Psiko-Edukasi
Vol 11, No 1 (2013): Psiko Edukasi

Kemampuan Berbahasa Reseptif Tiga Anak Tunarungu Taman Kanak-Kanak Kelas 1 dengan Metode Maternal Reflektif di SLB/B Pangudi Luhur Jakarta Barat

Pardi Pardi (Unknown)



Article Info

Publish Date
18 Mar 2020

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berbahasa reseptif tiga anak tunarungu Taman Kanak-Kanak kelas 1 dengan penerapan Metode Maternal Reflektif di  SLB/B Pangudi Luhur, Jakarta Barat. Subjek penelitian sebanyak tiga anak tunarungu yang mendapat program penempatan di Taman Kanak-kanak kelas 1 di SLB/B Pangudi Luhur, Jakarta Barat. Waktu pelaksanaan penelitian selama enam bulan, dimulai dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Juli 2012 dilakukan di SLB/B Pangudi Luhur Jl. Pesanggarahan 125 Kembangan Jakarta Barat. Variabel penelitian adalah kemampuan  bahasa reseptif. Metode yang digunakan untuk penelitian adalah metode diskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan penerapan MMR yang dilakukan oleh guru kelas dan peneliti.Hasil penelitian kemampuan berbahasa reseptif  tiga  anak tunarungu taman kanak-kanak  kelas 1 dengan  metode maternal reflektif yaitu: (1) Y mampu berbahasa reseptif karena ada bimbingan yang intensif dari pihak sekolah dan orangtua. (2) Kemampuan berbahasa reseptif,  N menurun karena kurang mendapat bimbingan dari orangtua. (3) Kemampuan  berbahasa reseptif R meningkat, karena orangtua memberi drill ketika akan tes/ulangan. (4) Ketiga anak tunarungu Taman Kanak-kanak kelas 1 mampu berbahasa reseptif lisan dengan ujaran yang perlahan-lahan, bahasa yang sederhana, dan menyertakan gesture. (5) Ydan R mampu berbahasa reseptif tulis. (6) N kurang mampu berbahasa reseptif, karena penempatan huruf masih terbolak-balik.Saran yang dapat disampaikan kepada pemerhati anak tunarungu, hendaknya mempelajari dan mengaplikasikan MMR untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak tunarungu. Bagi Pimpinan Sekolah untuk melaksanakan program penempatan perlu meneliti perkembangan dari berbagai aspek yaitu aspek  mental, sosial, emosional, kesiapan belajar, pendampingan orangtua, dan kemampuan berbahasa anak. Pihak Sekolah hendaknya terus menerus menerapkan MMR secara konsekuen. Guru hendaknya menggunakan cara-cara yang inovatif untuk mengaplikasikan Metode Maternal Reflektif, supaya pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan berdaya pikat. Bagi mahasiswa BK-FKIP Atma Jaya, hendaknya mempelajari MMR untuk memperkaya wacana dan sumber informasi untuk  memberikan layanan konseling bagi anak tunarungu.

Copyrights © 2013