Majalah Farmasetika
Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019

Tingkat Toksisitas dari Beberapa Ekstrak Tanaman Paku Kaki Tupai (Davalia denticulate)

Rudi Hendra (Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Riau, Pekanbaru Scientific Consortium of Drug Discovery and Development, Universitas Riau, Pekanbaru)
Rohimatul Khodijah (Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Riau, Pekanbaru)
Muhammad Afham (Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Riau, Pekanbaru)
Rachel Fachira (Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Riau, Pekanbaru)
Neri Sofiyanti (Jurusan biologi, FMIPA, Universitas Riau, Pekanbaru)
Hilwan Yuda Teruna (Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Riau, Pekanbaru Scientific Consortium of Drug Discovery and Development, Universitas Riau, Pekanbaru)



Article Info

Publish Date
25 Jan 2020

Abstract

Tumbuhan paku kaki tupai (Davalia denticulata) merupakan salah satu tumbuhan paku epifit yang tumbuh pada kelapa sawit dan digunakan untuk mengurangi kandungan asam urat.. Beberapa spesies dari genus ini dilaporkan telah digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit infeksi dan juga kanker di Taiwan.  Tetapi, pada spesies ini kandungan metabolit sekunder dan tingkat toksisitasnya belum di laporkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat toksisitas dari beberapa ekstrak dari tumbuhan paku kaki tupai. Tumbuhan dikering-anginkan kemudian diekstraksi dengan metode maserasi dengan pelarut metanol, etil asetat dan n-heksana. Masing-masing ekstrak dilakukan pengujian toksisitas dengan menggunakan metode Brinne Shrimp Lethality Test (BSLT). Pada penelitian ini didapatkan empat ekstrak dari pelarut yang berbeda-beda. Masing-masing ekstrak dilakukan pengujian BSLT. Hasil dari pengujian ini di dapat bahwa ekstrak etil asetat memiliki toksisitas yang tinggi dengan LC50 sebesar 119,8 ppm diikuti oleh ekstrak methanol dengan LC50 sebesar 215,5 ppm. Sedangkan ekstrak heksan memiliki nilai LC50 > 1000 ppm. Berdasarkan laporan yang ada, jika hasil BSLT menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan bersifat toksik maka dapat dikembangkan ke penelitian lebih lanjut untuk mengisolasi senyawa sitotoksik tumbuhan sebagai usaha pengembangan obat alternatif anti kanker. Pengujian toksisitas dari tanaman ini didapatkan bahwa ekstrak etil asetat dan methanol memiliki tingkat toksistas yang tinggi. Oleh karena itu diperlukan pengujian isolasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak tersebut dan dilakukan pengujian toksisitasnya sehingga diharapkan memiliki senyawa yang bersifat antikanker.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

farmasetika

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Majalah Farmasetika Edisi Khusus merupakan majalah online farmasi di Indonesia berbentuk artikel ilmiah populer, artikel review, laporan kasus, komentar, dan komunikasi penelitian singkat di bidang farmasi. Edisi khusus ini dibuat untuk kepentingan informasi, edukasi dan penelitian kefarmasian. ...