Vitrifikasi merupakan metode kriopreservasi untuk membekukan sel secara cepat, tanpa disertai terbentuknya kristal es. Vitrifikasi dilakukan dengan menggunakan krioprotektan yang memiliki toksitas. rendah sehingga oosit dapat mempertahankan viabilitasnya. Dimetil sulfoksida (DMSO) dan ethylene glycol (EG) merupakan krioprotektan intraseluler dengan toksisitas rendah sehingga kombinasi kedua krioprotektan tersebut diharapkan dapat meningkatkan viabilitas oosit pasca vitrifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi viabilitas oosit pasca vitrifikasi dengan menggunakan kombinasi dan DMSO dan EG pada konsentrasi yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset dan Bioteknologi, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran periode September 2016-Desember 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua kelompok perlakuan, yaitu media vitrifikasi dengan dua konsentrasi yang berbeda: 15% DMSO+15% EG dan media 17% DMSO+17%EG. Setelah seminggu penyimpanan, maka dilakukan proses warming untuk mengevaluasi viabiltias oosit pasca vitrifikasi. Hasil menunjukkan bahwa viabilitas oosit yang divitrifikasi dengan menggunakan 17% DMSO+17%EG nyata lebih tinggi apabila dibandingkan dengan 15% DMSO+15%EG. Kata kunci: vitrifikasi, Dimetil sulfoksida, Ethylen glikol, viabilitas oosit
Copyrights © 2018