Penelitian ini bertujuan untuk: a) menganalisis pola kemitraan perunggasan peternak ayam ras yang sedang berjalan di Kabupaten Bandung. b) menganalisis dampak pola kemitraan perunggasan terhadap posisi tawar peternak ayam ras di Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif untuk mengidentifikasi pola kemitraan yang ada dan mengkaji kategori-kategori dari data kualitatif. Tujuannya untuk mengungkap secara obyektif tindakan dan makna tindakan. Pendekatan ini berorientasi pada proses dan pencarian tentang makna kasusnya dengan harapan akan memperoleh suatu generalisasi tentang apa yang menjadi dasar terjadinya kasus (Munandar, 2004). Penelitian dilakukan di Kabupaten Bandung yang ditentukan secara purposive dengan alasan Kabupaten Bandung merupakan basis kegiatan PIR perunggasan. Analisis dilakukan dengan cara interpretatif, yaitu memahami secara mendalam (verstehen) tentang simbol makna yang menjadi latar dari kegiatan usahanya. Dari hasil analisis diambil simpulan sebagai berikut: 1. Empat pola kemitraan perunggasan yang berlangsung di Kabupaten Bandung tidak secara langsung antara peternak sebagai plasma dengan industri pabrikan, tetapi dimediasi oleh suatu badan atau perusahaan yang menjembatani antara peternak dengan perusahaan sebagai inti, bahkan badan atau perusahaan tersebut juga merupakan anak perusahaan atau kepanjangan tangan dari perusahaan pabrikan. Akibatnya nilai ekonomi kontrak kerjasama kemitraan menjadi tidak efisien bagi peternak. 2. Pada umumnya pola kemitraan yang dikembangkan oleh para pengusaha pabrik menimbulkan dampak posisi tawar peternak semakin lemah apabila berhadapan dengan para pengusaha pabrik, hal ini disebabkan sistem perjanjian yang dibangunnya adalah berdasarkan kepentingan dan kemampuan daya kontrol pengusaha besar. Kata Kunci: Pola kemitraan, perunggasan, posisi tawar
Copyrights © 2004