Sebagian pertanian di dunia sudah mulai memanfaatkan teknologi informasi dan jaringan sensor untuk membantu pengelolaan lahan pertanian. Sistem ini biasa disebut sistem pertanian cerdas. Implementasi sistem pertanian cerdas yang sedikit melibatkan para pemangku kepentingan bidang pertanian membuat implementasi sensor kurang bisa mendukung dalam pembuatan keputusan. Teknik inferensi konteks dapat membantu mengatasi celah permasalahan tersebut. Penelitian ini menyajikan pemodelan inferensi konteks untuk sistem pertanian cerdas yang memperhatikan: (1) jumlah data yang akan diproses, dan (2) pengiriman data dari lahan ke gateway yang tidak selalu aktif. Model inferensi konteks yang diperlukan adalah yang mudah dibuat, mudah dikonfigurasi, dan cepat diproses serta mendukung lintas lingkungan operasi. Penelitian ini menghasilkan model inferensi konteks dan strategi implementasinya untuk penelitian lanjutan.Most farms have started to use information technology and sensor networks to manage farming field. This system is called smart farming. Smart farming implementation which less involving stakeholders in agriculture field makes the technology not really able to support decision making. Context inference techniques can help with that gap problems. This research presents context inference modeling which considers: (1) the amount of data transfer, and (2) periodic data transmisions. The model designed has to be easy to configure, fast to process, and interoperability. This research had resulted context inference model and its implementation strategy.
Copyrights © 2016