cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Singuda ENSIKOM
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 310 Documents
PENGARUH PERISAI PELAT LOGAM TERHADAP INDUKSI TEGANGAN SURJA PETIR PADA INSTALASI TEGANGAN RENDAH Eykel Boy Suranta Ginting; Hendra Zulkarnaen
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.793 KB)

Abstract

Ketika terjadi sambaran petir terhadap kawat penangkal petir akan terjadi induksi tegangan pada kabel instalasi tegangan rendah yang berada di sekitar kawat penangkal petir. Pada paper ini akan dilihat pengaruh penambahan perisai pelat logam yang terbuat dari pelat seng di sekitar kabel tegangan rendah terhadap perubahan induksi tegangan. Percobaan dilakukan dengan mengubah dimensi dan jarak perisai dengan kawat BC (Bare Copper). Dari percobaan didapat bahwa perisai yang paling bagus adalah pelat seng 69x25 cm dengan pelat seng ditanahkan pada salah satu ujungnya dan  jarak 18 cm dari kawat BC dimana persentase tegangan induksinya adalah 30,78 % atau dengan kata lain bahwa terjadi penurunan tegangan induksi sebesar 69,22%.
PERHITUNGAN JUMLAH GANGGUAN PADA ISOLATOR TRANSMISI AKIBAT SAMBARAN PETIR LANGSUNG Francisco Ki; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.242 KB)

Abstract

Sambaran petir pada jaringan transmisi dapat menyebabkan terganggunya penyaluran tenaga listrik. Akibat dari sambaran petir tersebut dapat menyebabkan  terjadinya lompatan api atau busur api pada isolator menara transmisi. Terganggunya isolator dapat disebabkan oleh kegagalan perisaian dan backflashover pada menara transmisi. Kegagalan suatu sistem perisaian dapat diketahui dengan menggunakan metode elektrogeometris sedangkan backflashover digunakan teori metode gelombang berjalan.Dalam paper ini, perhitungan jumlah gangguan dilakukan pada menara tipe AA transmisi 275 kV Galang – Binjai dan diperoleh nilai lightning performance sebesar 1,821 gangguan/ km/ tahun.
PENGARUH HARMONISA TERHADAP ARUS NETRAL TRANSFORMATOR DISTRIBUSI (APLIKASI PADA R.S.U SARI MUTIARA MEDAN) Frederick Sakaja Ginting; Satria Ginting; Surya Tarmizi Kasim
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.662 KB)

Abstract

Penyaluran energi listrik dari pusat pembangkit ke konsumen dikatakan baik apabila menggunakan frekuensi yang konstan serta bekerja pada level tegangan tertentu. Akan tetapi hal tersebut sangat jarang terpenuhi akibat beberapa faktor, salah satunya adalah akibat hadirnya harmonisa pada sistem tenaga listrik. Harmonisa dalam sistem tenaga listrik diakibatkan oleh pemakaian beban non-linier dimana didalamnya terdapat komponen semikonduktor. Sebagai salah satu komponen dalam sistem tenaga listrik, transformator distribusi juga akan merasakan dampak hadirnya harmonisa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harmonisa terhadap arus netral transformator distribusi. Berdasarkan hasil pengukuran dan proses analisis menunjukkan THD arus di Transformator R.S.U Sari Mutiara melebihi standar dimana phasa R melebihi sebesar 2,172%, phasa S sebesar 11,533% dan phasa T sebesar 2,746%, sedangkan untuk THD tegangan tidak ada yang melebihi standar IEEE 519, selain itu besar arus urutan nol pada phasa R (3,487 A), S (6,761 A), T (3,316 A) dan phasa Netral (13,561 A). Sedangkan besar arus netralnya tergantung dari besar komponen harmonisa ganjil kelipatan 3, dimana menunjukkan bahwa harmonisa memberikan penambahan yang cukup besar terhadap besar arus netral.
PERBANDINGAN KINERJA ANTARA OFDM DAN OFCDM PADA TEKNOLOGI WiMAX Dian Ratih Utami; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.838 KB)

Abstract

Abstrak Sistem Orthogonal Frequency And Code Division Multiplexing (OFCDM) menjadi sebuah evolusi teknologi baru yang dapat menjadi solusi layanan multimedia yang digunakan untuk transmisi downlink pada 4G. Tetapi sistem Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) sudah dahulu digunakan untuk sistem pengiriman data. Pada makalah  ini dilakukan simulasi untuk mengetahui pengaruh kinerja antara sistem OFDM dan OFCDM dengan spreading factor 8 dan 16 pada teknologi WiMAX yang dipengaruhi kanal Stanford University Interim (SUI). Dari simulasi yang dilakukan diperoleh besarnya BER untuk sinyal OFDM yang dipengaruhi kanal SUI 1 pada Eb/N0 1 dB sampai 20 dB adalah 0.27960 sampai 0.27186 dan besarnya BER untuk sinyal OFCDM SF 8 yang dipengaruhi kanal SUI 1 pada Eb/N0 1 dB sampai 20 dB adalah 0.27482 sampai  0.27026, serta besarnya BER untuk sinyal OFCDM SF 16 yang dipengaruhi kanal SUI pada Eb/N0 1 dB sampai 20 dB adalah 0.26896 sampai  0.27042. Untuk Eb/N0 1 dB sampai 20 dB besarnya SNR adalah 8,67528 sampai 27,67528. Untuk bit rate 1 Mbps sampai 15 Mbps, besarnya BER adalah 0.27236 sampai 0.27032 untuk OFDM WiMAX, untuk kinerja OFCDM WiMAX dengan SF 8 besarnya BER adalah 0.27023 sampai 0.27013 serta untuk OFCDM WiMAX dengan SF 16 besarnya BER adalah 0.27014 sampai 0.27020.
PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA: SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA Wendy Tambun; Surya Tarmizi Kasim
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motor induksi tiga fasa banyak digunakan dalam perindustrian karena penggunaannya yang sederhana. Bila motor induksi tiga fasa kurang perawatan atau motor tersebut sudah tua, dapat menyebabkan tahanan rotor menjadi tidak seimbang ataupun satu fasanya rusak. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja dan efisiensi motor induksi tersebut. Telah dilakukan percobaan untuk mengetahui nilai efisiensi motor induksi dengan tahanan rotor tidak seimbang dan motor induksi dengan satu fasa rotor terbuka. Hasil percobaan menunjukkan untuk beban 20%, 40%, dan 60% motor induksi tahanan rotor yang tidak seimbang memiliki efisiensi 12.76%, 18.02%, dan 20.28% dengan daya masuk 0.38 Kw, 0.41 Kw, dan 0,47 Kw. Dengan beban yang sama motor induksi dengan satu fasa rotor terbuka memiliki nilai efisiensi 37.4%, 49.1%, 69.9% dengan daya masuk 1.1 Kw, 1,4 Kw, dan 1,83 KW.
STUDI ANALISIS PERANGKAT SISTEM SWITCHING TELEPHONE TRAINER B4620 (Untuk Laboratorium Telematika Departemen Teknik Elektro) Muhammad Syukur Harahap; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.259 KB)

Abstract

Abstrak Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data. Pembahasan berikut ini ditekankan pada penggunaan telepon sebagai komunikasi suara. Pada dasarnya pesawat telepon terdiri dari alat pengirim suara (mikrofon) dan alat penerima suara (speaker). Pesawat ini dihubungkan dengan sentral telepon menggunakan sepasang kabel tembaga yang dikenal sebagai saluran 2 kawat. Perangkat utama pada sentral yang berfungsi untuk menyambungkan pelanggan adalah switching. Pada makalah  ini dilakukan studi tentang perangkat Sistem Switching Telepon, kemudian dari perangkat tersebut dipaparkan cara kerja beserta data-data yang berguna untuk praktik mahasiswa yaitu Call Processing pada perangkat system switching telepon trainer B4620 seperti proses pemanggilan dari Station – Operator, Operator - Station, Operator – Trunk, Trunk – Operator, Call waiting, Call Transfer dan Conference Call dan didapatkan bentuk sinyal seperti dial tone, ringing tone dan busy tone. Sehingga Alat ini  layak dipergunakan pada Praktikum Telematika di Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
PENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG Benito Arif Nugroho; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.545 KB)

Abstract

Minyak nabati, seperti minyak jagung, dapat digunakan untuk alternatif lain pembuatan isolasi cair. Dari pengujian yang dilakukan, kekuatan dielektrik minyak jagung masih belum memenuhi standar untuk digunakan sebagai isolator cair. Hasil pengujian menunjukkan minyak jagung memiliki kekuatan dielektrik lebih tinggi sesudah ditambahkan fenol. Variasi persentase fenol yang terlarut di dalam minyak jagung juga menghasilkan besar kekuatan dielektrik yang berbeda pula. Untuk memenuhi nilai standar SPLN 49-1 : 1982 untuk tegangan tembus yaitu ≥ 30 KV pada jarak sela 2,5 mm, maka persentase fenol di dalam minyak jagung adalah ≥ 8,52 %.
MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK KE PELANGGAN Astrid Harera Royani; Muhammad Zulfin
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.031 KB)

Abstract

Abstrak Untuk mengirimkan layanan ke pelanggan diperlukan jaringan akses. Jika menggunakan kabel tembaga kecepatan akses yang didapat hanya mampu menyalurkan maksimal hingga 4 Mbps, sementara kebutuhan pelanggan terhadap layanan mengalami peningkatan dan bandwidth kabel tembaga tidak mampu menyalurkannya. Dengan serat optik mampu menyalurkan bandwidth hingga 100 Mbps dengan teknologi berbasis multi-service access node (MSAN) dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu dilakukan modernisasi jaringan akses tembaga dengan fiber optik. Setelah modernisasi jaringan akses tembaga menjadi fiber optik, fiber optik dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan kualitas layanan meningkat. Setelah dimodernisasi bandwidth nya lebih besar dan kecepatannya tinggi dari 4 Mbps menjadi 100 Mbps. Aplikasi yang diperoleh pelanggan juga bervariasi. Instalasi fiber optik lebih mudah, pada serat optik kebutuhan alat ukur menggunakan 2 jenis alat ukur saja. Dengan serat optik biaya lebih murah daripada kabel tembaga dan kapasitas serat optik juga besar. Kemudian sistem menjadi lebih sederhana, penempatan kabel optik lebih kecil akan kelihatan lebih mudah dan lebih rapi, tidak membutuhkan dimensi dan lahan yang luas.
RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY UNTUK APLIKASI WIRELESS-LAN Wira Indani; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.38 KB)

Abstract

Antena mikrostrip saat ini merupakan salah satu antena yang sangat pesat perkembangannya dalam sistem telekomunikasi sehingga banyak diaplikasikan pada peralatan-peralatan telekomunikasi modern saat ini. Salah satu aplikasinya adalah wireless LAN. Wireless LAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan infrared (IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan keseluruh pengguna dalam area di sekitarnya. Salah satu bentuk konfigurasi antena mikrostrip adalah konfigurasi antena mikrostrip dengan teknik planar array dimana dengan antena ini pengguna dapat mengakses jaringan wireless dari ruang kelas keseluruh kampus atau dari kantor ke kantor yang berlainan dan berlainan gedung. Pelitian ini membahas bagaimana proses rancangan bangun antena mikrostrip ini sehingga sampai pada proses pengujian. Tahap awal untuk merancang bangun sebuah antena mikrostrip patch segiempat yang disusun secara planar array adalah merancang antena ini dengan menggunakan Simulator Ansoft High Frequency Structure Simulator v10. Jenis planar array yang digunakan adalah  2 x 2 . Adapun tahapan kedua adalah merancang bangun antena tersebut dan  selanjutnya dilakukan proses pengujian VSWR dan gain. Adapun hasil yang didapat setelah dilakukan pengujian berupa VSWR ≤ 1,12 serta  gain ≥ 7,38 dBi.
STUDI PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK TAHUN 2013-2017 WILAYAH KOTA PADANG SIDIMPUAN DENGAN METODE GABUNGAN Syahrizal Agus Siregar; Eddy Warman
Singuda ENSIKOM Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.238 KB)

Abstract

ABSTRAK Prakiraan kebutuhan energi listrik tidak saja diperlukan sebagai data masukan bagi proses perencanaan pembangunan suatu sistem kelistrikan, tetapi juga diperlukan untuk pengoperasian sistem tenaga listrik dalam penyediaan energi sesuai dengan kebutuhan. Demand Forecast atau prakiraan kebutuhan energi listrik P.T. PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan wilayah Kota Padang Sidimpuan dibagi dalam 4 sektoral yaitu : rumah tangga, bisnis, umum, dan industri. Variabel yang mempengaruhi tiap sektor merupakan data lima tahun sebelumnya. Hasil untuk prakiraan kebutuhan energi total yang harus diproduksi tahun 2017 sebesar 138.871.315 kWh dengan jumlah pelanggan sebesar 81.555. Sehingga prakiraan kebutuhan energi listrik Kota Padang Sidimpuan untuk 5 tahun ke depan pertumbuhannya mencapai 21,8 %.

Page 1 of 31 | Total Record : 310