Status epileptikus merupakan suatu kegawatan di bidang neurologi yang memerlukan diagnosis dan terapi yang sesuai. Ketidakseimbangan sitokin proinflamasi dan antiinflamasi bisa menyebabkan kejang yang berlangsung lama. Sitokin proinflamasi dapat mengaktivasi kaskade signaling dan merusak sawar darah-otak yang mengawali mekanisme terjadinya kejang. Penelitian ini ingin mengetahui perbedaan kadar IL-8 dan IL-4 pada anak status epileptikus, kejang tanpa status epileptikus, dan demam tanpa kejang sehingga bisa dijadikan prediktor kejadian status epileptikus. Desain penelitian adalah cross sectional dengan 30 sampel yang terdiri dari 10 anak status epileptikus, 10 anak kejang tanpa status epileptikus, dan 10 anak demam tanpa kejang. Pengukuran IL-8 dan IL-4 menggunakan metode ELISA. Analisis data menggunakan uji one way ANOVA dan korelasi Spearman dengan menggunakan SPSS-23. Didapatkan kadar IL-8 (p = 0,000) berbeda signifikan dan kadar IL-4 tidak berbeda signifikan (p = 0,818) pada status epileptikus, kejang tanpa status epileptikus dan demam tanpa kejang. Namun, rasio IL-4/1L-8 menunjukkan perbedaan yang signifikan (p = 0,000) di antara kelompok. Dapat disimpulkan ada hubungan antara kadar IL-8, rasio IL-4/IL-8 dengan status epileptikus, namun tidak ada hubungan yang signifikan pada kadar IL-4.Â
Copyrights © 2018