Jurnal IKA
Vol 15, No 2 (2017): September

CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI RADIO DAN TELEVISI

Wirahyuni, Kadek (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Mar 2017

Abstract

Tendensi penggunaan bahasa Indonesia di media massa pada umumnya bersifat agitatif. Pro dan kontra terhadap bahasa di media massa masih terjadi di masyarakat. Hal yang paling menarik dan sering menjadi perhatian di masyarakat adalah penggunaan bahasa dalam iklan. Bahasa iklan yang kita lihat di media massa tentunya tidak selalu menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa asing dan bahasa daerah kerap menjadi pilihan bahasa dalam iklan-iklan tersebut. Di dalam teori bilingualisme, kasus semacam ini dikenal dengan istilah campur kode. Ada dua bentuk campur kode dalam bahasa iklan yang dibahas di sini, yakni campur kode bahasa Inggris dan Italia (bahasa asing) dalam pemakaian bahasa Indonesia (campur kode ke luar) dan campur kode bahasa Bali (bahasa daerah) dalam pemakaian bahasa Indonesia (campur kode ke dalam). Selain itu, terdapat lima wujud campur kode dalam bahasa iklan, yaitu penyisipan kata, penyisipan frasa, penyisipan klausa, penyisipan ungkapan atau idiom, dan penyisipan bentuk baster (gabungan pembentukan asli dan asing). Selanjutnya, ada lima faktor penyebab terjadinya campur kode dalam bahasa iklan, yaitu (1) alasan akademis, (2) gengsi, (3) persuasif, (4) komunikatif, dan (5) latar belakang konsumen. Bahasa dalam iklan yang sering menyelipkan bahasa daerah atau bahasa asing merupakan salah satu bentuk kekayaan (kebakiran) nusantara yang sah saja jika digunakan, mengingat bahasa Indonesia dapat bermanifestasi menjadi banyak pilihan kata dan bersifat arbitrer

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

IKA

Publisher

Subject

Education

Description

Jurnal Ikatan Keluarga Alumni is an international journal which provides a forum for publishing research or review articles related to researches in instruction, learning and teaching, curriculum development, learning environment, teacher education, educational technology, and educational ...