DAS Air Bengkulu merupakan DAS regional dan bentang alam yang memiliki peran penting bagi masyarakat di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Sumberdaya alam pada era otonomi daerah sering dipandang sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan daerah, yaitu praktik penambangan batubara dan perkebunan karet yang tidak memperhatikan sumberdaya air. Akibatnya terjadi degradasi air di DAS Air Bengkulu yang mengakibatkan air sungai sudah tercemar. Sejak tahun 2011 sudah dilaksanakan berbagai upaya pemberdayaan dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya air, namun kondisi air sungai tetap tercemar. Semua program pemberdayaan masyarakat, baik yang diprakarsai pemerintah pusat ataupun bermitra dengan pemerintah daerah menerapkan proses pemberdayaan. Namun hingga sekarang masih jarang dilaporkan data tingkat keberdayaan masyarakat setelah program-program tersebut dilaksanakan. Tujuan penelitian yaitu untuk menjelaskan tingkat keberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya air di DAS Air Bengkulu bagian hulu (Sub DAS Rindu Hati), dan manfaat penelitian adalah : 1) Bagi Masyarakat, Dapat digunakan sebagai dasar atau acuan untuk meningkatkan keberdayaan dan keterlibatan aktif dalam seluruh program pemberdayaan pemerintah ataupun memiliki kesadaran penuh untuk menjaga dan mengendalikan lingkungan agar tetap lestari; 2) Bagi Pemerintah, Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terutama dalam bidang pemberdayaan masyarakat, dan 3) Bagi peneliti,Sebagai salah satu sumbangan pengetahuan dan referensi bagi penelitian selanjutnya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat dan aparat desa Rindu Hati. Analisis data dilakukan dengan teknik snowball. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberdayaan masyarakat desa Rindu Hati dalam pengelolaan sumberdaya air berada pada tingkat kedua, walaupun penguasaan dan akses terhadap berbagai sistem dan sumber yang diperlukan belum seluruh masyarakat memperolehnya, hanya sebagian masyarakat yang memiliki penguasaan dan akses tersebut. Masyarakat desa Rindu Hati lebih fokus dalam kegiatannya sehari-hari yaitu sebagai petani untuk memnuhi kebutuhan dasar atau kebutuhan hidupnya, belum memiliki kesadaran penuh dan berpartisipasi secara aktif untuk menjaga lingkungan dan mengendalikan berbagai program dan kebijakan institusi pemerintahan
Copyrights © 2019