Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Analisis Pemakaian Kemoterapi Pada Kasus Kanker Payudara Dengan Menggunakan Metode Regresi Logistik Multinomial (Studi Kasus Pasien Di Rumah Sakit “X” Surabaya) Arief Yudissanta; Madu Ratna
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.127 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.1269

Abstract

Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Di Indonesia,kanker payudara merupakan pembunuh nomor dua bagi wanita setelah kanker serviks. Ada beberapa jenis pengobatan pada pasien kanker payudara salah satunya yaitu kemoterapi. Kemoterapi sendiri ada beberapa jenis yang biasanya digunakan pada pasien kanker payudara yaitu Kemoterapi Neoajuvant, Kemoterapi Ajuvant, dan kemoterapi Paliatif. Adapun jenis kemoterapi yang dilakukan pasien kanker payudara di Rumah Sakit “X” Surabaya adalah Kemoterapi Ajuvant. Jenis Kemoterapi yang digunakan diduga dipengaruhi oleh usia, hormon ER, PR, HER2, Grade serta stadium. Dan untuk mengetahui hubungan antara jenis kemoterapi yang dilakukan oleh pasien kanker payudara dengan faktor-faktor dugaan yang berpengaruh dapat menggunakan metode regresi logistik multinomial. Pemodelan regresi logistik multinomial secara individu terhadap jenis kemoterapi didapatkan bahwa hanya variabel stadium yang berpengaruh secara signifikan. Begitu juga pada pemodelan regresi logistik multinomial secara serentak menunjukkan bahwa hanya variabel stadium yang berpengaruh terhadap jenis kemoterapi Ajuvant, sedangkan pada jenis kemoterapi Paliatif tidak ada satupun variabel penduga yang berpengaruh signifikan.
Analisis Pengelompokan Kecamatan di Kota Surabaya Berdasarkan Faktor Penyebab Terjadinya Penyakit Tuberkulosis Noor Anisa Dewi Suherni; Maduratna Maduratna
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.962 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i1.3083

Abstract

Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling banyak menyerang paru-paru. Di Indonesia penyakit tuberkulosis termasuk salah satu prioritas nasional untuk program pengendalian penyakit karena berdampak luas terhadap kualitas dan ekonomi, serta sering mengakibatkan kematian. Penderita penyakit TB di Kota Surabaya menduduki peringkat pertama jumlah penderita TB terbesar di Provinsi Jawa Timur yaitu sebanyak 3957 kasus. Terdapat penelitian yang membahas mengenai karakteristik penderita Tuberkulosis (TB), salah satunya adalah karakteristik penderita TB yang berobat dibalai pengobatan penyakit paru-paru, dimana pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa salah satu karakteristik penderita TB adalah kemiskinan. Penelitian ini membahas pengelompokkan kecamatan di Kota Surabaya berdasarkan faktor penyebab terjadinya penyakit tuberkulosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit tuberkulosis, kecamatan Tandes, Gubeng, Rungkut, Sukolilo, Wonokromo, Wonocolo, Genteng, Tambak Sari, Sawahan, Kenjeran, Semampir, Pabean Cantikan, dan Krembangan, merupakan kecamatan-kecamatan dengan daerah kerawanan penyebaran penyakit tuberkulosis yang tinggi.
Analisis Regresi Logistik Ordinal terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Predikat Kelulusan Mahasiswa S1 di ITS Surabaya Sitti Imaslihkah; Madu Ratna; Vita Ratnasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.023 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i2.4959

Abstract

Abstrak—Setiap perguruan tinggi memilikikewajiban dalam mengontrol prestasi mahasiswanya untuk menghasilkan lulusanyang berkualitas. Ukuran prestasi mahasiswa diantaranya adalah indeks prestasidan lama studi yang menghasilkan predikat kelulusan. Predikat kelulusandipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Dalam penelitian ini, variabelrespon adalah predikat kelulusan yang terdiri dari dengan pujian, sangatmemuaskan, dan memuaskan. Analisis regresi logistik ordinal merupakan salahsatu metode yang tepat karena variabel respon mempunyai skala ordinal(bertingkat). Terdapat beberapa variabel prediktor yang diduga berpengaruh padapredikat kelulusan antara lain fakultas, jenis kelamin, asal daerah, jalurmasuk ITS, status SMA, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, dan pendapatan orang tua.Data merupakan data sekunder dari Badan Akademik ITS. Mayoritas lulusanmahasiswa mempunyai predikat sangat memuaskan. Predikat kelulusan denganpujian telah menunjukkan angka sebesar 23%, hal ini berarti jumlah lulusan mahasiswadengan mudah mencapai predikat tersebut. Secara pengujian serentak, faktor yang berpengaruh adalahfakultas, jenis kelamin, jalur penerimaan, pekerjaan ayah, peker­jaan ibu danpendapatan.
Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMP Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik Spline di Papua Latifatul Mubarokah; i Nyoman Budiantara; Madu Ratna
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.273 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i1.14697

Abstract

Pendidikan yang bermutu dan wajib belajar 12 tahun merupakan prioritas bangsa Indonesia. Pada kenyataannya partisipasi masyarakat dalam pendidikan masih sangat rendah atau angka putus sekolah (APtS) masih relatif tinggi. Berdasarkan Badan Pusat Statistik 2013, APtS di papua memasuki 10 besar di Indonesia, dengan rata-rata APtS 2,26% yang lebih besar dari rata-rata APtS nasional 2,21%. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap angka putus sekolah usia SMP di Papua menggunakan regresi nonparametrik spline linier. Pendekatan regresi nonparametrik spline untuk memodelkan APtS di Papua karena pola data pada penelitian ini tidak membentuk suatu pola tertentu. Pada penelitian ini, didapatkan model terbaik yang memiliki nilai GCV minimum dengan tiga knot. Regresi spline linier menghasilkan R2 sebesar 98,648%, dengan semua variabel signifikan yaitu persentase penduduk miskin (x1), laju ekonomi (x2), rasio guru murid (x3), rasio sekolah murid (x4), dan APtS usia SD (x5).
Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Angka Morbiditas di Jawa Timur Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Krisna Wulandari; I Nyoman Budiantara; Madu Ratna
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.059 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.22477

Abstract

Morbiditas adalah kondisi seseorang dikatakan sakit apabila keluhan kesehatan yang dirasakan menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari yaitu tidak dapat melakukan kegiatan bekerja, mengurus rumah tangga, dan kegiatan normal sebagaimana biasanya. Semakin tinggi morbiditas, menunjukkan derajat kesehatan penduduk yang semakin buruk. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), pada tahun 2010 angka morbiditas Jawa Timur sebesar 28,4%, sedangkan pada tahun 2014 angka morbiditas Jawa Timur mencapai 30,21%. Adanya peningkatan angka morbiditas tersebut tentunya disebabkan oleh faktor-faktor baik gaya hidup maupun kondisi lingkungan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, dilakukan sebuah penelitian berupa pemodelan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi morbiditas di Jawa Timur. Berdasarkan data yang diperoleh dari SUSENAS Jawa Timur tahun 2014, menunjukkan bahwa pola hubungan antara morbiditas penduduk dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak berpola tertentu, sehingga pada penelitian ini digunakan metode regresi nonparametrik spline. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model regresi terbaik menggunakan 3 titik knot dengan 6 variabel yang signifikan yaitu kepadatan penduduk, rata-rata lama sekolah, persentase penduduk miskin, Upah Minimum Kabupaten, persentase rumah tangga Open Defecation (OD), dan persentase rumah tangga dengan jarak sumber air minum ke tempat penampungan kotoran lebih dari 10 meter. Nilai kebaikan model atau R2 yang diperoleh yaitu sebesar 89,72%.
Pemodelan PDRB Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Puspita Khanela; Madu Ratna; I Nyoman Budiantara
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.931 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.24985

Abstract

Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, penyebab perlambatan ekonomi terlihat dari berbagai sisi yaitu sisi pengeluaran pada konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan suatu produk domestik bruto, pertumbuhan ekonomi suatu daerah dikatakan meningkat apabila terjadi kenaikan Produk Domestik Regional Bruto. Faktor yang diduga mempengaruhi PDRB sebagai indikator laju pertumbuhan ekonomi yaitu TPAK, Penanaman Modal Asing, Realisasi Belanja Modal dan Realisasi Belanja Pegawai. Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia diindikasikan tidak adanya jaminan yang menunjukan adanya pengaruh salah satu faktor dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi ataupun sebaliknya sehingga penelitian ini dapat dilakukan menggunakan analisis pendekatan Regresi Nonparametrik Spline. Setelah dilakukan analisis didapatkan bahwa model terbaik menggunakan kombinasi knot 2-3-2-3 memenuhi asumsi IIDN dan diapatkan R2 sebesar 99,207%.
Regresi Nonparametrik Spline Truncated untuk Memodelkan Persentase Unmet Need di Kabupaten Gresik Camelia Nanda Sholicha; I Nyoman Budiantara; Madu Ratna
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.106 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.35259

Abstract

Kabupaten Gresik merupakan wilayah yang mengalami penurunan persentase unmet need sehingga pada tahun 2017 menjadi urutan terendah kedua di Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 15,6%. Faktor-faktor yang mempengaruhi seperti petugas penyuluh informasi, tempat pelayanan KB, persentase keluarga miskin dan persentase pendidikan terakhir lebih dari SMA yang ditamatakan kepala keluarga diduga cukup berpengaruh dalam capaian Kabupaten Gresik dalam menangani kejadian unmet need. Metode yang sesuai digunakan dalam penelitian yaitu analisis regresi nonparametrik Spline Truncated karena data tidak membentuk sebuah pola tertentu serta menggunakan titik knot optimum berdasarkan nilai Generalized Cross Validation (GCV) yang minimum. Dalam penelitian ini, karakteristik kecamatan dengan persentase unmet need di Kabupaten Gresik sangat tinggi dan tidak memenuhi SPM. Model regresi nonparametrik spline truncated terbaik dengan menggunakan kombinasi titik knot yaitu satu titik knot pada variabel cakupan PKB/PLKB (x1), satu titik knot pada variabel cakupan tempat pelayanan KB (x2), dua titik knot pada variabel persentase keluarga miskin (x3), serta dua titik knot pada variabel persentase pendidikan terakhir lebih dari SMA yang ditamatkan oleh KK (x4). Nilai koefisien determinasi yang dihasilkan dari model ini adalah sebesar 88,09%.
Pemodelan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Persentase Peserta Aktif KB Suntik di Jawa Timur Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Octavianta Romauli Sitanggang; Madu Ratna; I Nyoman Budiantara
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.064 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.35265

Abstract

Penggunaan metode kontrasepsi suntik di Jawa Timur pada akhir tahun 2015 mencapai angka 58,7%. Metode kontrasepsi suntik sering dipakai karena tingkat efektifitasnya yang tinggi. Maka dari itu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi presentasepeserta KB aktif di Provinsi Jawa Timur tahun 2016 memilih memakai metode kontrasepsi suntik. Penelitian ini menggunakan analisis regresi nonparametrik spline truncated karena sifatnya yang fleksibel untuk memodelkan data yang tidak memiliki pola. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah persentase peserta KB aktif dari alat KB suntik pada tahun 2016 di Jawa Timur sebagai variabel respon dan variable prediktor yang diduga memengaruhi adalah persentase perempuan berstatus kawin usia 15-49 tahun, jumlah anak lahir hidup dari setiap wanita usia 15-49 tahun lebih dari atau sama dengan 2, tingkat pendidikan dari setiap wanita usia 15-49 tahun minimal SLTA/sederajat dan usia kawin pertama lebih dari 19 tahun. Hasil dari penelitian ini adalah model terbaik yang didapatkan dari memilih titik knot optimum adalah regresi nonparametrik spline truncated dengan kombinasi knot (1-3-3-3).Keempat variabel prediktor dugaan, berpengaruh signifikan terhadap persentase peserta aktif alat KB suntik dengan R-Square dari model adalah sebesar 85,87%.
Pemodelan Angka Harapan Hidup di Provinsi Papua Menggunakan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Patrica Pungky Gabrela; Madu Ratna; I Nyoman Budiantara
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.022 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.44281

Abstract

Angka Harapan Hidup adalah rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. Untuk dapat berumur panjang, diperlukan kesehatan yang lebih baik. Indikator ini menjadi indikator penting untuk melihat derajat kesehatan suatu masyarakat. Angka harapan hidup Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan nilai yang beragam. Kabupaten Nduga di Provinsi Papua merupakan kabupaten dengan AHH terkecil di Indonesia. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi Angka Harapan Hidup di kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua sehingga dapat dijadikan rekomendasi guna meningkatkan nilai AHH tersebut. Variabel-variabel yang diduga mempengaruhi AHH di Provinsi Papua adalah persentase penduduk miskin (X1), morbiditas (X2), kebiasaan merokok (X3), cakupan imunisasi (X4), serta rasio dokter (X5). Metode yang akan digunakan adalah Regresi Nonparametrik Spline Truncated. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata Angka Harapan Hidup di Provinsi Papua pada tahun 2017 adalah 64.47. Angka Harapan Hidup tertinggi terdapat di Kabupaten Mimika yaitu sebesar 71.93 sedangkan Angka Harapan Hidup terendah terdapat di Kabupaten Nduga yaitu sebesar 54.6. Model regresi nonparametrik Spline terbaik untuk memodelkan Angka Harapan Hidup di Provinsi Papua pada tahun 2017 adalah model dengan menggunakan kombinasi titik knot 3,3,3,3,2. Nilai R2 yang diperoleh cukup tinggi yaitu sebesar 89.35%.
Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persentase Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) di Jawa Timur Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Meyda Arynta; I Nyoman Budiantara; Madu Ratna
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.325 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.44436

Abstract

Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah kejahatan yang cukup tinggi setelah Sumatra Utara dan DKI Jakarta. Data Kepolisian Negara Daerah Jawa Timur menyatakan bahwa jumlah kejahatan di Jawa Timur sebanyak 29.960 kasus, dengan kasus terbanyak di setiap kabupaten/kota adalah pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Pada penelitian ini memodelkan persentase pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Jawa Timur dengan 4 variabel yang diduga berpengaruh. Metode yang dipilih adalah regresi nonparametrik spline truncated. Metode tersebut dipilih karena spline merupakan metode yang fleksibel dan pada model ini cenderung mencari sendiri estimasi data. Dalam pemodelan ini terdapat titik knot. Pemilihan titik knot optimum dilakukan dengan cara memilih nilai GCV paling minimum. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan semua variabel prediktor berpengaruh terhadap pencurian kendaraan bermotor (curanmor), yaitu tingkat pengangguran terbuka, kepadatan penduduk, persentase penduduk miskin, dan persentase penduduk yang tidak pernah sekolah, dengan nilai koefisien determinasi sebesar 97.42 %.