Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI)
Vol. 5 No. 2 (2018): December 2018

VARIASI GENETIK KAMBING BENGGALA DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT BERDASARKAN METODE RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA

Pakpahan, Suhendra (Unknown)
Artama, Wayan Tunas (Unknown)
Widayanti, Rini (Unknown)
Budisatria, I Gede Suparta (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2018

Abstract

Genetic Variation of Benggala Goats in West Manggarai Regency Based on Random Amplified Polymorphic DNA Method ABSTRACTIndonesia has several types of local goats that have had an extended period of adaptation to the natural conditions in Indonesia. Goat is one of the most important germplasm in supporting the economy of rural communities. Benggala is a local breed of goat originating from Flores Island, East Nusa Tenggara province and has distinctive characteristics. The RAPD technique has several advantages and has been widely used in studies of the genetic diversity of goats. A total of 50 blood samples of Benggala goats were taken from four sub-districts in West Manggarai Regency. This study was conducted to estimate genetic variations of Benggala goats using OPA-6 and OPA-16 primers. The OPA-6 primer consisted of 0-11 bands, while the OPA-16 primer consisted of 0-7 bands. The total bands produced on the OPA-6 primer from all samples was 456, whilst OPA-16 primer was 314. The lowest genetic similarity between individuals of Benggala goats was 44% from the sample K46. Based on the sample population, the average genetic similarity level was 72%. These results show that the genetic diversity of Benggala goats is low.Keywords: Benggala  goat, genetic similarity,genetic variation, RAPD, West Manggarai ABSTRAKIndonesia memiliki beberapa jenis kambing lokal yang memiliki periode adaptasi yang panjang dengan kondisi alam di Indonesia. Kambing merupakan salah satu plasma nutfah yang sangat penting dalam mendukung perekonomian masyarakat pedesaan. Benggala adalah jenis kambing lokal yang berasal dari pulau Flores, propinsi Nusa Tenggara Timur dan kambing Benggala memiliki ciri khas. Teknik RAPD memiliki beberapa keunggulan dan telah banyak digunakan pada studi keragaman genetik kambing. Total 50 sampel darah kambing Benggala yang diambil dari empat kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat. Penelitian ini dilakukan untuk menguji variasi genetik kambing Benggala dengan menggunakan primer OPA-6 dan OPA-16. Primer OPA-6 terdiri dari 0-11 band, sedangkan primer OPA-16 terdiri dari 0-7 band. Total jumlah pita yang dihasilkan pada primer OPA-6 dari semua sampel adalah 456, sementara primer OPA-16 adalah 314. Kemiripan genetik terendah antara individu-individu kambing Benggala adalah 44% dari sampel K46. Berdasarkan populasi sampel, tingkat kemiripan genetik rata-rata adalah 72%. Hasil ini menunjukkan bahwa keragaman genetik kambing Benggala tergolong rendah.Kata Kunci: kambing Benggala, kemiripan genetik, Manggarai Barat , RAPD, variasi genetik

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

JBBI

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Immunology & microbiology

Description

JBBI, Indonesian Journal of Biotechnology & Bioscience, is published twice annually and provide scientific publication medium for researchers, engineers, practitioners, academicians, and observers in the field related to biotechnology and bioscience. This journal accepts original papers, review ...