Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI PERMAINAN TEKA TEKI SILANG DAN ‘BALSEM PLANG’ Wirahyuni, Kadek
ACARYA PUSTAKA Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Perpustakaan dan Informasi
Publisher : ACARYA PUSTAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.882 KB)

Abstract

In the learning process, reading is something a must to do. There are many ways to increase interest in reading, including with crossword puzzles (TTS) and “balsam plang” or five minutes reading before going home. TTS can be categorized as a stimulant that serves to manage stress and connect the sleeping nerves of the brain. The nature of "fun" but still "learning" from TTS gives the effect of refreshing the memory, so that the work function of the brain back to optimal because the brain is accustomed to continue learning with ease. The questions in this game are related to the reading material read by the learner. Next, read the program five minutes before going home by students by reading the free reading material they choose.Keywords: reading interest, crossword game, balsem plang
PENILIKAN KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR DALAM KONTEKS SOSIAL-MASYARAKAT DI RUANG PUBLIK Wirahyuni, Kadek
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol 3, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.539 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v3i1.17366

Abstract

This research is a qualitative descriptive study. Data and data sources used in this study are in the form of pictures or photographs in the field. One characteristic of qualitative research is the data collected in the form of words, images, and not numbers. The researcher also uses field notes in the form of observation notes and other sources. The data needed to answer the problems that want to be solved are (1) data on the types of errors in Indonesian that are good and correct in the public space, (2) data regarding social-community responses to errors in Indonesian that are good and correct in public space. Data collection techniques used in this study are observation and documentation. The results of the research obtained are (1) errors in Indonesian that are good and correct in the public space are divided into three parts, namely spelling mistakes, diction, and structure, (2) the most dominant use of Indonesian language is diction errors or word choices, ( 3) errors in public spaces contained in posters or nameplate / institutions / stores, contained in newspapers or mass media, and contained in social media, (3) responses in the social-community environment are indifferent and do not know that there are errors in Indonesian that are good and correct in the public space.
CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI RADIO DAN TELEVISI Wirahyuni, Kadek
Jurnal IKA Vol 15, No 2 (2017): September
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v15i2.20193

Abstract

Tendensi penggunaan bahasa Indonesia di media massa pada umumnya bersifat agitatif. Pro dan kontra terhadap bahasa di media massa masih terjadi di masyarakat. Hal yang paling menarik dan sering menjadi perhatian di masyarakat adalah penggunaan bahasa dalam iklan. Bahasa iklan yang kita lihat di media massa tentunya tidak selalu menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa asing dan bahasa daerah kerap menjadi pilihan bahasa dalam iklan-iklan tersebut. Di dalam teori bilingualisme, kasus semacam ini dikenal dengan istilah campur kode. Ada dua bentuk campur kode dalam bahasa iklan yang dibahas di sini, yakni campur kode bahasa Inggris dan Italia (bahasa asing) dalam pemakaian bahasa Indonesia (campur kode ke luar) dan campur kode bahasa Bali (bahasa daerah) dalam pemakaian bahasa Indonesia (campur kode ke dalam). Selain itu, terdapat lima wujud campur kode dalam bahasa iklan, yaitu penyisipan kata, penyisipan frasa, penyisipan klausa, penyisipan ungkapan atau idiom, dan penyisipan bentuk baster (gabungan pembentukan asli dan asing). Selanjutnya, ada lima faktor penyebab terjadinya campur kode dalam bahasa iklan, yaitu (1) alasan akademis, (2) gengsi, (3) persuasif, (4) komunikatif, dan (5) latar belakang konsumen. Bahasa dalam iklan yang sering menyelipkan bahasa daerah atau bahasa asing merupakan salah satu bentuk kekayaan (kebakiran) nusantara yang sah saja jika digunakan, mengingat bahasa Indonesia dapat bermanifestasi menjadi banyak pilihan kata dan bersifat arbitrer
Logika dalam Berbahasa Indonesia (Suatu Tinjauan Filsafat Bahasa) Wirahyuni, Kadek; Juliantari, Ni Kadek
LAMPUHYANG Vol 10 No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v10i1.175

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan logika dalam bahasa masyarakat, kaitan/hubungan antara fakta dan logika dalam berbahasa Indonesia, penggunaan kalimat efektif dalam kaitannya dengan logika berbahasa, dan salah nalar yang terjadi dalam berbahasa Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa Bahasa yang digunakan dalam masyarakat kadang kala tidak logis atau bahasa yamh mengandung ketidaknalaran. Kata ketidaknalaran mengandung pengertian adanya sesuatu yang tidak sesuai dengan nalar atau logika (logic). Ketidaklogisan atau kesalahnalaran itu tercermin dalam bahasa yang kita produksi dalam bentuk tutur. Ujaran atau tutur kita jadinya dapat mencerminkan cara kita berpikir, sehingga muncul ungkapan bahasa yang logis dan bahasa yang tidak logis. Bahasa ternyata tidak selalu tunduk kepada kebenaran fakta dan kebenaran penalaran secara logika. Di satu sisi bahasa harus tuntuk kepada logika dan di sisi lain bahasa tidak selamanya tunduk kepada logika. Penggunaan atau penataan kalimat juga berkaitan dengan logika. Kalau sebuah kalimat memiliki sebuah kata yang tidak berfungsi, kalimat tersebut disebut kalimat mubazir, dan dianggap tidak efektif. Adanya kata yang mubazir itu juga menyebabkan kalimat itu tidak benar dan tidak logis karena penutur tidak mengikuti alur penalaran yang benar. Ada beberapa corak berpikir salah atau salah nalar, yang dapat menghasilkan kalimat-kalimat yang tidak dapat diterima akal sehat atau tidak logis. Corak yang dapat menyebabkan salah nalar di antaranya adalah dalam wujud generalisasi atau stereotype.
Validitas Perangkat Pembelajaran Teks Puisi Berorientasi Pembelajaran E-Learning Wirahyuni, Kadek; Anjani, Arnum Hardyanti; Wisudariani, Ni Made Rai
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v11i1.32614

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas perangkat pembelajaran teks puisi berorientasi pembelajaran e-learning berupa RPP, Bahan Ajar, Asesmen, dan portal e-learning yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh (online). Penelitian dilakasanakan di SMA Negeri Bali Mandara. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model ADDIE. Data uji validitas tersebut diperoleh dari hasil validasi oleh para ahli dengan menggunakan instrument lembar uji validitas berupa angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan skala Likert. Tingkat validitas RPP sebesar 99,3% (sangat valid), tingkat validitas bahan ajar sebesar 98,4% (sangat valid), tingkat validitas media pembelajaran sebesar 98,8% (sangat valid), dan tingkat validitas asesmen sebesar 100% (sangat valid). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran teks puisi berorientasi pembelajaran e-learning memiliki tingkat validitas sangat valid.Kata Kunci: Validitas, perangkat pembelajaran; teks puisi; e-learning.
ANALISIS GAYA BAHASA PADA BERITA SENI BUDAYA DALAM SURAT KABAR BALI POST EDISI MEI 2018 Sujana Putra, Gede Arta; Artawan, Gde; Wirahyuni, Kadek
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v10i2.29125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa yang digunakan dalam berita seni budaya di surat kabar Bali Post edisi Mei 2018 serta mengidentifiksi makna yang terkandung dalam gaya bahasa berita seni dan budaya pada surat kabar Bali Post edisi Mei 2018. Adapun rumusan penelitian ini adalah (1) gaya bahasa apa saja yang digunakan dalam berita seni budaya di surat kabar Bali Post edisi Mei 2018, (2) makna apa sajakah yang terkandung dalam penulisan berita seni budaya di surat kabar Bali Post edisi Mei 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif,adapun subjek penelitian ini adalah koran Bali Post edisi Mei 2018, sedangkan objek penelitian ini adalah majas atau gaya bahasa yang terkandung di dalam koran Bali Post edisi Mei 2018. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode Dokumentasi berua koran, majalah maupun tulisan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) data gaya bahasa yang terdapat pada berita seni budaya di surat kabar Bali Post Mei 2018  berjumlah tujuh majas diantaranya adalah majas metafora, majas personifikasi, majas anthithesis, majas pleonasme, majas hiperbola, majas klimaks dan majas sinekdoke,(2) adapun makna masing-masing majas yang terdapat dalam koran Bali Post edisi Mei 2018 adalah metafora bermakna perbandingan dua hal secara langsung, majas personifikasi bermakna menganggap benda mati bersifat seperti manusia, majas antithese bermakna gagasan yang bertentangan, majas pleonasme bermakna penegasan yang berlebihan, majas hiperbola bermakna pernyataan yang berlebihan, majas klimaks bermakna memberika penyataan yang meningkat dan majas sinekdoke bermakna melukiskan sebagian dari keseluruhan pda penelitian ini masing- masing majas serta makna yang terkandung dalam Koran Bali Post edisi Mei 2018 sudah dideskripsikan secara jelas dan detailKata Kunci: Koran, Majas, Bali Post
The Development of KlikMPK as an Affective Evaluation Platform for Indonesian Personality Development Course Kadek Wirahyuni; I Nengah Suandi; I Nengah Martha; I Nyoman Sudiana
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 1 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.391 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i1.1134

Abstract

This research aimed to describe and analyze the results of developing an instrument, and an effective evaluation platform for Indonesian courses as a Personality and Development Courses at Universitas Pendidikan Ganesha called KlikMPK. This research was a type of research and development with the ADDIE model. This research involved two media experts. Research data were obtained from observations and questionnaires, then analyzed qualitatively and quantitatively. The results of this study indicated that 1) the advantages of the KlikMPK platform are that it is open-source, flexible and easy to use, secure and integrated;  has plugin support and is easy to customize;  as well as mobile-friendly and laptop support. 2) KlikMPK affective evaluation platform has a valid validity level with a score of 94.64.  3) The stages of development carried out include five stages in accordance with the ADDIE model. Thus, this platform can be used to evaluate the affective domain of students in Indonesian learning as Personality and Development Courses.
METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) DENGAN MEDIA EDUCATION CARD PADA KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN kadek wirah wirahyuni
Jurnal Bahasa Indonesia Prima (JBIP) Vol. 1 No. 1 (2019): Bahasa Indonesia Prima (BIP)
Publisher : BIP: Jurnal Bahasa Indonesia Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.799 KB) | DOI: 10.34012/bip.v1i1.469

Abstract

Keberhasilan pembelajaran di kelas salah satunya ditentukan oleh metode pembelajaran yang dipilih oleh guru. Bagi siswa sekolah dasar kelas rendah (kelas 1-3), kemampuan membaca permulaan merupakan kemampuan mendasar yang harus dimiliki oleh siswa. Banyak metode pembelajaran membaca permulaan yang dapat diterapkan pada siswa sekolah dasar kelas rendah, salah satunya yaitu dengan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS). SAS merupakan salah satu jenis metode yang biasa digunakan untuk proses pembelajaran membaca dan menulis permulaan bagi siswa pemula. Pelaksanaan membaca permulaan di kelas rendah (awal) sekolah dasar dilakukan dalam dua tahap, salah satunya yaitu membaca periode tanpa buku dengan cara mengajar dengan menggunakan media atau alat peraga selain buku misalnya kartu gambar, kartu huruf, kartu kata dan kartu kalimat (Nuryati, 2007). Salah satu pembelajaran membaca permulaan tanpa buku yakni dengan media education card atau kartu bergambar. Education card ini merupakan media peraga pada pembelajaran baca tulis huruf alphabet yang berbentuk kartu bergambar yang berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang berupa huruf vocal dan konsonan serta menstimulasi siswa, memperkuat daya ingat dan kemampuan berfikir siswa (Wardhani, 2012). Selanjutnya, media education card ini diterapkan dalam metode SAS yang bertujuan melatih kemapuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan kemapuan membaca anak dapat dilatih dan ditingkatkan. Tahapan metode SAS dengan media education card, yaitu: 1) menampilkan gambar, 2) menunjukkan sebuah gambar, 3) mengulangi, 4) membaca tanpa di bantu gambar, 5) mendengar dan melihat adanya kelompok-kelompok gambar 6) merangkaikan kembali suku kata dan kata menjadi kalimat seperti semula. Langkah-langkah dalam metode SAS dengan media education card pada kemampuan membaca permulaan, yaitu: memperkenalkan, mengulang, membedakan, menirukan, menyebutkan, membaca kalimat secara struktural, proses analitik, dan proses sintetik.
Logika dalam Berbahasa Indonesia (Suatu Tinjauan Filsafat Bahasa) Kadek Wirahyuni; Ni Kadek Juliantari
LAMPUHYANG Vol 10 No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v10i1.175

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan logika dalam bahasa masyarakat, kaitan/hubungan antara fakta dan logika dalam berbahasa Indonesia, penggunaan kalimat efektif dalam kaitannya dengan logika berbahasa, dan salah nalar yang terjadi dalam berbahasa Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa Bahasa yang digunakan dalam masyarakat kadang kala tidak logis atau bahasa yamh mengandung ketidaknalaran. Kata ketidaknalaran mengandung pengertian adanya sesuatu yang tidak sesuai dengan nalar atau logika (logic). Ketidaklogisan atau kesalahnalaran itu tercermin dalam bahasa yang kita produksi dalam bentuk tutur. Ujaran atau tutur kita jadinya dapat mencerminkan cara kita berpikir, sehingga muncul ungkapan bahasa yang logis dan bahasa yang tidak logis. Bahasa ternyata tidak selalu tunduk kepada kebenaran fakta dan kebenaran penalaran secara logika. Di satu sisi bahasa harus tuntuk kepada logika dan di sisi lain bahasa tidak selamanya tunduk kepada logika. Penggunaan atau penataan kalimat juga berkaitan dengan logika. Kalau sebuah kalimat memiliki sebuah kata yang tidak berfungsi, kalimat tersebut disebut kalimat mubazir, dan dianggap tidak efektif. Adanya kata yang mubazir itu juga menyebabkan kalimat itu tidak benar dan tidak logis karena penutur tidak mengikuti alur penalaran yang benar. Ada beberapa corak berpikir salah atau salah nalar, yang dapat menghasilkan kalimat-kalimat yang tidak dapat diterima akal sehat atau tidak logis. Corak yang dapat menyebabkan salah nalar di antaranya adalah dalam wujud generalisasi atau stereotype.
ANALISIS GAYA BAHASA PADA BERITA SENI BUDAYA DALAM SURAT KABAR BALI POST EDISI MEI 2018 Gede Arta Sujana Putra; Gde Artawan; Kadek Wirahyuni
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 10 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v10i2.29125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa yang digunakan dalam berita seni budaya di surat kabar Bali Post edisi Mei 2018 serta mengidentifiksi makna yang terkandung dalam gaya bahasa berita seni dan budaya pada surat kabar Bali Post edisi Mei 2018. Adapun rumusan penelitian ini adalah (1) gaya bahasa apa saja yang digunakan dalam berita seni budaya di surat kabar Bali Post edisi Mei 2018, (2) makna apa sajakah yang terkandung dalam penulisan berita seni budaya di surat kabar Bali Post edisi Mei 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif,adapun subjek penelitian ini adalah koran Bali Post edisi Mei 2018, sedangkan objek penelitian ini adalah majas atau gaya bahasa yang terkandung di dalam koran Bali Post edisi Mei 2018. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode Dokumentasi berua koran, majalah maupun tulisan. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) data gaya bahasa yang terdapat pada berita seni budaya di surat kabar Bali Post Mei 2018  berjumlah tujuh majas diantaranya adalah majas metafora, majas personifikasi, majas anthithesis, majas pleonasme, majas hiperbola, majas klimaks dan majas sinekdoke,(2) adapun makna masing-masing majas yang terdapat dalam koran Bali Post edisi Mei 2018 adalah metafora bermakna perbandingan dua hal secara langsung, majas personifikasi bermakna menganggap benda mati bersifat seperti manusia, majas antithese bermakna gagasan yang bertentangan, majas pleonasme bermakna penegasan yang berlebihan, majas hiperbola bermakna pernyataan yang berlebihan, majas klimaks bermakna memberika penyataan yang meningkat dan majas sinekdoke bermakna melukiskan sebagian dari keseluruhan pda penelitian ini masing- masing majas serta makna yang terkandung dalam Koran Bali Post edisi Mei 2018 sudah dideskripsikan secara jelas dan detailKata Kunci: Koran, Majas, Bali Post