Pertumbuhan mikroorganisme dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti temperatur, kelembaban, pencahayaan, luas ruangan, kebersihan ruangan dan ventilasi. Hal ini menimbulkan gangguan kesehatan terhadap pasien, pengunjung, pekerja medis dan non medis mengalami infeksi nosokomial yang bersumber dari lingkungan rumah sakit.          Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik dan standar luas ruangan dengan mikrobiologi udara di ruang rawat inap.Metode : Penalitian ini adalah penelitian secara observasional yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ruang rawat inap yang ada di rumah sakit Bhayangkara dengan total 28 ruang rawat inap (pavilion, kelas 1, kelas 2, kelas 3).                                                  Hasil : Hasil uji statstik dengan menggunakan Chi-square menunjukan bahwa terdapat hubungan antara temperatur (p= 0,006), kelembaban (p=0,015) dengan mikrobiologi udara. Dan tidak ada hubungan pencahayaan (p=0,063), standar luas ruangan (p=0,434) dengan mikrobiologi udara di ruang rawat inap.                             Saran : Untuk ruangan yang ber-AC ditambah dengan menggunakan exhauster fan untuk menghisap udara di dalam ruangan dan dibuang keluar pada saat bersamaan menarik udara segar dari luar ruangan melalui filter.
Copyrights © 2017