Sosiohumaniora
Vol 3, No 1 (2001): SOSIOHUMANIORA, MARET 2001

STUDI TENTANG FAKTOR DETERMINAN PEMBENTUK KEPRIBADIAN MANUSIA INDONESIA YANG MENCERMINKAN PERILAKU SEHAT MENTAL DALAM TATANAN BUDAYA KOLEKTIF

Elmira Sumintarja (Unknown)
Rismiati - (dosen)
Tutty Sodjakusumah (Unknown)
Marisa Moeliono (Unknown)
Efi Fitriana (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Mar 2001

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara kesatauan terdiri dari berbagai suku bangsa. Setiap etnik memiliki ciri khas dari kebiasaan dan perilakunya. Sampai saat ini kajian psikologi tentang perbedaan perilaku etnik ini masih amat terbatas dan belum komprehensif serta terintegrasi. Studi lintas budaya yang dilakukan dalam penelitian Hibah Bersaing untuk periode tahun 1999 sampai dengan tahun 2004 ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang perbedaan perilaku etnik yang beragam tersebut, sehingga pada sasaran akhir hasil studi ini dapat memberik jawaban tentang ada tidaknya perilaku manusia Indonesia yang terbentuk secara khas/spesifik dan unik dari sifat-sifat etnik tersebut secara khusus maupun universal. Untuk mencapai sasaran akhir dari penelitian ini dirancang suatu studi berjangka waktu lima tahun. Laporan ini merupakan hasil studi pada tahap pertama dari rencana lima tahap tersebut, yang merupakan suatu rangkaian studi yang tidak terpisahkan pada masing-masing tahapnya. Metode penelitian pada tahap pertama adalah dengan menggunakan desain survey/eksplorasi di lima propinsi yang dipilih melalui teknik cluster sampling. Lokasi penelitian di Padang, DKI Jakarta, Bandung, DI Yogyakarta dan Bali. Jumlah sampel yang diperoleh dari kelima lokasi tersebut adalah 699 responden. Namun yang dianalisis adalah 590 responden. Variable penelitian ini adalah world view, images of self dan lifestyles yang dijaring melalui kuesioner SE-Q2; LC-Q3; PS-Q4; Q-NH; FM-Q6; SCT-Q7; WB-Q8 dan TR-Q9 yang telah diujicobakan dan dilakukan pada tahap prastudi. Analisis hasil dilakukan melalui anova, analisis diskriminan, chi-square dan distibusi frekwensi sebagai analisis kualitatifnya. Hasil prastudi menunjukkan bahwa pada umumnya kuesioner tersebut di atas dapat digunakan sebagai alat ukur yang baku dalam menjaring variable penelitian, kecuali untuk kuesioner FM-Q6, Q-NH dan WB-Q8 diperlukan bebrapa revisi item untuk mengubah alat ukur tersebut menjadi lebih valid dan reliable. Hasil studi eksploratif tahap pertama telah menghasilkan suatu model hipotetik faktor determinan pembentuk perilaku sehat mental pada lima etnik yang diteliti, namun model tersebut masih perlu diujicobakan pada tahap kedua. Secara hipotetik diperoleh gambaran bahwa terbentuknya kepribadian sehat mental ditentukan oleh aspek konsep keagamaan (nilai religiusitas), peran geder (yang androgini), derajat kepuasan dalam mencapai tujuan hidup dan kekuatan derajat harga diri. Namun demikian kontribusi yang terbesar adalah dari faktor cara pengendalian diri yang dilakukan yang berpusat pada keyakinan atas kekuatan potensi pribadi individu. Derajat kepuasan yang menjadi indikator kondisi sehat mental ini hanya berada pada taraf sedang (moderat) dihampir semua aspek, yang dapat diartikan sebagai taraf kepuasan yang belum optimal dicapai. Diperoleh model hipotetik pembentuk kepribadian yang sehat mental pada 5 etnik tersebut, yang masih perlu diuji coba pada studi tahap kedua yang akan berlangsung tahun 2000-2001. Kata kunci : Perilaku sehat mental

Copyrights © 2001






Journal Info

Abbrev

sosiohumaniora

Publisher

Subject

Arts Humanities Economics, Econometrics & Finance Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Social Sciences

Description

Jurnal Sosiohumaniora adalah jurnal berskala nasional yang mencakup kajian ilmu sosial dan humaniora. Jurnal ini menaruh perhatian pada persoalan gender, pemberdayaan masyarakat, lembaga dan administrasi publik, sistem pemerintahan lokal dan kesehatan masyarakat. Jurnal Sosiohumaniora akan ...