Proses bekerjanya dua buah generator yang terhubung secara paralel membutuhkan persyaratan dalam operasinya, persyaratan yang dimaksud adalah sinkronisasi. Sinkronisasi merupakan proses penyamaan tegangan, frekuensi, dan urutan fase dari kedua generator yang diparalelkan. Proses sinkronisasi dapat dilakukan secara manual dan otomatis. Jika kedua generator yang diparalelkan tidak sinkron maka akan menimbulkan ketidakstabilan sistem. Apabila hal ini terjadi, generator akan kehilangan kondisi paralel. Keadaan ini menghasilkan arus puncak yang tinggi dan penyimpangan frekuensi operasi sistem. Akibat ketidaksinkronan adalah timbulnya kerusakan pada beban listrik dan menyebabkan terjadinya stres pada belitan generator, gaya putar yang berfluktuasi dan resonansi yang akan merusak generator dan pengeraknya (prime over). Masalah yang biasanya timbul pada proses sinkronisasi dua buah generator, yaitu: 1). Terjadi Sync error yang menyebabkan gagalnya sinkronisasi pada kedua genset tersebut (kedua genset kehilangan kondisi parallel), 2). Rusaknya beberapa peralatan listrik akibat arus yang tinggi dan penyimpangan frekuensi sistem, 3). Tegangan tidak mencapai nilai nominal yang telah ditentukan, serta 4). Terjadinya gagal start yang diakibatkan oleh ketidak mampuan teknisi menyelesaikan permasalahan. Permasalahan lain yang terjadi adalah pemeliharaan genset tidak dilakukan dengan baik misalnya pemeliharaan pada accumulator, sensor oli, radiator. Proses sinkronisasi generator yang baik menunjukan tegangan yang dihasilkan oleh genset 1 sama dengan tegangan yang dihasilkan oleh genset 2, Frekuensi genset 1 sama dengan frekuensi yang dihasilkan oleh genset 2 dan urutan fase pada kedua sistem sama.
Copyrights © 2018