Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah kejahatan yang cukup tinggi setelah Sumatra Utara dan DKI Jakarta. Data Kepolisian Negara Daerah Jawa Timur menyatakan bahwa jumlah kejahatan di Jawa Timur sebanyak 29.960 kasus, dengan kasus terbanyak di setiap kabupaten/kota adalah pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Pada penelitian ini memodelkan persentase pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Jawa Timur dengan 4 variabel yang diduga berpengaruh. Metode yang dipilih adalah regresi nonparametrik spline truncated. Metode tersebut dipilih karena spline merupakan metode yang fleksibel dan pada model ini cenderung mencari sendiri estimasi data. Dalam pemodelan ini terdapat titik knot. Pemilihan titik knot optimum dilakukan dengan cara memilih nilai GCV paling minimum. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan semua variabel prediktor berpengaruh terhadap pencurian kendaraan bermotor (curanmor), yaitu tingkat pengangguran terbuka, kepadatan penduduk, persentase penduduk miskin, dan persentase penduduk yang tidak pernah sekolah, dengan nilai koefisien determinasi sebesar 97.42 %.
Copyrights © 2019