas mengenai perhitungan keluaran cahaya yang telah dipengaruhi oleh lekukan pada serat optik. Dari analisa yang dilakukan dengan panjang kabel fiber optik 100 m, redaman sebesar 0,2 dB/km dan radius pelengkungan yang bervariasi dengan radius pelengkungan sebesar 15 cm, 10 cm, 7 cm, 5 cm dan 2,25 cm, maka diperoleh rugi-rugi pelengkungan serat optik berturut -0,366 dB, -0,312 dB, -0,689 dB, -0,914 dB, -1,658 dB.
ANALISIS KINERJA JARINGAN SWITCHING BATCHER-BANYAN Chairunnisa FR Tanjung; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.252 KB)

Abstract

Abstrak Batcher banyan network adalah  jaringan self-rute yang  mampu bergerak serentak pada routing paket data dalam slot waktu dari satu set terminal masukan untuk set terminal output tanpa kendali terpusat. Routing yang melalui  network  tersebut di tentukan dari alamat yang  terdapat dalam  header  pada setiap data. Dalam penelitian  ini dianalisis kinerja jaringan switching Banyan yang menambahkan Batcher didepannya. Probabilitas blocking pada jaringan Banyan,  untuk input/output 2,4,8,16,32,64,128,256  maka  jumlah  tingkat  switching yang dibutuhkan adalah 1,3,5,7,9,11,13,15. Untuk  hasil crosspoint pada Banyan switch untuk input/output 2,8,16,32 maka nilai  crosspoint adalah 1,12,32,80, untuk  Batcher switch dengan input/output 2,8,16,32 maka hasil crosspoint adalah 1,24,80,240 dan untuk Batcher-banyan switch dengan input/output 2,8,16,32 maka hasil crosspoint adalah 2,54,112,320. Apabila ditambahkan dengan menggunakan jaringan Batcher di depan  jaringan Banyan maka Probabilitas blocking (Pb) = 0.
ANALISIS PENGARUH DISPERSI TERHADAP RUGI-RUGI DAYA TRANSMISI PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE REKOMENDASI ITU-T SERI G.655 Romaria Gultom; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.338 KB)

Abstract

Abstrak Serat optik sebagai salah satu media transmisi yang berkembang saat ini masih memiliki berbagai macam rugi-rugi, diantaranya rugi–rugi yang diakibatkan oleh dispersi. Dispersi merupakan peristiwa melebarnya pulsa optik yang merambat sepanjang serat optik sehingga bertumpang tindih dengan pulsa tetangganya, mengakibatkan  sejumlah bit error dalam transmisi bertambah besar sehingga mempengaruhi bit rate sinyal dan ukuran kapasitas informasi yang dikirim. Pada tulisan ini dibahas pengaruh dispersi pada serat optik single mode G.655 dengan membandingkan metode pengukuran dan perhitungan. Adapun hasil yang diperoleh dari analisis dispersi untuk panjang gelombang 1550 nm pada link Medan Centrum – Pulo Brayan sebesar  16,589 ps/km.nm dan link Pulo Brayan – Bandar Baru sebesar 8,214 ps/km.nm, nilai ini tidak jauh berbeda dengan hasil perhitungan yaitu 16,535 ps/km.nm untuk link Medan Centrum – Pulo Brayan dan 8,158 ps/km.nm untuk link Pulo Brayan – Bandar Baru. Nilai dispersi pada sistem harus lebih kecil dari nilai bit rate agar tidak mengganggu kinerja dari sistem. Untuk mengatasi dispersi, perlu dilakukan dispersion power penalty (Pd) yaitu menaikkan daya input yang dibutuhkan receiver untuk mengeliminasi degradasi pada BER (bit error rate) dengan nilai Pd < 2 dB.   Kata kunci : Serat Optik, Dispersi, Dispersion Power Penalty